Halaman ini berisi artikel tentang presiden Amerika Serikat ke-100. Untuk anaknya, presiden ke-6, lihat John Quincy Adams. Untuk kegunaan lainnya, lihat John Adams (disambiguasi).
John Adams menjadi salah satu pemimpin gerakan kemerdekaan untuk membebaskan Amerika dari Inggris.
Ia ikut menandatangani Proklamasi Kemerdekaan Amerika yang diumumkan pada 4 Juli1776. Dalam perang kemerdekaan ia bertugas di Prancis dan negeri Belanda sebagai diplomat dan turut merundingkan perdamaian. Pada tahun 1788 sampai 1796, Ia menjadi Duta Amerika yang pertama untuk Inggris. Ia juga menjabat sebagai wakil presiden yang pertama dengan masa bakti 1789 sampai 1797.[3]
Pernikahan
Pada 25 Oktober 1764, John Adams menikah dengan Abigail Adams.[4] Dari pernikahannya ini, ia memiliki 5 anak.
Karier politik
Pada tahun 1796 John Adams memenangkan pemilihan presiden yang kedua dan mengalahkan Thomas Jefferson, yang sebenarnya enggan dicalonkan menjadi presiden. Thomas Jefferson kemudian menjadi wakil presiden untuk John Adams. Pada saat ia menjabat sebagai presiden, perang antara Prancis dan Inggris menimbulkan banyak kesulitan bagi Amerika Serikat di lautan internasional, karena hal ini, banyak orang amerika menginginkan perang. Tetapi Presiden John Adams tidak ingin menyatakan perang terhadap Prancis. Namun ia memerintahkan agar Angkatan Laut Amerika bersiap siap dalam keadaan tempur.[5]
Mula mula perkapalan Amerika tidak berdaya menghadapi kapal-kapal Prancis yang menyerang, tetapi pada tahun 1800 kapal-kapal niaga yang dipersenjatai dan kapal-kapal perang Amerika berhasil menjamin keamanan jalan-jalan laut. Ketika John Adams mendengar bahwa Prancis juga tidak ingin berperang, ia mengirim sebuah misi perdamaian ke Prancis untuk mengakhiri perang setengah resmi itu.
Misi perdamaian ini menimbulkan kemarahan di dalam partainya. Karena sebelumnya misi perdamaian ini pernah dikirim sebelumnya sebayak 3 kali, dan setiap kali pula misi perdamaian ditolak oleh Prancis. Rakyat Amerika tidak habis pikir, mengapa misi perdamaian harus dikirim kembali dalam keadaan Amerika di atas angin.
Kala itu Amerika memiliki Partai Republik dan Partai Federalis. Kemarahan di dalam partai federalis memecah partai tersebut menjadi dua bagian, dan akibat perpecahan besar dalam partainya, Presiden John Adams kalah dalam pemilihan presiden berikutnya.
Presiden John Adams adalah presiden pertama yang mendiami Gedung Putih.[6]
Pada saat ditinggali oleh John Adams, Gedung Putih belum selesai dibangun. Pada hari kedua ia mendiami Gedung Putih yang lembap dan berantakan, ia menulis surat pada istrinya yang berbunyi,
Saya berdoa kepada Tuhan agar melimpahkan karunianya kepada Gedung ini dan semua orang yang akan menempatinya.
Semoga hanya orang-orang yang jujur dan bijaksanalah yang akan memerintah di gedung ini.
Presiden Franklin Roosevelt kemudian mengukirkan kata-kata itu di atas tempat perapian kamar makan kenegaraan Gedung Putih. John Adams meninggalkan Gedung Putih pada tahun 1801. Ia menyaksikan putranya John Quincy Adams, dilantik menjadi Presiden Amerika yang ke enam pada tahun 1824.
1797 Terjadi peristiwa XYZ Affair: di mana tiga komisioner dikirim ke Prancis untuk menegosiasikan perdagangan dan melakukan perjanjian damai.
Pada 3 April1798 Adams akhirnya membuka kongres yang beragendakan penolakan pihak urusan luar negeri Prancis, Talleyrand, yang ingin hanya akan menerima komisioner yang dikirim Amerika apabila permintaan hutang dikabulkan dan suap dibayarkan.
1798 Terjadi peristiwa yang terkenal dengan sebutan Eleventh Amendment (Amandemen Sebelas) melarang negara-negara bagian dituntut secara individu, tanpa persetujuan negara bagian tersebut; Alien and Sedition Act (undang-undang warga negara asing dan aktivitas makar) ; Naturalization Act (18 Juni); Alien Act (6 Juli); Alien Enemies Act (undang-undang yang menjelaskan ancaman pihak luar); dan 'Sedition Act (14 Juli). Amendemen ini menegaskan kekuatan hukum atas warga negara asing, dan membatasi seorang individu menuntut sebuah negara bagian. Banyak bagian dari undang-undang ini bersifat pemaksaan dan pembatasan yang ketat pada pihak-pihak asing. Negara bagian Kentucky (16 November1798; 22 November1799) dan Virginia (24 Desember1798) melayangkan protes secara resmi atas berlakunya Alien and Sedition Act dengan klaim sebagai tidak berdasar (unconstitutional) dan meminta agar diberikan hak istimewa dalam menentukan hukum yang mana akan diterapkan di negara bagian tersebut.
1798 Terjadi peristiwa bersejarah berupa Naval War (Perang Laut) antara Amerika dan Prancis dimulai, walaupun tidak diumumkan secara resmi, dikenal juga sebagai "Quasi War". Hal ini dimulai ketika Prancis menahan kapal-kapal dagang Amerika.
1799 Pada 30 JanuariLogan Act (undang-undang Logan) yang melarang surat menyurat antara musuh negara-negara asing.
Fries's rebellion (pemberontakan Fries) pertikaian bersenjata oleh petani-petani dari Pensilvania dipimpin oleh John Fries untuk memprotes pajak federal atas tanah dan rumah, pemberontakan ini dipadamkan oleh tentara federal.
1800 Populasi Amerika: 5,308,483 jiwa.
10 MeiHarrison Land Act (undang-undang pertanahan Harrison) dibuat untuk membantu pembelian tanah oleh perseorangan.
1 Oktober, perjanjian rahasia Treaty of San Ildefonso (cedes) daerah Louisiana kepada Prancis. Perdamaian dengan Prancis di simpulkan dengan perjanjian Conventon of 1800.
DPR menunjuk Thomas Jefferson untuk menjadi presiden, mengalahkan Aaron Burr,pemilu electoral (electoral college) pada tahun 1800 memperlihatkan hasil yang imbang.
^Kaminski, John P. (2020). Abigail Adams: An American Heroine(PDF) (dalam bahasa Inggris) (edisi ke-2). Madison, Wisconsin: Center for the Study of the American Constitution. hlm. 20. ISBN978-0-9992412-7-1.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Hatfield, Mark O. (1997). Wolff, Wendy, ed. Vice Presidents of the United States1789–1993(PDF) (dalam bahasa Inggris). Washington: U.S. Government Printing Office. hlm. 11.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
Buku Presiden-Presiden Amerika Serikat, diterbitkan oleh Dinas Penerangan dan Kebudayaan Amerika Serikat, Jakarta (2003)
The Presidents, A Reference History. Editor. Henry F. Graff. Edisi kedua. Penerbit Scribners 1996.