Sukhoi Su-33 (kode NATO: Flanker-D) adalah pesawat tempur angkatan laut yang dikembangkan oleh Sukhoi pada tahun 1982 untuk dipakai di atas kapal induk. Pesawat ini merupakan pengembangan dari Su-27, dan sebelumnya diberi nama Su-27K. Perbedaan Su-27 dengan Su-33 adalah Su-33 dilengkapi peralatan untuk diluncurkan dan mendarat di kapal induk (seperti cantolan belakang dan sayap lipat), dapat dipasang canard, dan dapat mengisi bahan bakar di udara. Sesuai dengan misinya, pesawat ini bisa dianggap sebanding dengan F-14 TomcatAmerika Serikat, sedangkan MiG-29K 'Fulcrum-D' sebanding dengan F/A-18 Hornet.
Sejarah
Pesawat Sukhoi Su-33 adalah versi kapal induk dari Su-27 yang semula didesain untuk beroperasi pada kapal induk utama Uni Soviet. Untuk memenuhi kebutuhan operasi di kapal induk, su-33 mempunyai airframe yang lebih kuat, anti korosi, roda penangkap, mesin yang lebih bertenaga dan sayap yang dapat ditekuk untuk kemudahan penyimpanan di atas kapal induk. Su-33 juga merupakan varian Su-27 pertama yang memakai canard untuk meningkatkan manuberabilitas serta mengurangi jarak take-off dan kecepatan saat mendarat.
Pesawat Su-27K, desain awal dari Su-33, pada awalnya dikembangkan untuk AL Soviet bersama dengan MiG-29K. Diharapkan kedua pesawat ini digunakan untuk operasi kapal induk. Akan tetapi, ehancuran Uni Soviet meninggalkan hanya satu Kapal induk kelas Kuznetsov, sehingga hanya satu pesawat yang diputuskan untuk dikembangkan. Walaupun lebih mahal dan ukurannya lebih besar (sehingga sedikit pesawat yang akan muat dalam kapal induk), AL Soviet memilih Su-27K. Sekitar 24 pesawat yang sekarang dikenal sebagai Su-33 oleh Sukhoi. Sayangnya, karena kekurangan dana menyebabkan Soviet tidak lagi memakai kapal induk dan pesawat ini sekarang beroperasi dari pangkalan dekat pantai.
Pengembangan selanjutnya adalah pesawat latih dua tempat duduk Su-27KUB atau Su-33UB yang memiliki susunan tempat duduk berdampingan seperti Su-34.