Pariwisata berkelanjutanPariwisata berkelanjutan adalah konsep mengunjungi suatu tempat sebagai seorang wisatawan dan berusaha membuat dampak positif terhadap lingkungan, sosial budaya, dan ekonomi.[1] Pariwisata dapat meliputi transportasi utama ke lokasi umum, transportasi lokal, akomodasi, hiburan, rekreasi, makanan, dan belanja. Pariwisata dapat dikaitkan dengan perjalanan untuk liburan, bisnis, dan apa yang disebut VFR (mengunjungi teman dan kerabat).[2] Sekarang ada konsensus luas bahwa pengembangan pariwisata harus berkelanjutan; namun, pertanyaan tentang bagaimana mencapai ini tetap menjadi objek perdebatan.[3] Tanpa perjalanan tidak akan ada pariwisata, sehingga konsep pariwisata berkelanjutan terkait erat dengan konsep mobilitas berkelanjutan.[4] Dua pertimbangan yang relevan adalah ketergantungan pariwisata pada bahan bakar fosil dan dampak pariwisata terhadap perubahan iklim. Tujuh puluh dua persen emisi CO2 pariwisata berasal dari transportasi, 24 persen dari akomodasi, dan 4 persen dari kegiatan-kegiatan lokal.[2] Penerbangan menyumbang 55% dari emisi CO2 transportasi tersebut (atau 40% dari total pariwisata). Namun, ketika mempertimbangkan dampak dari seluruh emisi gas rumah kaca dari pariwisata dan bahwa emisi penerbangan dibuat pada ketinggian tinggi yang pengaruhnya terhadap iklim meningkat, penerbangan saja menyumbang 75% dampak iklim dari pariwisata.[5] Asosiasi Pengangkutan Udara Internasional (IATA) menganggap peningkatan tahunan efisiensi bahan bakar penerbangan sebesar 2 persen per tahun hingga tahun 2050 sebagai hal yang realistis. Namun, baik Airbus maupun Boeing mengharapkan angkutan udara kilometer-penumpang meningkat sekitar 5 persen per tahun hingga setidaknya tahun 2020, melebihi setiap keuntungan efisiensi. Pada tahun 2050, dengan sektor-sektor ekonomi lainnya telah sangat mengurangi emisi CO2 mereka, pariwisata kemungkinan akan menghasilkan 40 persen dari emisi karbon global.[6] Penyebab utamanya adalah peningkatan jarak rata-rata yang ditempuh oleh para wisatawan, yang selama bertahun-tahun telah meningkat pada tingkat yang lebih cepat daripada jumlah perjalanan yang dilakukan.[6][7][8][9] "Transportasi berkelanjutan sekarang ditetapkan sebagai isu kritis yang mengadang industri pariwisata global yang jelas-jelas tidak berkelanjutan, dan penerbangan terletak di jantung isu ini (Gossling et al., 2010)."[6] Aspek sosial dan ekonomiPara ekonom global memperkirakan pertumbuhan pariwisata internasional yang terus-menerus, jumlahnya tergantung pada lokasi. Sebagai salah satu industri terbesar dan paling cepat pertumbuhannya di dunia, pertumbuhan terus-menerus ini akan memberi tekanan besar pada habitat keanekaragaman hayati tersisa dan budaya pribumi, yang sering digunakan untuk mendukung pariwisata massal. Wisatawan yang mempromosikan pariwisata berkelanjutan harus peka terhadap bahaya-bahaya ini dan berupaya melindungi destinasi wisata, serta melindungi pariwisata sebagai industri. Wisatawan yang berkelanjutan dapat mengurangi dampak pariwisata dalam banyak hal seperti dengan:[10]
Lihat pula
Referensi
Bacaan lebih lanjutPranala luarWikiwisata memiliki panduan wisata Responsible travel. Wikimedia Commons memiliki media mengenai Sustainable tourism.
|