Hipotesis surga polusi

Pabrik bercerobong asap di pinggir Sungai Yangtze

Hipotesis surga polusi menyatakan bahwa ketika negara-negara maju besar hendak mendirikan pabrik atau kantor di luar negeri, mereka akan mencari opsi sumber daya dan tenaga kerja termurah yang menawarkan lahan dan material yang diperlukan.[1] Akan tetapi, praktik ini biasanya turut mengancam lingkungan. Negara berkembang yang memiliki sumber daya dan tenaga kerja murah cenderung memiliki hukum lingkungan yang kurang ketat. Sebaliknya, negara yang hukum lingkungannya ketat menjadi tempat yang mahal bagi operasi perusahaan karena harus mematuhi standar yang ditetapkan. Perusahaan yang memilih berinvestasi di luar negeri biasanya akan pindah ke negara yang standar lingkungannya rendah atau pelaksanaannya lemah.

Tiga skala hipotesis

  1. Biaya pengendalian polusi berdampak terhadap margin; margin turut berdampak pada keputusan investasi dan arus perdagangan.
  2. Biaya pengendalian polusi mampu memengaruhi perdagangan dan investasi dalam skala besar.
  3. Beberapa negara menetapkan standar lingkungan di bawah tingkat manusiawi demi menarik investasi atau memperkenalkan barang ekspornya.[2]

Skala 1 dan 2 terbukti secara empiris, tetapi keutamaan hipotesis ini relatif terhadap faktor investasi dan perdagangan lainnya masih diperdebatkan. Sebuah penelitian menemukan bahwa peraturan lingkungan memiliki dampak sangat negatif terhadap investasi asing langsung ke sebuah negara, khususnya di negara-negara berpolusi berat bila diukur berdasarkan jumlah pekerja. Namun demikian, penelitian yang sama menemukan bahwa peraturan lingkungan di negara tetangganya memiliki dampak kecil terhadap arus perdagangan negara tersebut.[2]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Levinson, Arik; M. Scott Taylor (2008). "Unmasking the Pollution Haven Effect". International Economic Review. 49 (1): 223–54. doi:10.1111/j.1468-2354.2008.00478.x. 
  2. ^ a b Millimet, Daniel. "Four New Empirical Tests of the Pollution Haven Hypothesis When Environmental Regulation is Endogenous" (PDF). Tulane University. Diakses tanggal 15 April 2013.