Sukhoi Su-35
Sukhoi Su-35 (bahasa Rusia: Сухой Су-35; kode NATO: Flanker-E) adalah pesawat tempur multiperan, kelas berat, berjelajah panjang, dan bertempat duduk tunggal asal Rusia. Pesawat ini dikembangkan dari Su-27, dan awalnya diberi nama Su-27M.[6] Pesawat ini dikembangkan untuk menandingi F-15 Eagle dan F-16 Fighting Falcon. Karena kesamaan fitur dan komponen yang dikandungnya, Su-35 dianggap sebagai sepupu dekat Sukhoi Su-30MKI, sebuah varian Su-30 yang diproduksi untuk India.[7] Pesawat ini sendiri merupakan seri flanker terakhir dan merupakan pengisi kekosongan generasi antara generasi 4 dan generasi 5, bisa dimasukkan dalam generasi 4++.[8] Pesawat Su-35 perdana kemudian dikembangkan lagi menjadi Su-35BM, yang memasuki deretan produksi sebagai Su-35S.[9] Angkatan Udara Rusia saat ini mengoperasikan 12 pesawat tempur Su-35 sejak tahun 2008.[10] DeskripsiPesawat Su-35 sebenarnya diderivasikan dari Su-27 dan merupakan varian ground-based dari Su-33. Ketika AU Rusia tetap memakai nama Su-27M, Sukhoi mengubah nama pesawat ini menjadi Su-35 dengan harapan dapat menarik perhatian konsumen asing. Desain Su-35 sangat identik dengan Su-27 tetapi tidak memakai canard seperti Su-33 dan dengan mesin yang lebih bertenaga ditambah sistem fly-by-wire digital baru. Pesawat Su-35 juga dilengkapi dengan sebuah radar multimode baru, detektor inframerah dan senjata yang telah diupgrade. Pengembangan Su-35 mengalami banyak penundaan karena terpuruknya perekonomian Soviet, dan pihak militer Rusia memilih untuk tidak membeli satupun. Sukhoi selanjutnya memakai 11 pesawat demonstrator untuk menarik konsumen asing dalam rangka mencari dana untuk produksi massal. Konsumen asing yang sangat tertarik adalah Brazil yang menginginkan ko-produksi pesawat ini untuk menggantikan Mirage III, dan Su-35 dianggap lebih unggul dari Mirage 2000, Gripen dan F-16. Persetujuan hampir saja terjadi pada November 2004, tetapi Brazil akhirnya menolaknya karena tingginya biaya. Rusia kemudian menawarkan pesawat Su-27 bekas kepada Brazil sebagai alternatif yang lebih murah, tetapi Brazil malah membeli 12 Mirage 2000 (bekas) dari Prancis. Keputusan Brazil membuat program Su-35 berakhir dan setelahnya Sukhoi hanya mendapatkan sukses kecil dalam memperoleh konsumen lain. Harapan kembali muncul ketika Venezuela menyatakan ketertarikannya pada Su-35, tetapi akhirnya negara itu memilih varian Su-30. Gerakan Venezuela ini didasari kepentingan politik karena AS melarang support atas F-16 milik Venezuela. Akan tetapi, pada 2007, Sukhoi mengumumkan bahwa Su-35 mulai diproduksi masal untuk AU Russia. Versi produksi ini kemudian lebih dikenal dengan Su-35S dengan mesin yang lebih bertenaga, "3D thrust vectoring nozzle" yang telah dikembangkan dan air intake yang lebih besar. Su-35 tidak memakai canard seperti purwarupanya, tetapi canard ini dapat dipasang sesuai keinginan konsumen. Peningkatan lain termasuk radar yang lebih canggih, kokpit, kompabilitas dengan senjata tambahan dan pemakaian alat elektronik terbaru. Pada tahun 2014 Menteri Pertahanan Indonesia, Ryamizard Ryacudu, mengumumkan bahwa Indonesia dan pihak Sukhoi, Rusia, telah sepakat untuk membeli 16 Sukhoi Su-35, untuk mengantikan pesawat F-5 Tiger yang akan dipensiunkan. Hal ini dikonfirmasi oleh Kementerian Pertahanan Indonesia dengan perjanjian akan datang sebelum tahun 2019. Desain dan pengembanganSu-27M/Su-35Pesawat Sukhoi Su-35 adalah versi perbaikan dari Sukhoi Su-27, dan pada mulanya didesain sebagai Su-27M. Pengembangan Su-27M bermula pada awal dasawarsa 1980-an.[11] Sebuah purwarupa Su-27M (T-10S-70) pertama diluncurkan pada tahun 1988. Perubahan dari Su-27 di antaranya kanard, mesin yang dinaikkan kualitasnya, radar baru, dan sistem kendali fly by wire digital.[12] Perubahan lainnya di antaranya kokpit kaca, probe pengisian bahan bakar di udara, gir moncong roda-kembar, radar yang lebih canggih, dua penyangga tambahan di bawah sayap, kapasitas bahan bakar yang lebih besar, dan sirip ekor yang lebih lebar dengan ujung serat karbon horizontal.[13] Purwarupa pertama dipamerkan pada tahun 1992 di Pameran Dirgantara Farnborough.[14] Sukhoi mengubah desainnya untuk pesawat tempur dari Su-27M hingga Su-35 pada tahun 1993.[11] Sepuluh purwarupa Su-35 dibuat, empat di antaranya adalah ubahan Su-27 enam lainnya adalah sama sekali baru.[15] Tiga produksi Su-27M selesai dilakukan pada tahun 1996 dan diserahkan kepada Angkatan Udara Rusia (VVS) pada tahun itu juga untuk diujicoba.[16] Lima Su-35 digunakan oleh Tim Aerobatik Rusia. Secara keseluruhan 15 pesawat Su-35 (Su-27M) yang laik terbang telah diproduksi, termasuk di antaranya sebuah purwarupa Su-35UB dengan dua tempat duduk.[1] Dua dari Su-35 dimodifikasi menjadi Su-37 pada pertengahan akhir dasawarsa 1990-an.[17] Su-35 dijuluki dengan sebutan "Super Flanker".[1] Meskipun purwarupa asli Su-27M/Su-35 tidak pernah memasuki deretan produksi, ada banyak perbaikan yang diajukan yang disertakan ke dalam varian ekspor Su-27, misalnya Sukhoi Su-30MKI. Tetapi, Angkatan Udara Rusia tidak menerima varian yang lebih maju dan tetap menggunakan armada Su-27 yang diterima pada masa Soviet dulu, dengan sedikit tambahan Su-30. ModernisasiPada pertengahan dasawarsa 2000-an, Sukhoi menghidupkan kembali konsep Su-35 dan mulai memodernisasinya dengan teknologi terbaru,[18][19][20] dengan peninjauan untuk mengganti barisan pesawat tempur Su-27 yang relatif tua di dalam Angkatan Udara Rusia. Su-35 yang dimodernisasi akan menjadi desain antara hingga Su-57 generasi kelima dapat digunakan.[18] Su-35 yang dimodernisasi disebut "Su-35BM" (Bolshaya Modernizatsiya - Modernisasi Besar) oleh beberapa sumber,[9][21] tetapi Sukhoi menyebut pesawat ini hanya sebagai "Su-35".[18] Su-35 yang dimodernisasi ini dianggap sebagai generasi 4++ oleh Sukhoi.[18] Su-35 menekankan pada mendesain ulang kokpit dan sistem pendukungnya serta meningkatkan human-machine interface. Sistem manajemen informasi suite avionik pesawat telah diubah sehingga sekarang memiliki dua komputer digital yang dapat memproses informasi dari sistem kontrol penerbangan dan senjata. Informasi tersebut kemudian ditampilkan pada dua layar LCD multi-fungsi 9 in × 12 in (23 cm × 30 cm). Pilot juga dapat melihat informasi penerbangan penting pada tampilan head-up, dan dilengkapi dengan tuas kontrol Hands On Throttle-And-Stick (HOTAS).[22] Su-35 dilengkapi dengan radar PESA NO35 Irbis-E yang dapat mendeteksi target hingga 400 km jauhnya dan dapat melacak 30 target udara dan menyerang 8 dari mereka secara bersamaan; dengan tambahan, radar multi-fungsinya mampu memberikan gambar resolusi tinggi dari darat menggunakan mode apertur sintetis. Su-35 dilengkapi dengan sistem penargetan optoelektronik OLS-35 di depan kokpit untuk menyediakan bentuk pelacakan lain termasuk pencarian dan pelacakan infra-merah.[23] Untuk pertahanan dari pelacakan musuh, Su-35 dilengkapi dengan sistem penangkal elektronik L175M Khibiny-M,[24] dengan bahan penyerap radar untuk mengurangi jangkauan deteksi radar (radar cross-section) musuh. Su-35 dapat menyebarkan rudal udara-ke-udara hingga jangkauan 300 kilometer, dan dapat membawa rudal jelajah anti-kapal P-800 Oniks, serta banyak persenjataan rudal udara-ke-darat. Pesawat ini diperlengkapi oleh banyak perbaruan pada sistem kelistrikan dan avioniknya, termasuk fly-by-wire digital dan sebuah radar untuk mendeteksi sinyal dari belakang untuk menembakkan peluru kendali SARH. Su-35 yang baru tidak lagi memasang kanard dan rem udara; untuk menjaga kemampuan manuver supaya tetap sama atau lebih besar daripada pesawat-pesawat yang diperlengkapi kanard, Su-35 menggunakan mesin 117S yang baru dengan pipa-pipa vektor pendorong yang selalu berputar.[25][26] Versi Su-35 baru terbang perdana pada 19 Februari 2008.[18] Pada 18 Agustus 2009, Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan sebuah kontrak untuk pengadaan 48 pesawat tempur Su-35S (Serial) bersama-sama dengan 16 pesawat tempur Su-27/30 untuk dikirimkan pada tahun 2015.[27][28] Pada September 2010 Sberbank bersetuju untuk menyediakan pendanaan program Su-35.[29] Pada 14 Oktober 2010, perusahaan Sukhoi mengumumkan bahwa produksi pertama Su-35S telah merampungkan perakitan umum dan bahwa pesawat-pesawat pertama akan dikirimkan kepada Kementerian Pertahanan Rusia pada akhir tahun itu.[30] Sejarah penggunaanPada 14 April 2009 sebuah pesawat tempur purwarupa Su-35BM mengalami tumbukan pada sebuah uji darat berkecepatan tinggi. Pilot penguji berhasil keluar dengan selamat setelah melecutkan diri dari dalam pesawat.[31] Menurut Sukhoi, rem pesawat mengalami kegagalan pada saat pendaratan, akibatnya pesawat yang sedang melaju menumbuk landasan dan mesin sebelah kiri terbakar.[32] Pada Akhir bulan Januari 2016, Rusia, untuk pertama kalinya menurunkan Su-35 dalam misi tempur pertamanya di Suriah untuk melindungi Pangkalan Udara Hmeimim, Latakia, Suriah. Pada tanggal 1 Februari, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan Su-35 telah memulai operasi tempur Rusia di Suriah.[33] Pesanan dan potensi pesananPada bulan Juli 2008, Rusia telah menawarkan Su-35 untuk dijual kepada India,[34] Malaysia, dan Aljazair.[35] Angkatan Udara Brasil,[36] dan Angkatan Udara Venezuela[6][37] telah menunjukkan minatnya untuk membeli Su-35 sebagai pengganti bagi pesawat-pesawat tempur mereka yang lebih tua. Pesawat Su-35BM telah diperagakan di Pameran Dirgantara MAKS-2009 pada tanggal 18 Agustus 2009. Pada pameran yang sama, Angkatan Udara Rusia menandatangani sebuah kontrak untuk mengirimkan 48 pesawat tempur Su-35S pada tahun 2015, bersama-sama dengan 12 Su-27SM dan empat Su-30M2, mewakili pesanan produksi pertama Su-35.[38][39] Pada bulan November 2009 Sukhoi mulai menerapkan kontrak negara dan perakitan pesawat serial pertama yang dijadwalkan untuk tahun 2010.[40] Pada bulan Januari 2011, Angkatan Udara Rusia berencana untuk menerima 50 pesawat tempur Su-35 pada 2015.[41] Pesawat Su-35 turut serta di dalam kontes F-X2 Brasil. Anatoly Isaikin, direktur jenderal Rosoboronexport, pada 6 Oktober 2009 menyatakan bahwa perusahaan itu akan menyediakan 120 pesawat tempur dan sebuah alih teknologi penuh.[42] Libya diharapkan menandatangani sebuah kontrak untuk pembelian 12 Su-35 pada akhir tahun 2010.[43] Pada bulan November 2010, dilaporkan bahwa Rosoboronexport telah siap mengadakan pembicaraan dengan Tiongkok tentang penjualan pesawat tempur Su-35 yang lebih dipercanggih bagi Tiongkok.[44][45] Varian
Operator
Spesifikasi (Su-35S)Data dari KNAAPO,[51][52] Gordon and Davidson,[53] MAKS 2007 Su-35 display,[54] aviapedia.com,[55] milavia.net[56] Karakteristik umum
Kinerja
Persenjataan
Avionik
GaleriLihat pulaWikimedia Commons memiliki media mengenai Sukhoi Su-35. Wikimedia Commons memiliki media mengenai Sukhoi Su-35.
Referensi
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Sukhoi Su-35.
|