Globalisasi budaya adalah penyebaran gagasan, makna, dan nilai ke seluruh dunia dengan cara tertentu untuk memperluas dan mempererat hubungan sosial.[1] Proses ini ditandai oleh konsumsi budaya bersama yang dibantu oleh Internet, media budaya masyarakat, dan perjalanan luar negeri. Konsumsi budaya bersama turut mendorong pertukaran barang dan kolonisasi yang menyebarkan budaya ke seluruh dunia. Penyebaran budaya memungkinkan seseorang terlibat dalam hubungan sosial lintas negara dan kawasan. Penciptaan dan perluasan hubungan sosial seperti ini tidak terlihat di tingkat material. Globalisasi budaya melibatkan pembentukan norma dan pengetahuan bersama yang sesuai dengan identitas budaya mereka, baik individu atau kelompok. Globalisasi budaya terus meningkatkan keterkaitan penduduk dan kebudayaan di dunia.[2]
Aspek globalisasi budaya yang terlihat jelas adalah percampuran masakan seperti yang terjadi di jaringan restoran cepat saji Amerika Serikat. Gerai makanan dan minuman McDonald's dan Starbucks adalah perusahaan Amerika Serikat yang sering dijadikan contoh globalisasi; masing-masing perusahaan ini memiliki lebih dari 32.000[3] dan 18.000 gerai di seluruh dunia per tahun 2008.[4]Indeks Big Mac merupakan cara yang tidak biasa untuk mengukur keseimbangan daya beli mata uang dunia.
^Manfred B. Steger and Paul James, ‘Ideologies of Globalism’, in Paul James and Manfred B. Steger, eds, Globalization and Culture: Vol. 4, Ideologies of Globalism, Sage Publications, London, 2010. download pdf http://uws.academia.edu/PaulJamesDiarsipkan 2017-10-04 di Wayback Machine. Inda, Jonathan; Rosaldo, Renato (2002). "Introduction: A World in Motion". The Anthropology of Globalization. Wiley-Blackwell.
Andrew Jones, ed. (2006). The Dictionary of Globalization. Cambridge, UK: Polity Press.
James Mittelman, ed. (2000). The Globalization Syndrome: Transformation and Resistance. Princeton University Press.Tidak memiliki atau tanpa |title= (bantuan)
Watson, James L. (1997). "McDonald's in Hong Kong: Consumerism, Dietary Change, and the Rise of a Children's Culture". Golden Arches East: McDonald's in East Asia. Stanford University Press. hlm. 79–80, 84–7, 89–95, 100–4, 107–8.