Millard Fillmore (7 Januari 1800 – 8 Maret 1874) adalah Presiden Amerika Serikat ke-13, menjabat pada 1850-1853.[1] Sebelumnya, ia menjabat menjadi wakil presidenAmerika Serikat.[2] Ia menjadi presiden atas konstitusi Amerika, menggantikan Presiden Zachary Taylor yang wafat karena penyakit gastroenteritis yang akut. Millard Filmore menjabat tiga tahun, dari tahun 1850 hingga 1853. Ia adalah anggota Whig dan semasa menjabat menjadi presiden tidak didampingi oleh wakil presiden. Ia tercatat sebagai Presiden Amerika Serikat kedua yang wafat di kala menjabat sebelum dilantik sebagai presiden.[3]
Mllard Fillore lahir pada 7 Januari1800 di kota kecil negara bagian New York di dalam pondok yang terbuat dari batang kayu di atas ladang yang dibuka dan digarap oleh ayahnya sendiri.[4]
Millard kecil sedikit sekali mendapatkan kesempatan untuk mengecap pendidikan, tetapi ia tekun mempelajari hukum. Pada usia 23 tahun, ia memperoleh izin untuk membuka praktik hukum. Dengan cepat ia menarik perhatian politikus - politikus di New York, seseorang diantaranya >>insert name<< mempengaruhi Millard Fillmore untuk terjun ke bidang politik.[5]
Pada tahun 1832, ketika usianya menginjak 32 tahun, Millard Fillmore terpilih untuk menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Amerika, jabatan yang ia geluti selama delapan tahun.[6]
Pada tahun 1844, ia mencalonkan diri untuk menjadi gubernur New York, tetapi tidak berhasil, ia kemudian kembali lagi menekuni praktik hukum. Empat tahun kemudian, ia dicalonkan menjadi calon presiden oleh Partai Whig, dan mencapai kemenangan dalam pemilihan umum.[7] Ia mengetuai perdebatan sengit di senat mengenai persoaan-persoalan perbudakan dan status daerah-daerah baru yang dimenangkan dalam Perang Meksiko 1846-1848. Sikapnya yang tidak memihak kepada kedua golongan merupakan pengaruh yang memenangkan suasana.
Menurut konstitusi Amerika, Millard Filmore di sahkan menjadi presden pada 10 Juli1850, menggantikan Presiden Zachary Taylor yang meningga dunia. Pada waktu itu masalah perbudakan sudah memecah belah Amerika. Strategi politiknya untuk mempersatukn pihak-pihak yang bertentangan telah membantu menunda Perang Saudara (yang akhirnya pecah pada tahun 1861).
Segera setelah ia menjadi presiden, Millard Fillmore mengirim pesan kepada Kongres, mendukung sebuah rencana untuk mengkompromikan masalah perbudakan.[8] Rencana itu kemudian diterima dan dikenal sebagai Kompromi 1850. Undang undang itu terdiri dari lima rancangan membelikan budak belian di ibu kota Amerika. Dalam pelaksanaan yang keras salah satu undang-undang itu, ia kehilangan banyak dukungan dari partainya. Sehingga ia kalah dalam pemilihan untuk menjadi calon presiden lagi. Tiga tahun setelah ia meninggalkan Gedung Putih, ia menjadi calon presiden dari partai lain >>insert name of the party<<, di mana ia masuk menjadi anggota, tetapi ia tidak berhasil dipilih. Sejak itu ia menjadi seorang non-partai. Walaupun demikian, ia terus menerus mendukung usaha untuk menengahi dan mengkompromikan masalah masalah perbudakan, pendiriannya yang menentang penggunaan kekerasan meneyebabkan ia kehilangan banyak teman-temannya. Akhirnya ia berhenti dari kegiatan kemasyarakatan.
Pada 8 Maret1874, Millard Filmore meninggal dunia diusia 74 tahun dalam keadaan lumpuh. Presiden Millard Filmore meninggalkan seorang putra dan seorang putri dari istrinya yang pertama, yang meninggal pada tahun 1853. Dari istrinya yang kedua ia tidak memiliki anak.[9]
Referensi
^Suhindriyo. 1999. Biografi Singkat Presiden-Presiden Amerika Serikat. Yogyakarta: Yayasan Pustaka Nusatama, hal.45.