Ulysses S. Grant (nama lahir: Hiram Ulysses Grant; 27 April 1822 – 23 Juli 1885) adalah seorang Jenderal dan Presiden Amerika Serikat yang ke-18. Ia menjabat presiden selama dua masa jabatan berturut-turut antara tahun 1869 hingga tahun 1877.[1]
Hiram Ulysses Grant lahir pada tanggal 27 April 1822. Ayahnya adalah seorang tukang kulit.[3]
Pada usia 17 tahun, Ia masuk akademi militer di West Point. Pada tahun 1843, Ia menamatkan sekolahnya saat berusia 21 tahun. Ia menjadi tentara selama kira-kira 10 tahun dan meninggalkan kehidupan tentara untuk bekerja di toko kulit ayahnya di negara bagian Illinois.[4]
Pada tahun 1869, saat Ulysses Grant terpilih menjadi presiden, rakyat Amerika mengharapkan berakhirnya kekacauan yang terus saja timbul sesudah Perang Saudara. Akan tetapi, Presiden Ulysses Grant tidak memberi semangat ataupun perbaikan.[5]
Ia memimpin pemerintahan seperti ia memimpin tentara, dan pada kenyataannya ia membawa sebagian dari anggota staf tentaranya ke Gedung Putih. Ia berasal dari partai Republik. Tampil sebagai wakil presiden dalam masa kepresidenannya adalah Schuyler Colfax dan Henry Wilson.[6]
Sekalipun Uysses Grant sangat jujur sebagai manusia, tetapi sebagai presiden ia banyak menerima hadiah-hadiah berharga dari berbagai kalangan. Terlebih lagi, ia tidak segan-segan terlihat bergaul dengan dua orang spekulan yang terkenal karena reputasi mereka bermain spekulasi dengan maksud menguasai pasar emas.
Ketika Presiden Uysses Grant menyadari rencana mereka, ia memberi kuasa kepada Menteri Keuangan untuk menjual emas negara guna menghancurkan rencana orang tadi. Namun, spekulasi mereka telah mengakibatkan kerugian dalam dunia perniagaan.
Pada tahun 1872, dalam kampanyenya untuk pemilihan kembali, Presiden Ulysses Grant diserang oleh golongan liberalPartai Republik, yang bersama-sama dengan Partai Demokrat, mengajukan calon presiden mereka. Akan tetapi, Presiden Ulysses Grant berhasil dipilih kembali.
Setelah masa kepresidenan
Pada tahun 1877, setelah meletakkan jabatan kepresidenannya, Grant bergabung dengan sebuah perusahaan, yang kemudian jatuh bangkrut dan kira-kira pada saat yang sama ia mengetahui bahwa ia menderita penyakit kanker tenggorokan.[7]
Ia mulai menulis kenang-kenangannya untuk membayar hutangnya, dan berlomba-lomba dengan maut dalam menyelesaikan buku kenangan riwayat hidupnya.[8]
Empat hari setelah ia menyelesaikan buku kenangannya, Ulysses Grant menghembuskan napas terakhirnya pada tanggal 23 Juli 1885. Bukunya berhasil meraup pendapatan sebesar 450.000 USD (sekitar 6,7 miliar rupiah).
Ulysses Grant meninggalkan tiga orang putra dan seorang putri.
Referensi
^"Ulysses S. Grant". The White House (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-06-14.