Yuyu Sutisna
Yuyu Sutisna (lahir 10 Juni 1962) adalah mantan Kepala Staf TNI Angkatan Udara yang menjabat sejak 17 Januari 2018 hingga 20 Mei 2020.[1] Yuyu merupakan lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) tahun 1986 dan Sekolah Penerbang TNI AU tahun 1987.[2] Sebelum menjabat sebagai KASAU, ia pernah memegang beberapa jabatan strategis, diantaranya Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Udara, Panglima Kohanudnas, Panglima Komando Operasi Angkatan Udara I dan Danlanud Iswahjudi. Yuyu juga adalah salah satu penerbang TNI AU F-5 Tiger II dengan call sign Lion, yang meraih Badge 2.000 jam terbang.[3][4] Dalam kepemimpinannya, ia menyatakan bahwa memiliki pesawat multi fungsi Sukhoi Su-35, menjadi prioritas utama, dan berencana menyelesaikan kontraknya pembeliannya pada akhir Januari 2018.[5] Kontrak itu akhirnya di tanda tangani pada bulan Februari 2018, dimana pemerintah Indonesia memesan 11 pesawat Sukhoi Su-35 tersebut senilai USD 1,14 Miliar.[6][7] PendidikanPendidikan UmumPendidikannya selama kecil hingga remaja dihabiskan di Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.[8] Pada tahun 1981, ia menyelesaikan pendidikan menengah atas di SMA Negeri 1 Cicalengka.[9] Selanjutnya ia memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Narotama Surabaya pada tahun 2003.[10] Kemudian pada tahun 2015 saat menjabat sebagai Wakil Asisten Operasi KASAU, Yuyu menyelesaikan pendidikan Magister Manajemen di Universitas Gajayana Malang.[11] Pendidikan MiliterYuyu, adalah alumnus Akademi Angkatan Udara (AAU), dengan pangkat Letnan Dua pada September 1986. Selanjutnya ia mengikuti pendidikan penerbang (sekbang - sekolah penerbang) dan diwisuda (Wing Day) sebagai penerbang pada tahun 1987.[2] Pada tahun 1996, Yuyu menjadi lulusan terbaik Sekolah Komando Kesatuan Angkatan Udara (Sekkau) Angkatan 59. Kemudian pada tahun 2000, Yuyu kembali menjadi lulusan terbaik saat menempuh Sekolah Staf dan Komando Angkatan Udara (Seskoau) Angkatan 36. Yuyu selanjutnya menempuh pendidikan Sekolah Staf dan Komando Tentara Nasional Indonesia (Sesko TNI) Angkatan 37 pada tahun 2010 dan meraih Peringkat 3 Umum atau Peringkat 1 dari matra TNI AU. Yuyu menutup pendidikan kedinasannya pada tahun 2013 dengan mengikuti Program Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA) XIX Lembaga Ketahanan Nasional dan meraih Peringkat 1 di antara seluruh peserta TNI-POLRI. KarierKarier militer1986—2001Pangkat Letnan Dua ia sandang setelah lulus dari Akademi Angkatan Udara (AAU) di September 1986. Karier militernya dimulai sebagai Penerbang Tempur F-5 Tiger hingga puncak jabatan sebagai Komandan Skadron Udara 14 (Skadud 14), diraihnya di Lanud Iswahyudi, Madiun, Jawa Timur pada kurun waktu 2001—2003. Skadron Udara 14, adalah kesatun Tempur Buru Sergap, di bawah kendali Wing Udara 3 Tempur dan saat ini diperkuat oleh pesawat F-5 Tiger II. Dan saat ini, skadron ini, sedang dipersiapkan untuk mengoperasi pesawat Sukhoi SU-35 dmana kontrak pembeliannya sudah ditanda tangani pada 1 Februari, 2018.[6][7]o Sebagai penerbang ia memiliki total 4.250 jam terbang dengan rating F-5 Tiger, FMK53, Cessna dan Bravo Charlie. Dan pada tahun 2001, Yuyu meraih Badge 2.000 jam terbang dengan pesawat F-5 Tiger II. Sebagai penerbang beliau pernah menjabat sebagai Perwira Penerbang Skadud 14 Wing 3 Lanud Iswahjudi, Instruktur Penerbang Lanud Adisutjipto dan Danflight Ops “A” Skadud 14 Lanud Iswahjudi.[8] 2002—2010Pada tahun 2006 dan 2009, beliau pernah menjabat sebagai Atase Pertahanan RI, di kantor Atase Pertahanan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI), Washington DC, Amerika Serikat.[8] Pada 2 April 2010, dalam suatu upacara militer yang dipimpin oleh Panglima Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas) saat itu, Marsekal Madya TNI Drajad Rahardjo, S. IP bertempat di Aula Leo Wattimena, Kohanudnas, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kolonel PNB, Yuyu Sutisna dilantik menjadi Asisten Operasi Kepala Staf Kohanudnas (Asops Kohanudnas) menggantikan Kolonel PNB Barhim. Jabatan ini memberikannya tugas dan tanggung jawab guna mengadakan tugas pertahanan udara dan pembinaan latihan-latihan yang diprogramkan oleh Kohanudnas, serta evaluasi dalam jangka pendek maupun jangka panjang guna pengembangan sistem pertahanan udara nasional, guna mendukung tugas pokok Kohanudnas.[12] 2011—2020Tanggal 26 Maret 2012, ia menjabat sebagai Panglima Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional III (PangKoSekHaNudNas III) Medan dalam suatu upacara militer di lapangan apel Markas Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional III, Medan, Sumatera Utara.[13] Jabatan sebagai Komadan Lanud Iswahjudi (Danlanud Iswahjudi) diembannya sejak 10 Desember 2012 hingga 21 Maret 2014, menggantikan Marsekal Pertama TNI Muhammad Syaugi. Berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/207/IIl/2014 tanggal 21 Maret 2014 tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan Tentara Nasional Indonesia, ia dipromosikan dari Danlanud Iswahjudi menjadi Kas Koopsau II sejak 21 Maret 2014 hingga 31 Oktober 2014.[14] Setelah itu ia menjadi Wakil Asisten Operasi KASAU (Waasops KASAU) sejak 3 November 2014 berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/817/X/2014 tertanggal 31 Oktober 2014, tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan TNI.[15] Jabatan ini diembannya hingga 3 Juli 2015.[14] Pada 3 Juli 2015, ia dipromosikan menjadi Staf Khusus KASAU, berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/545/VII/2015 tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan TNI.[16] Jabatan ini diembannya hingga 5 Januari 2016. Kemudian ia menjabat sebagai Panglima Komando Operasi Angkatan Udara I yang ke 25, sejak 5 Januari 2016, berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/1074/Xll/2015 tanggal 18 Desember 2015, dalam upacara serah terima jabatan di Markas Komando Operasi Angkatan Udara I, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur menggantikan Marsekal Muda TNI Agus Dwi Putranto. Jabatan ini diembannya hingga 23 Februari 2017.[17] Sejak 23 Februari 2017 hingga 4 Desember 2017, ia menjabat sebagai Panglima Komando Pertahanan Udara Nasional sebagai pejabat yang ke 27 dengan pangkat Marsekal Muda TNI. Ia menjabat Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Udara, dari 27 Oktober 2017 hingga 2 Maret 2018, menggantikan Marsekal Madya TNI Hadiyan Sumintaatmadja, berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/836/X/2017, tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan TNI.[18] Jabatan sebagai KASAU diembannya sejak 17 Januari 2018, berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/836/X/2017 yang ditandatangani Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo pada 27 Oktober 2017, menggantikan Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, dalam suatu upacara pelantikan yang diadakan di Istana Negara pada Rabu, 17 Januari 2018, dipimpin oleh Presiden RI, Ir. H. Joko Widodo.[1][19] Dan pada hari yang sama bertempat di Ruang Hening Gedung Sudirman Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, menerima Laporan Korp Raport Kenaikan Pangkat Perwira Tinggi KASAU, Marsekal TNI Yuyu Sutisna, S.E., M.M. berdasarkan Surat Perintah Panglima TNI Nomor Sprin/98/I/2018 tanggal 17 Januari 2018, mengenai kenaikan pangkatnya satu tingkat lebih tinggi dari Marsekal Madya TNI menjadi Marsekal TNI.[20] Selama kepemimpinannya sebagai Kasau, TNI AU berhasil meraih predikat zero accident and zero major incident atau tidak adanya kecelakaan alutsista maupun insiden signifikan yang terjadi.[21] Pencapaian ini tentu merupakan prestasi yang luar biasa, mengingat kondisi TNI AU yang secara historis beroperasi menggunakan alutsista yang tergolong tua dan sumber daya perawatan yang terbatas. Selain itu, Yuyu juga berhasil meraih segudang prestasi gemilang di penghujung karier kemiliterannya. Antara lain membawa TNI AU meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan atas laporan pertanggungjawaban keuangan, kenaikan tunjangan kinerja hingga 70 persen pada tahun 2019, menurunkan escrow account dari Rp 1,215 Triliun pada tahun anggaran 2018 menjadi Rp 779 miliar pada tahun anggaran 2019, hingga menjalankan program major upgrade melalui program Falcon Star e-MLU pada 10 pesawat F-16 A/B Blok 15.[22] Bersama dengan prestasi yang diraih, Yuyu juga berinovasi dalam bidang pemeliharaan yang mampu menghemat anggaran negara hingga ratusan miliar rupiah. Beberapa inovasi itu di antaranya, peningkatan kemampuan Check-D Boeing 737, perbaikan simulator Hawk, perbaikan Human Centrifuge, Fully Overhaul Propeller C-130, modifikasi/rewiring engine test cell untuk uji fungsi pesawat Grob G 120TP, dan berbagai inovasi lainnya.[23][24][25] Secara lebih detail karier kemiliterannya adalah sebagai berikut: Letnan (20-09-1986 s/d 30-09-1992)
Kapten (01-10-1992 s/d 30-09-1997)
Mayor (01-10-1997 s/d 30-09-2001) Letnan Kolonel (01-10-2001 s/d 31-03-2007)
Kolonel (01-04-2007 s/d 03-04-2012)
Marsekal Pertama (01-04-2012 s/d 17-01-2016)
Marsekal Muda (18-01-2016 s/d 28-11-2017)
Marsekal Madya (29-11-2017 s/d 16-01-2018) Marsekal (17-01-2018 s/d 30-06-2020)
Penghargaan
Laporan kekayaanBerdasarkan laporan harta kekayaan (LHKPN) terakhir tanggal 17 Januari 2018, Yuyu memiliki harta sebesar Rp 4.413.571.474,- dan 43.580 Dollar Amerika Serikat.[33] FilmografiFilm
Referensi
Pranala luar
|