Globalisasi ekonomi
Globalisasi Ekonomi adalah peningkatan integrasi ekonomi dan saling ketergantungan ekonomi nasional, regional, dan lokal di seluruh dunia melalui intensifikasi pergerakan barang, jasa, teknologi, dan modal lintas batas.[1] Apabila globalisasi merupakan serangkaian proses yang melibatkan berbagai jaring pertukaran ekonomi, politik, dan budaya, globalisasi ekonomi kontemporer didorong oleh pertumbuhan informasi yang cepat di semua jenis aktivitas produksi dan pemasaran dan perkembangan ilmu dan teknologi.[2] Globalisasi ekonomi terdiri dari globalisasi produksi dan keuangan, pasar dan teknologi, rezim organisasi dan lembaga, perusahaan dan tenaga kerja.[3] Meski globalisasi ekonomi sudah meluas sejak munculnya perdagangan antarnegara, pertumbuhannya naik drastis dalam kurun 20–30 tahun terakhir berkat kerangka kerja Perjanjian Umum Tarif dan Perdagangan dan Organisasi Perdagangan Dunia. Semua negara pun perlahan menghapus hambatan perdagangan dan membuka akun lancar dan akun modalnya.[2] Ledakan ekonomi modern disebabkan oleh integrasi negara maju dengan negara berkembang lewat investasi asing langsung, pengurangan hambatan perdagangan, dan imigrasi lintas perbatasan. Ketika globalisasi secara radikal menaikkan pendapatan dan pertumbuhan ekonomi di negara berkembang dan menurunkan harga barang di negara maju, globalisasi juga mengubah keseimbangan kekuasaan antara negara maju dan berkembang dan memberi dampak pada kebudayaan negara yang terlibat dalam globalisasi. Perubahan lokasi produksi barang membuat banyak lapangan pekerjaan pindah ke negara lain sehingga pekerja di negara maju terpaksa ganti karier. ProsesInvestasi asing langsungGlobalisasi ekonomi menyebabkan timbulnya jenis investasi asing langsung. Perusahaan publik maupun perusahaan swasta dapat mengelola investasi yang berasal dari luar negeri. Jenis investasi ini umumnya terbentuk akibat adanya kondisi ekspor dan impor yang tidak seimbang di dalam negara. Dorongan untuk melakukan investasi asing langsung berasal dari pertumbuhan ekonomi di luar negeri berbentuk pertambahan pendapatan nasional.[4] AspekPerdagangan bebasAspek utama di dalam globalisasi ekonomi ialah perdagangan bebas. Adanya kegiatan perdagangan bebas membuat batas-batas perdagangan dihilangkan. Perdagangan yang awalnya hanya menjangkau seluruh wilayah di dalam negeri diubah menjadi perdagangan internasional yang mencakup seluruh negara di dunia. Peningkatan jangkauan wilayah kegiatan perdagangan kemudian memperluas dan memperbanyak kegiatan produksi, pemanfaatan keuangan dan perdagangan. Dampaknya ialah pembentukan berbagai macam perusahaan internasional dan lembaga keuangan internasional. Perdagangan bebas membuat semua negara yang terlibat di dalamnya terpengaruh secara global. Pajak barang impor akan dikurangi oleh negara-negara berpendapatan rendah untuk mempemudah perdagangan di dalam negara seiring dengan perubahan atas penawaran dan permintaan dalam pasar. Perdagangan bebas menyebabkan pengaruh ekonomi yang besar baik kepada ekonomi negara-negara maju maupun negara-negara berkembang.[5] DampakKetimpangan ekonomiSelama peridoe tahun 1970 hingga 2000, globalisasi ekonomi menimbulkan ketimpangan ekonomi di berbagai negara di dunia. Kemiskinan terjadi di banyak negara yang menerapkan globalisasi ekonomi. Selain itu, mulai terjadi ketimpangan kekayaan antar orang dengan kekayaan berlimpah dan orang dengan kemiskinan di dalam suatu negara maupun antarnegara. Laporan dari Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang diterbitkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 1999 menyatakan bahwa ketimpangan ekonomi disebabkan oleh sistem keuangan global dan perdagangan internasional.[6] Lihat pulaReferensi
Daftar pustaka
Bacaan lanjutan
|