Globalisasi demokratis adalah gerakan sosial yang mendukung sistem demokrasi global institusional yang memberi hak berpendapat kepada penduduk dunia di organisasi dunia.[butuh rujukan] Globalisasi demokratis melampaui negara bangsa, oligopoli perusahaan, LSM ideologis, kultus, dan mafia. Salah satu pendukungnya adalah pemikir politik asal Britania Raya David Held. Dalam satu dasawarsa terakhir, ia menerbitkan beberapa buku terkait penyebaran demokrasi dari negara bangsa yang geografis sampai sistem pemerintahan global yang mencakup seluruh dunia.
Para pendukungnya menyatakan bahwa tujuan globalisasi demokratis adalah:
Memperluas globalisasi dan mendekatkan dan menyatukan manusia;
Menerapkan globalisasi ke semua bidang aktivitas dan pengetahuan, tidak hanya pemerintahan, tetapi juga ekonomi karena ekonomi penting dalam pembangunan kesejahteraan warga dunia; dan
Memberikan warga dunia akses demokrasi dan hak berpendapat dalam aktivitas global tersebut.
Pendukung gerakan globalisasi demokratis membedakan gerakan mereka dengan gerakan. Mereka mengklaim bahwa gerakan ini menghindari agenda ideologis dalam persoalan ekonomi dan sosial. Pendukung globalisasi demokratis menyatakan bahwa pilihan orientasi politik harus diserahkan kepada warga dunia lewat partisipasi mereka dalam lembaga demokratis dunia. Sejumlah pendukung "gerakan anti-globalisasi" masih sepakat dengan sikap seperti ini. George Monbiot, biasa dihubung-hubungkan dengan gerakan anti-globalisasi dan memilih istilah gerakan keadilan global, mengusulkan reformasi demokratis di sebagian besar lembaga internasional lewat bukunya, Age of Consent. Ia juga mengusulkan adanya pemilihan umum demokratis di lembaga internasional dan pembentukan "pemerintahan dunia".
Mwesige, Peter et al. ". From Seattle 1999 To New York 2004: A Longitudinal Analysis Of Journalistic Framing Of The Movement For Democratic Globalization" Social Movement Studies 6.2 (2007): 131-145. Academic Search Complete. Web. 25 Sept. 2013.