George Washington
George Washington (22 Februari 1732 – 14 Desember 1799) adalah seorang Bapak Pendiri Amerika, perwira militer, dan politisi yang menjabat sebagai presiden Amerika Serikat pertama dari tahun 1789 hingga 1797. Ditunjuk oleh Kongres Kontinental Kedua sebagai komandan Angkatan Bersenjata Kontinental pada tahun 1775, Washington memimpin Patriot meraih kemenangan dalam Perang Revolusi Amerika dan kemudian menjabat sebagai presiden Konvensi Konstitusional pada tahun 1787, yang menyusun Konstitusi Amerika Serikat saat ini. Washington kemudian dikenal sebagai "Bapak Negaranya". Jabatan publik pertama di Washington, dari tahun 1749 hingga 1750, adalah sebagai surveyor di Culpeper County di Koloni Virginia. Pada tahun 1752, ia menerima pelatihan militer dan dianugerahi pangkat mayor di Resimen Virginia. Selama Perang Prancis dan Indian, Washington dipromosikan menjadi letnan kolonel pada tahun 1754 dan kemudian menjadi kepala Resimen Virginia pada tahun 1755. Ia kemudian terpilih menjadi anggota Virginia House of Burgesses dan diangkat menjadi delegasi untuk Kongres Kontinental di Philadelphia, yang mengangkatnya panglima Angkatan Darat Kontinental. Washington memimpin pasukan Amerika meraih kemenangan yang menentukan atas Inggris dalam Perang Revolusi, yang menyebabkan Inggris menandatangani Perjanjian Paris, yang mengakui kedaulatan dan kemerdekaan Amerika Serikat. Dia mengundurkan diri dari jabatannya pada tahun 1783 setelah berakhirnya Perang Revolusi. Washington memainkan peran yang sangat diperlukan dalam mengadopsi dan meratifikasi Konstitusi, yang menggantikan Artikel Konfederasi pada tahun 1789. Ia kemudian dua kali terpilih sebagai presiden dengan suara bulat oleh Electoral College pada tahun 1788 dan 1792. Sebagai presiden AS pertama, Washington menerapkan pemerintahan nasional yang kuat dan memiliki pendanaan yang baik, namun tetap tidak memihak dalam persaingan sengit yang muncul antara anggota kabinet Thomas Jefferson dan Alexander Hamilton. Selama Revolusi Perancis, ia memproklamirkan kebijakan netralitas dan juga menyetujui Perjanjian Jay. Dia menetapkan preseden abadi untuk kantor presiden, termasuk republikanisme, transfer kekuasaan secara damai, penggunaan gelar "Tuan Presiden", dan tradisi dua periode. Pidato Perpisahan yang ditulisnya pada tahun 1796 menjadi pernyataan terkemuka tentang republikanisme di mana ia menulis tentang pentingnya persatuan nasional dan bahaya yang ditimbulkan oleh regionalisme, keberpihakan, dan pengaruh asing terhadapnya. Citra Washington adalah ikon budaya Amerika Serikat. Dia telah diabadikan berdasarkan monumen, hari libur federal, berbagai penggambaran media, lokasi geografis termasuk ibu kota negara, Negara Bagian Washington, prangko, dan mata uang. Pada tahun 1976, Washington secara anumerta dipromosikan ke pangkat Jenderal Angkatan Darat, pangkat tertinggi di Angkatan Darat Amerika Serikat. Washington secara konsisten menempati peringkat dalam jajak pendapat populer dan ilmiah sebagai salah satu presiden terhebat dalam sejarah Amerika Serikat. Kehidupan awal (1732–1752)George Washington dilahirkan pada tanggal 22 Februari 1732 di Popes Creek, Westmoreland County, Virginia.[2] Ia adalah anak sulung dari pasangan Augustine dan istri dari pernikahan keduanya, Mary Ball Washington.[3] Ayahnya terlahir di keluarga berada dengan asal usul dari Sulgrave, Inggris.[4] Kakek buyut George, John Washington, bermukim di Virginia pada tahun 1657, mendirikan perkebunan tembakau Popes Creek, dan berhasil memperoleh kekayaan berupa lahan dan budak. Kakek George, Lawrence, dan Augustine juga menjadi tuan tanah dan pemilik budak. [5] Augustine sendiri turut menjabat sebagai hakim Justice of the Peace dan merupakan tokoh terpandang yang dikaruniai 10 anak (4 di antaranya berasal dari pernikahan pertamanya dengan Jane Butler, sementara sisanya dari pernikahannya dengan Mary).[6] George dibesarkan di kawasan Tidewater di Virginia.[7] Saat ia masih berumur tiga tahun, keluarganya pindah dari perkebunan Popes Creek ke perkebunan Epsewasson di tepi Sungai Potomac. Tiga tahun kemudian, mereka pindah ke Ferry Farm di dekat Fredericksburg.[8] Konon tempat ini menjadi latar suatu peristiwa yang dikisahkan di dalam sebuah anekdot yang ditulis oleh Parson Weems.[9] Menurut anekdot tersebut, Augustine pernah bertanya kepada George apakah ia adalah orang yang telah merusak pohon ceri, dan kemudian George menjawab, "Aku tidak bisa berbohong; aku telah memotongnya dengan kapak kecilku."[10][a] Pada tanggal 12 April 1743, Augustine menjemput ajalnya, sehingga Mary harus mengasuh George sendirian.[13] George mewarisi Ferry Farm dan sepuluh budak, sedangkan kakak tirinya, Lawrence, mendapatkan Epsewasson dan mengubah namanya menjadi Mount Vernon.[14] George lalu membatalkan rencananya untuk menuntut ilmu di Appleby Grammar School di Inggris.[15] Ia mengenyam pendidikan selama dua hingga tiga tahun di sekolah pendeta Anglikan James Mayre di Fredericksburg.[16][b] George sangat dipengaruhi oleh kunjungannya ke tempat kakaknya, Lawrence, di Mount Vernon, dan juga ke Belvoir yang merupakan perkebunan milik William Fairfax.[18] George ingin hidup seperti para tuan tanah yang kaya. Fairfax melihat bahwa George memiliki potensi, dan ia menjadi ayah angkatnya.[19] Pada tahun 1748, Fairfax mengirim George bersama dengan para pengukur wilayah untuk melakukan survei terhadap lahan milik Fairfax di Shenandoah. [20] Namun, setelah melalui satu bulan yang keras, George memutuskan untuk meninggalkan kelompok tersebut dan pulang.[21] Pada tahun 1749, George mendapatkan lisensi sebagai pengukur wilayah dari College of William & Mary, dan ia lalu dipekerjakan di Culpeper, Virginia, berkat bantuan dari Fairfax.[22] Ia melakukan berbagai survei di Lembah Shenandoah, khususnya untuk Fairfax, dan ia lalu menjadi terbiasa dengan alam liar. Pada Oktober 1750, George telah membeli hampir 1500 ekar (600 ha) di Lembah Shenandoah, dan ia lalu mundur dari pekerjaannya di Culpeper. Pada tahun 1752, ia telah memperoleh lahan seluas 2315 ekar (937 ha) di lembah tersebut.[23] Pada tahun 1751, George dan Lawrence pergi ke Barbados dengan harapan agar iklimnya dapat meringankan penyakit tuberkulosis yang diderita kakaknya; kunjungan ini sendiri merupakan satu-satunya kunjungan George ke luar negeri pada masa hidupnya.[24] Selama perjalanan tersebut, George terserang penyakit cacar variola yang kemudian menjadikannya kebal, tetapi wajahnya menjadi berparut.[25] Kesehatan Lawrence terus memburuk dan ia akhirnya mangkat pada tanggal 26 Juli 1752.[26] George mewarisi hartanya di Mount Vernon pada tahun 1754 setelah kematian istri dan anak perempuan Lawrence.[27] Karier militer awal (1752–1758)Lawrence memiliki pangkat ajudan jenderal pada saat kematiannya, alhasil George pun terilhami untuk meniti karier militer.[28] Ia mula-mula dibekali ilmu mengenai cara untuk mengumpulkan dan melatih pasukan. Kemudian, wakil gubernur Virginia, Robert Dinwiddie, mengangkatnya sebagai ajudan, mula-mula di distrik Selatan pada Desember 1752 dan kemudian juga di Distrik Utara dan Timur.[29] Pada Februari 1753, Dindwiddie mengangkat George sebagai district adjunct general dengan upah tahunan sebesar £100, dan kemudian ia diangkat sebagai mayor. George berperan sebagai utusan militer Britania yang memberikan arahan kepada para pejabat Prancis untuk mengosongkan wilayah yang diklaim oleh Britania. Tiga puluh tahun kemudian, George mengingat kembali masa ini dan berkata bahwa orang-orang pada masa itu terkejut karena seseorang "yang sangat muda dan tidak berpengalaman" telah diutus untuk melaksanakan tugas yang penting seperti itu.[30] Pemerintah Britania telah memerintahkan kepada Dinwiddie untuk menjaga wilayah yang diklaim Britania di cekungan Sungai Ohio agar kegiatan perdagangan dengan penduduk asli dan para pemukim dapat diamankan.[31] Pada tahun 1753, Dindwiddie memberikan tugas kepada George untuk berdamai dengan Konfederasi Iroquois, mengumpulkan informasi sebanyak mungkin yang dapat mereka berikan, dan mengantarkan sebuah surat yang meminta kepada panglima Prancis Jacques Legardeur de Saint-Pierre di Fort Le Boeuf untuk meninggalkan Lembah Ohio dan menawarkan kepadanya pengawalan ke kawasan Danau Erie.[32] George dan enam penjaga perbatasan mencapai Sungai Ohio pada bulan November, tetapi pasukan Prancis sudah mundur. Ia bertemu dengan Tanacharison dan kepala-kepala suku Iroquois lainnya di Logstown. Ia berhasil memperoleh janji dukungan melawan Prancis, dan kemudian ia berangkat Venango untuk bertemu dengan orang Prancis, tetapi mereka menolak menerima suratnya. George lalu tiba di Fort Le Boeuf, memberikan suratnya kepada sang panglima, dan menerima jawabannya yang meminta agar Dinwiddie melayangkan tuntutannya kepada Mayor Jenderal Prancis Baru di Quebec.[33] Atas perintah dari Dinwiddie, buku harian George Washington yang berisi tentang ekspedisi ini dicetak oleh William Hunter, sehingga nama Washington pun dikenal di Virginia dan Inggris;[34] penerbitan ini juga membuatnya menerima tugas untuk membentuk sebuah kompi pasukan.[35] Perang Prancis dan IndianPada tahun 1753, pasukan Prancis bergerak memasuki Negeri Ohio, dan di wilayah tersebut Prancis dan Britania sama-sama mencoba mengusir penduduk asli. Dinwiddie dan Washington adalah salah satu pemilik saham di Perusahaan Ohio yang dibentuk untuk memukimkan orang-orang Virginia di Ohio. Wilayah yang bersebelahan dengan Sungai Monongahela dan Allegheny diperebutkan oleh Britania dan Prancis. Akibatnya, meletuslah Perang Prancis dan Indian (1754–62), yang dimulai dengan sebuah tembakan yang diperitnahkan oleh Washington. Tembakan ini juga memicu Perang Tujuh Tahun (1756–63).[36] Pada tanggal 31 Oktober 1753, Gubernur Dinwiddie menugaskan Washington (yang telah menjadi letnan kolonel di Resimen Virginia yang baru dibentuk) untuk menghadapi pasukan Prancis dengan damai di Forks of the Ohio, dan jika tidak berhasil mereka dapat menangkap atau membunuh mereka yang melawan kekuasaan Britania di kawasan tersebut.[37] Pada tanggal 2 April, Washington berangkat dengan 150 prajurit, dan mereka sendiri mendengar kabar bahwa Prancis telah mengusir para pedagang kolonial dan mulai membangun Fort Duquesne. Tanacharison menemukan sebuah detasemen Prancis di sebelah timur Uniontown, Pennsylvania, yang dipimpin oleh Joseph Coulon de Jumonville, sehingga Washington membalasnya dengan membangun Fort Necessity. Ia lalu memimpin satuannya bersama dengan sekutunya dari suku Mingo (Iroquois) untuk menyergap pasukan Prancis pada tanggal 28 Mei dalam Pertempuran Jumonville Glen yang berlangsung singkat.[34] Jumonville gugur dalam pertempuran, dan sebagian besar dari pasukannya ditawan atau dibunuh; oleh sebab itu, Tanacharison menyematkan julukan Conotocaurius ("Penghancur Kota") kepada Washington.[38] Pada tanggal 3 Juli 1754, Prancis mengambil tindakan balasan dengan menyerang Fort Necessity. Pada akhirnya Washington terpaksa menyerah, tetapi dokumen tanda menyerah yang mereka tandatangani telah diterjemahkan dengan tidak benar, karena di mukadimahnya tertulis bahwa mereka yang telah "membunuh" Jumonville. Akibatnya, ia dituduh sebagai biang kerok yang telah memulai perang.[39] Sejarawan Joseph Ellis menyimpulkan bahwa kejadian ini menunjukkan keberanian dan inisiatif dari dirinya, tetapi pada saat yang sama ia juga tampak tak berpengalaman dan tidak sabaran.[40] Namun, Washington juga dikambinghitamkan sebagai penyebab kekalahan, dan ia digantikan oleh kolonel James Innes. Sekembalinya di Virginia, Washington menolak diturunkan pangkatnya menjadi kapten dan mundur dari tugasnya.[41] Peristiwa ini sendiri juga menarik perhatian internasional: Prancis melayangkan tuduhan bahwa Jumonville yang telah dibunuh berada di tempat tersebut hanya untuk sekadar memperingatkan Washington agar tidak melanggar wilayah yang diklaim Prancis.[42] Prancis dan Britania Raya kemudian mulai memperebutkan Negeri Ohio dengan mengirim pasukan dan menyatakan perang pada tahun 1756.[43] Pada tahun 1755, Britania Raya melancarkan ekspedisi terbesarnya ke koloni-koloninya. Ekspedisi tersebut dipimpin oleh Jenderal Edward Braddock dengan tugas untuk merebut Fort Duquesne dan mengusir Prancis dari Negeri Ohio.[44] Braddock menawarkan jabatan staf kepada Washington, dan ia menerimanya.[45] Washington menyarankan agar Braddock membagi pasukannya menjadi dua, yaitu barisan utama dan barisan kedua dengan persenjataan ringan yang disebut "barisan terbang" (flying column).[46] Saat pasukan mereka sedang bergerak, Washington jatuh sakit dan ditinggal di belakang; ia bertemu lagi dengan Braddock di Monongahela. Sehari sesudahnya, Prancis dan sekutu penduduk asli mereka menyergap pasukan Braddock yang telah terbagi, dan Braddock sendiri terluka parah dalam Pertempuran Monongahela hingga akhirnya ia meninggal dunia.[46] Banyak korban jiwa yang jatuh di pihak Britania, secara keseluruhan terdapat 2/3 yang tewas atau terluka. Washington sendiri dapat mengerahkan pasukannya untuk mundur secara teratur meskipun ia terserang demam dan sakit kepala.[47] Dua kudanya ditembak, dan topi dan mantelnya ditembus peluru.[45] Tindakannya ini berhasil "menebus kesalahannya" dalam Pertempuran Fort Necessity,[48] tetapi ia tidak dilibatkan dalam perencanaan operasi yang dilakukan oleh panglima pengganti Braddock, Kolonel Thomas Dunbar.[47] Pada Agustus 1755, Dinwiddie mengangkat Washington sebagai kolonel dan panglima tertinggi Resimen Virginia. Ia ditugaskan mempertahankan perbatasan sepanjang 480 km dari serangan penduduk asli meskipun ia hanya memiliki 300 prajurit saja.[49] Dua puluh pertempuran meletus dalam kurun waktu sepuluh bulan.[50] Washington merasa yakin bahwa Braddock akan menyarankannya untuk mendapatkan pangkat reguler di Angkatan Darat Britania apabila ia berhasil bertahan, maka kemudian ia memohon kepada Lord Loudoun.[51] Loudoun menolak permohonan tersebut, tetapi bersedia menyerahkan tanggung jawab atas Fort Cumberland dari Virginia kepada Maryland.[51] Jumlah pasukan yang diperintah Washington sendiri bertambah menjadi seribu. Di bawah kepemimpinannya, ia menegaskan pentingnya kedisiplinan dan pelatihan. Berkat kiprahnya, para penduduk di wilayah perbatasan Virginia tidak bernasib separah penduduk perbatasan koloni lainnya. Keberhasilan ini dianggap sebagai satu-satunya "keberhasilan mutlak" Washington dalam Perang Prancis dan Indian.[52] Washington terus menganjurkan agar Fort Duquesne direbut,[53] dan Britania kemudian mengirim Jenderal John Forbes dan Kolonel Thomas Gage untuk merebut benteng tersebut pada tahun 1758.[53] Washington diangkat menjadi brigadir jenderal kehormatan, dan kedua resimennya diperintahkan untuk ikut bekerja sama.[54] Washington memimpin resimen Virginia Pertama dan bertugas di bawah Forbes.[c] Selama Ekspedisi Forbes, usulan Washington untuk mengobarkan perang ala Indian tidak digubris.[56] Ia adalah satu-satunya perwira kolonial di dalam pasukan Britania dan hanya terlibat dalam satu pertempuran selama kampanye militer tersebut.[53] Sebagai bagian dari rencana Forbes untuk menyerang Fort Duquesne, Washington memimpin salah satu dari tiga brigade yang ada. Ia diberitahu soal keberadaan pengintai musuh, dan ia mengirim Kolonel George Mercer bersama dengan ratusan prajurit Virginia untuk menyelidikinya. Desingan peluru dapat terdengar dari kejauhan. Satuan Washington menanggapi tembakan tersebut, tetapi mereka malah menembak rekan mereka sendiri ketika bala bantuan tiba.[57] Forbes berhasil mengumpulkan 2.500 prajurit pada akhir bulan November untuk melancarkan serangan terakhir terhadap Fort Duquesne , dan ia mengangkat Washington sebagai brigadir jenderal kehormatan dan menjadikannya sebagai pemimpin operasi tersebut. Pasukannya tiba di Fort Duquesne pada tanggal 25 November, tetapi benteng tersebut sudah ditinggalkan dan dibakar oleh Prancis.[58] Pasukan Britania telah memperoleh kemenangan strategis berkat keberhasilannya dalam merebut Lembah Ohio, tetapi Washington berhenti dari tugasnya di Resimen Virginia pada Desember 1758 dan kembali ke Mount Vernon. Perang Prancis dan Indian diakhiri oleh dua perjanjian yang ditandatangani pada tahun 1763: Perjanjian Paris yang mengakhiri perang di Amerika Utara dan Perjanjian Hubertusburg yang menyudahi perang di Eropa.[59] Walaupun Washington tidak mendapatkan pangkat reguler di Angkatan Darat Britania, ia banyak belajar soal taktik tempur dan kepemimpinan militer Britania. Berkat pengalamannya ini, ia juga menjadi yakin bahwa pemerintahan pusat yang kuat itu diperlukan.[60] Namun, pada masa ini, ia juga melihat langsung kompetisi dan perselisihan di antara para politikus kolonial yang hanya dapat melihat jangka pendek, dan hal semacam ini akan muncul lagi di dalam pemerintahan Patriot selama Revolusi Amerika.[61] Menjadi pengusaha dan politikus (1759–1774)Saat masih berumur 27 tahun, Washington menikahi Martha Dandridge Custis, seorang janda kaya berumur 28 tahun yang pernah menjadi suami mendiang Daniel Parke Custis. Martha adalah sosok yang cerdas dan ramah, dan berpengalaman dalam mengelola lahan milik tuan tanah. Mereka berdua menjalin tali perkawinan yang menyenangkan.[62] Mereka berdua mengasuh John Parke Custis dan Martha Parke (Patsy) Custis, dua anak dari pernikahan Martha yang sebelumnya, dan kemudian juga membesarkan cucu mereka, Eleanor Parke Custis dan George Washington Parke Custis. Penyakit campak variola yang pernah diidap oleh Washington pada tahun 1751 diduga telah menjadikannya mandul, dan mereka berdua merasa sedih karena tidak dikaruniai keturunan.[63] Mereka pindah ke Mount Vernon di dekat Alexandria, dan di situ ia hidup sebagai seorang pemilik perkebunan tembakau dan gandum, dan juga mulai menjadi tokoh politik.[64] Berkat pernikahan ini, Washington memperoleh hak atas sepertiga dari kepemilikan yang diperoleh Martha dari mendiang suaminya. Suaminya sendiri memiliki lahan seluas 18.000 ekar (7.300 ha) yang bernilai sekitar £40,000 (sama dengan $10 juta 2018). Washington juga mengelola dua per tiga dari kepemilikan tersebut atas perantara anak-anak Martha. Selain itu, ia mendapatkan 84 budak dari pernikahan ini. Maka dari itu, ia menjadi salah satu laki-laki terkaya di Virginia dan derajatnya pun meningkat.[65] Atas desakan dari Washington, Gubernur Lord Botetourt memenuhi janji yang pernah diberikan oleh Dinwiddie pada tahun 1754 untuk memberikan hadiah lahan kepada semua milisi sukarelawan selama Perang Prancis dan Indian.[66] Pada akhir tahun 1770, Washington menginspeksi lahan di daerah Sungai Ohio dan Kanawha, dan ia mempekerjakan pengukur tanah William Crawford yang kemudian mengalokasikan lahan terbaik seluas 23.200 ekar (9.400 ha) kepada Washington. Washington memberitahukan kepada para veteran bahwa lahan mereka berbukit-bukit dan tidak cocok untuk bertani, dan ia bersedia untuk membeli lahan mereka seluas 20.147 ekar (8.153 ha). Banyak yang merasa senang dengan penjualan ini, tetapi ada pula yang merasa telah ditipu.[67][68] Washington juga melipatgandakan luas Mount Vernon menjadi 6.500 ekar (2.600 ha) dan menambah jumlah budaknya hingga melebihi 100 pada tahun 1775.[69] Washington terpilih sebagai anggota House of Burgesses Virginia yang mewakili Frederick County pada tahun 1758, dan ia kemudian mengabdi selama tujuh tahun.[69] Sebelum itu, pada tahun 1755, ia sempat mempertimbangkan untuk maju sebagai calon anggota dewan dari wilayah asalnya, Fairfax County, tetapi ia mengurungkan niatannya setelah ia merasa bahwa ia tidak dapat menang.[70] Dalam pemilu tahun 1758, ia berusaha memenangkan hati para pemilih dengan 170 galon arak beras, bir, wine, dan cider keras, meskipun ia tidak hadir secara langsung karena ia masih terlibat dalam Ekspedisi Forbes.[70] Jumlah suara yang ia peroleh dalam pemilu tersebut hampir mencapai 40% dan ia berhasil mengalahkan tiga calon lainnya. Ia jarang berbicara soal karier legislatifnya di muka umum, tetapi ia menjadi pengkritik kebijakan pajak dan merkantilisme Britania pada dasawarsa 1760-an.[71] Washington adalah seorang ningrat dan kegiatan-kegiatannya meliputi berburu rubah, memancing, menari dan berpesta, menyaksikan teater, balapan, dan sabung ayam. Ia juga gemar bermain kartu, backgammon, dan biliar.[72] Mata pencahariannya sendiri adalah sebagai seorang pemilik perkebunan.[73] Ia mengimpor barang-barang mewah dan barang-barang lainnya dari Inggris dan membayarnya dengan menggunakan tembakau. Pada tahun 1764, ketika pasar tembakau yang sedang anjlok menimbulkan utang sebesar £1.800, ia mulai merambah ke bidang lain dan memusatkan perhatian pada bidang keuangan serta mengurangi impor barang mewah.[74] Ia mengubah sumber pendapatan utama Mount Vernon dari tembakau menjadi gandum, dan ia juga mulai berkiprah di bidang penggilingan tepung, perikanan, pengembangbiakan kuda, peternakan babi, pemintalan, dan penenunan.[75] Pada dasawarsa 1790-an, ia mendirikan sebuah tempat penyulingan yang menghasilkan wiski.[76] Anak tiri Washington, Patsy Custis, mengalami serangan epilepsi saat masih berumur 12 tahun, dan ia meninggal dunia pada tanggal 1773. Sehari sesudahnya, Washington menulis surat kepada Burwell Bassett: "Lebih mudah untuk membayangkan, daripada mendeskripsikan, pilu keluarga ini...."[77] Ia membatalkan semua kegiatan perniagaannya dan tetap bersama dengan Martha setiap malamnya selama tiga bulan.[78] Setengah dari peninggalan Patsy dapat ia gunakan untuk membayar utang dari kreditur Britania.[79] Washington sendiri dianggap sebagai bagian dari elit politik dan sosial di Virginia. Dari tahun 1768 hingga 1775, ia mengundang sekitar 2.000 tamu ke Mount Vernon, dan kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang ia anggap "sederajat". Terkait dengan orang-orang yang derajatnya lebih rendah, ia menyarankan agar mereka "diperlakukan dengan manusiawi", tetapi "jaga jarak, karena mereka akan melunjak akibat keakraban, sementara kekuasaanmu akan merosot".[80] Catatan
ReferensiWikimedia Commons memiliki media mengenai George Washington.
|