Pada tahun 1314, ahli waris sesungguhnya Stefan Uroš III (ayahanda Dušan) berselisih dengan ayahandanya Stefan Uroš II Milutin, yang berakhir dengan pengusiran Uroš III ke Konstantinopel dan membutakannya.
Namun sesungguhnya Uroš III tidak pernah benar-benar buta. Setelah tahun 1317, Uroš III menulis kepada Danilo, Uskup Hum yang memintanya untuk mencampuri urusan ayahandanya.[2] Danilo kemudian menulis kepada Uskup Agung Nikodemus dari Serbia, yang berbicara dengan Milutin dan membujuknya untuk memanggil kembali putranya.[2] Pada tahun 1320 Uroš III diizinkan kembali ke Serbia dan diberikan Apanase 'Budimlje' (sekarang Berane).[2] Saudara tirinya yang juga ahli waris takhta, Stefan Konstantin, memiliki gelar Raja Zeta.[3] Uroš II jatuh sakit dan meninggal pada tanggal 29 Oktober 1321, dan Konstantin diangkat menjadi raja.[4]
Perang saudara terjadi ketika Constantine menolak untuk tunduk pada Uroš III yang kemudian menyerang Zeta. Di medan peperangan, Konstantin terbunuh.[4] Setelah kemenangan, pada tanggal 6 Januari 1322, Uskup Agung Serbia Nikodemus memahkotai Uroš raja dan Dušan “raja kecil”.[3] Sebagai ahli waris, Dušan akan memimpin Zeta seperti yang dilakukan oleh Constantine dan para pendahulunya.[4] Pada saat itu, sepupu Uroš III Stefan Vladislav II memobilisasikan dukungan dari dalam Rudnik, mantan apanase Stefan Dragutin.[4] Vladislav menyebut dirinya sendiri raja yang didukung oleh bangsa Hungaria dan menguatkan kendali atas wilayah-wilayahnya dan mempersiapkan peperangan dengan Uroš III.[4] Seperti yang dilakukan oleh ayahanda mereka, Serbia dibagi oleh dua penguasa independen; tahun 1322 dan 1323 pedagang Ragusan dengan bebas mengunjungi dua wilayah tersebut.[4]
Sebuah peperangan terjadi pada tahun 1323 di antara kedua sepupu tersebut. Pada musim gugur, Vladislav masih memegang Rudnik namun pada akhir tahun 1323, wilayah tersebut telah dikuasai oleh pasukan Uroš; Vladislav tampaknya melarikan diri ke utara.[4] Vladislav dikalahkan di medan perang pada akhir tahun 1324, dan ia melarikan diri ke Hungaria,[5] meninggalkan takhta Serbia kepada Uroš III sebagai "Raja Seluruh Serbia dan Tanah-Tanah Maritim".
Sifat Pribadi
Penulis kontemporer menggambarkan Dušan sebagai seorang pria yang sangat tinggi dan gagah, dapat juga dikatakan "pria tertinggi di masanya", sangat tampan, dan salah satu pemimpin langka yang penuh dinamis, sangat cerdas dan kuat.[6][7] Ia memiliki "paras raja".[8] Menurut penggambaran kontemporer, ia memiliki rambut berwarna gelap dan bermata coklat; di usia dewasa ia memiliki jenggot dan berambut panjang.
Biografi
Masa muda dan Perebutan Kekuasaan
Dušan merupakan putra sulung Raja Uroš III dari Dečani dan Teodora dari Bulgaria, putri Kaisar Smilets dari Bulgaria. Ia lahir pada tanggal 26 Juli1308 di Serbia, dengan ayahandanya yang dibuang ke pengasingan pada tahun 1314, keluarganya tinggal di Konstantinopel sampai dengan tahun 1320, ketika ayahandanya diampuni dan diizinkan untuk kembali. Di Konstantinopel ia belajar Bahasa Yunani, dan memahami kehidupan dan kebudayaan di Kekaisaran Romawi Timur. Ia lebih pantas menjadi seorang serdadu daripada seorang diplomat; di masa mudanya ia berperang di dalam dua peperangan dengan gagah berani. Pada tahun 1329 ia mengalahkan penguasa BosniaStjepan II Kotromanić, dan pada tahun 1330 Kaisar BulgariaMihail Asen III di dalam Pertempuran Velbazhd. Uroš III menunjuk keponakannya Ivan Stefan (melalui Ana-Neda) ke atas takhta Bulgaria pada Agustus 1330.
Keputusan Uroš III untuk tidak menyerang Kekaisaran Romawi Timur setelah kemenangannya di Velbazhd ketika ia memiliki peluang untuk itu menimbulkan rasa antipati dari para bangsawan,[9] yang berupaya untuk memperluas kekuasaan ke selatan.[10] Pada bulan Januari atau Februari 1331, Dušan berselisih dengan ayahandanya yang tampaknya didesak oleh para bangsawan.[10] Menurut sumber-sumber kontemporer yang pro-Dušan, penasihat-penasihat jahat menghasut Uroš III untuk melawan putranya; ia memutuskan untuk menyita dan menghapus Dušan dari daftar ahli warisnya. Uroš III mengirimkan pasukan ke Zeta untuk melawan putranya, pasukan tersebut menjarah Skadar, tetapi Dušan telah menyeberangi Bojana. Sebuah periode anarki singkat berlangsung di bagian wilayah Serbia, sebelum ayah dan anak menyimpulkan sebuah perdamaian di bulan April 1331.[9] Tiga bulan kemudian, Uroš III memerintahkan Dušan untuk bertemu dengannya. Dušan takut kehilangan nyawanya dan para penasihatnya membujuknya untuk melawan, lalu Dušan berbaris dari Skadar ke Nerodimlje, di mana ia menangkap ayahandanya.[9] Uroš III melarikan diri, dan Dušan menyita hartanya dan menangkap keluarganya. Ia kemudian mengejar ayahandanya dan mencegatnya di Petrić. Pada tanggal 21 Agustus 1331, Uroš III menyerah dan atas anjuran dari penasihat Dušan, ia dipenjarakan.[9] Dušan dimahkotai sebagai Raja Seluruh Serbia dan Tanah-Tanah Maritim pada minggu pertama di bulan September.[10]
Perang saudara menghindari Serbia membantu Ivan Stefan dan Ana-Neda di Bulgaria, yang dipecat pada bulan Maret 1331 dan mengungsi di pengunungan. Ivan Aleksandǎr dari Bulgaria khawatir akan bahaya di Serbia pada saat situasi telah berubah menjadi tenang dan segera mencari damai dengan Dušan.[10] Ketika Dušan ingin berbalik melawan Kekaisaran Romawi Timur yang lebih kaya, keduanya berdamai dan beraliansi pada bulan Desember 1331, dan menerima Ivan Aleksandǎr sebagai pemimpin. Perjanjian tersebut diperkukuh dengan pernikahan Dušan dan Helena, saudari Ivan Aleksandǎr.[10]
Soulis, George Christos (1995), The Serbs and Byzantium during the reign of Emperor Stephen Dušan (1331–1355) and his successors, Dumbarton Oaks, ISBN0-88402-137-8
Vizantološki institut, Zbornik radova Vizantološkog instituta, (Naučno delo, 1996), 194.