Naomi Klein (lahir 8 Mei 1970) adalah pengarang dan aktivis sosial Kanada yang dikenal karena analisis politiknya dan kritiknya terhadap globalisasi perusahaan.[1] Ia merupakan penulis No Logo, sebuah buku yang sempat melejit popularitasnya di dunia internasional, dan The Shock Doctrine, analisis kritis terhadap sejarah ekonomi neoliberal.
Pada tahun 2000, Klein menerbitkan buku No Logo, buku yang bagi sebagian orang merupakan manifestogerakan anti-globalisasi perusahaan. Dalam buku ini, ia menyerang budaya konsumen yang berorientasi pada merek dan operasi perusahaan-perusahaan besar. Ia juga menuduh beberapa perusahaan melakukan eksploitasi pekerja secara tidak etis di negara-negara miskin dunia untuk mengejar keuntungan yang lebih tinggi. Klein juga mengkritik Nike habis-habisan sampai-sampai Nike perlu membuat tanggapan terpisah per poinnya.[2]No Logo menjadi buku laris di seluruh dunia dengan penjualan sebanyak satu juga kopi dalam 28 bahasa.[3]
Tahun 2002, Klein menerbitkan Fences and Windows, kumpulan artikel dan pidatonya yang ditulis atas nama gerakan anti-globalisasi. Semua keuntungan dari buku ini disumbangkan kepada organisasi aktivis melalui The Fences and Windows Fund.
Sebuah artikel di Z Communications mengkritik The Take karena menampilkan jenderal dan politikus Argentina, Juan Domingo Perón, dengan cara yang membuatnya tampak seperti seorang demokrat sosial.[5]
Buku ketiga Klein, The Shock Doctrine: The Rise of Disaster Capitalism, diterbitkan bulan 4 September 2007 dan langsung menjadi buku laris New York Times.[3] Buku ini telah diterjemahkan ke dalam 28 bahasa.[6] Buku ini berpendapat bahwa kebijakan pasar bebas pemenang Hadiah Nobel Milton Friedman dan Mazhab Ekonomi Chicago mulai mendapat perhatian di negara-negara seperti Chili era Pinochet, Polandia, Rusia era Yeltsin, dan Amerika Serikat (misalnya swastanisasi New Orleans Public Schools pasca Badai Katrina). Buku ini juga berpendapat bahwa inisiatif kebijakan seperti swastanisasi ekonomi Irak di bawah Coalition Provisional Authority terlalu dipaksakan, sedangkan rakyatnya sendiri belum pulih dari bencana, kekacauan, atau invasi.
Klein menyebut "doktrin kejutan" (sambil menjelaskan Joseph Schumpeter) sebagai doktrin terbaru dalam fase "penghancuran kreatif" oleh kapitalisme.[7]
The Shock Doctrine was adapted into a short film of the same name, released onto YouTube.[8] The film was directed by Jonás Cuarón, produced and co-written by his father Alfonso Cuarón. The video has been viewed over one million times.[3]
Penerbitan The Shock Doctrine menaikkan pamor Klein. New Yorker menyebutnya sebagai "figur ternama dan paling berpengaruh di kalangan kiri Amerika Serikat—sama seperti Howard Zinn dan Noam Chomsky tiga puluh tahun yang lalu." Pada tanggal 24 Februari 2009, buku ini dianugerahi Warwick Prize for Writing dari Universitas Warwick, Inggris.