Pujangga Gereja atau Doktor Gereja merupakan suatu gelar kehormatan yang umum digunakan dalam Gereja Katolik, yang diberikan kepada seseorang yang diakui telah memberikan kontribusi penting, terutama terkait dengan doktrin dan teologi, dalam Kekristenan. Penghargaan ini sangat jarang diberikan, hanya setelah kematian dan kanonisasi, dan harus memenuhi 3 kriteria: keunggulan dalam pengetahuan doktrinal, tingkat kesucian yang tinggi, dan pernyataan oleh Gereja baik melalui Paus atau suatu konsili ekumenis. Selama ini belum ada konsili ekumenis yang memproklamasikan seorang Pujangga Gereja.[1]
Karya dari para pujangga ini sangat bervariasi dalam subyek dan bentuk. Beberapa adalah penulis surat-surat dan risalah singkat (seperti Santo Gregorius dan Santo Ambrosius). Lainnya menulis teologi mistik (seperti Santa Katarina Siena, Santo Yohanes Salib). Banyak pujangga yang membuat berbagai tulisan untuk membela Gereja dari ajaran sesat (seperti Santo Augustinus, Santo Bellarminus). Santo Augustinus juga menulis otobiografi pertama dunia ('Pengakuan-pengakuan').[butuh rujukan]"Sejarah Gereja Orang Inggris" karya Bede memberikan informasi terbaik tentang Inggris pada awal Abad Pertengahan. Teolog sistematika termasuk juga para filsuf dari kalangan akademisi seperti Santo Anselmus, Santo Albertus Agung, dan Santo Thomas Aquinas.
Gereja Katolik Roma
Gereja Katolik Roma telah mengakui 37 orang kudus (santo dan santa) sebagai Pujangga Gereja. Orang-orang kudus yang ditandai dengan tanda bintang (*) berarti orang tersebut juga divenerasi (dihormati) dalam Gereja Ortodoks Timur, tetapi Gereja tersebut tidak menggunakan istilah Pujangga Gereja atau Doktor Gereja secara resmi.