Efrem orang SuriahEfrem orang Siria adalah seorang teolog sekaligus sastrawan dan orator.[1] Ia berasal dari Gereja Purba di Siria.[1] Ia terutama dihormati dalam Gereja Ortodoks Siria, dan terhitung sebagai Venerable Father ("Bapa Yang Dimuliakan", yaitu seorang biarawan yang dihormati sebagai orang kudus) dalam Gereja Ortodoks Timur. Hari peringatannya adalah tanggal 28 Januari dan pada hari Sabtu Venerable Fathers. Ia dinyatakan sebagai seorang Pujangga Gereja dalam Gereja Katolik Roma pada tahun 1920. Efrem menulis berbagai jenis himne, sajak, dan kotbah dalam bentuk puisi maupun eksegesis Alkitab dalam bentuk prosa. Karya-karya ini bersifat teologi praktis untuk pembinaan gereja Kristen pada masa kesusuahan. Begitu populer karya-karyanya, sehingga berabad-abad setelah kematiannya, banyak pengarang menulis ratusan karya pseudepigrafi menggunakan namanya. Ia disebut sebagai bapa gereja paling penting dalam tradisi gereja berbahasa Suryani.[2] Riwayat hidupEfrem dilahirkan di Nisibis, sebuah kota yang berdekatan dengan perbatasan Persia sekitar abad ke-4.[3] Ia dibaptis dan selanjutnya dibimbing oleh Yakobus, Uskup Nisibis hingga Yakobus meninggal tahun 338.[3] Orang-orang Parsi kemudian datang menyerang kota Nisibis sampai akhirnya berhasil ditaklukkan.[3] Oleh karena itu, Efrem dan orang-orang Kristen yang ada di Nisibis melarikan diri ke Edessa.[3] Selama tinggal di Edessa, ia menjalani hidup sebagai seorang pertapa.[1] Efrem menolak pola hidup yang mewah dan tidur di atas tanah tanpa memakai alas apapun.[1] Ia pergi berkunjung ke Mesir dan menjadi seorang pertapa di sana selama beberapa tahun.[1] Oleh Basilius Agung, Uskup di Kaesarea, ia diangkat menjadi diakon lalu ia memutuskan kembali ke Edessa.[1] Ia pun sempat ditawarkan jabatan uskup oleh Basilius tetapi Efrem tidak menginginkan jabatan tersebut.[1] Saat Edessa dilanda bencana kelaparan, Efrem begitu bersemangat berkhotbah di hadapan orang-orang kaya agar mereka mau membagi-bagikan kekayaan mereka kepada orang-orang yang miskin dan menderita dan orang yang tidak mau berbuat demikian akan binasa bersama kekayaannya.[1] Efrem merupakan salah satu penulis terkenal dari Gereja Siria.[3] Ia banyak menulis ulasan Alkitab, khotbah-khotbah serta membuat karya-karya dogmatis untuk menentang orang-orang yang membawa pengajaran sesat.[3] Cukup banyak karya tulisnya diterjemahkan dalam bahasa Yunani dan Armenia.[3] Efrem tutup usia di Edessa tahun 373.[3] KaryaDi antara karya-karyanya yang terlestarikan, naskah kuno yang dianggap paling penting adalah "Komentari mengenai Diatessaron karya Tatian" (Ephraem’s Commentary on the Diatessaron of Tatian). Sebagian naskah diperoleh pada tahun 1957 oleh Sir Chester Beatty dari Biara Koptik "Deir es-Suriani" di Wadi Natrun (Chester Beatty MS 709 atau CBL Syc 709) bertarikh tahun 490-510 M,[4] dan pada tahun 1966 serta 1984, tambahan lembaran folio dari naskah asli muncul di Barcelona dan Dublin, sehingga sekarang sekitar 80% naskah asli tersedia.[5] Meskipun bagian-bagian Diatessaron, suatu Harmoni Injil dari keempat Kitab Injil, terlestarikan dalam terjemahan-terjemahan kemudian, naskah Chester Beatty ini merupakan salinan tertua yang pernah ditemukan dan satu-satunya dalam bahasa penulisan aslinya. Merupakan suatu dokumen unik dalam sejarah Kekristenan di mana Chester Beatty menerima berkat Paus khusus dari Paus Pius XII pada tahun 1959.[6] Komentari ini memuat sejumlah butir eksegesis yang berharga, misalnya kisah Zakharia dibuat bisu dalam Lukas 1 menyebabkan Efrem mengamati, “Perkataan yang keluar dari malaikat melewati mulut (Zakharia) dan menutupnya, dan menjangkau rahim (Elisabet) dan membukanya. ... Jadi, meskipun Zakharia sendirian dalam keraguannya, bagaimanapun juga melalui keraguannya, ia menghapuskan keraguan dari orang-orang lain” (I,§16, page 48).[5] Terjemahan
Lihat pulaReferensi
Pustaka
Pranala luar
|