Petrus Krisologus (Bahasa Yunani: Ἅγιος Πέτρος ὁ Χρυσολόγος, Petros Chrysologos yang berarti Petrus yang "berkata-kata emas") (sekitar tahun 380 - 450)[2] adalah Uskup Ravenna dari tahun 433 hingga meninggalnya.[3] Ia dikenal sebagai “Doktor Homili” karena renungan-renungannya yang singkat tetapi sarat teologi yang disampaikannya selama menjabat sebagai Uskup Ravenna.
Petrus lahir di Imola, tempat Cornelius, uskup Keuskupan Imola, membaptisnya, mendidiknya, dan menahbiskannya sebagai diakon. Kemudian ia diangkat menjadi diakon agung atas permintaan Kaisar Valentinian III. Paus Sixtus III menunjuk Petrus sebagai Uskup Ravenna sekitar tahun 433, setelah menolak calon yang diajukan oleh rakyat kota Ravenna. Saat itu Ravenna adalah ibu kota negara Barat,[4] dan ada indikasi bahwa sebelumnya Ravenna adalah kota metropolitan.[5]
Menurut tradisi, yang tercatat dalam Brevir Roma, Paus Sixtus mendapatkan penglihatan bahwa Paus Santo Petrus Rasul dan Santo Apollinaris, uskup pertama Ravenna, menunjukkan kepada Paus Sixtus seorang pemuda yang akan menjadi Uskup Ravenna selanjutnya. Ketika rombongan dari Ravenna yang terdiri dari Cornelius dan diakon Petrus dari Imola tiba, Sixtus mengenali Petrus sebagai pemuda dalam penglihatannya, kemudian menahbiskannya sebagai uskup.[6]
Orang mengenal Santo Petrus Krisologus, Doktor Homili, karena khotbahnya yang singkat tetapi menginspirasi; ia tidak mau membuat pendengarnya bosan. Kesalehan dan semangatnya membuat orang kagum. Setelah mendengar homili pertamanya sebagai uskup, Ratu Romawi Galla Placidia memberikan julukan Krisologus, yang berarti "berkata-kata emas." Khotbahnya memiliki nilai sejarah yang penting karena menunjukkan kehidupan umat Kristen di Ravenna pada abad ke-5.[4] Sebagai ibu kaisar, Galla Placidia banyak mendukung proyek-proyek Uskup Petrus..[7]
Dalam homilinya yang hidup, uskup Petrus menjelaskan kitab suci dengan singkat dan padat. Ia mengutuk Arianisme dan Monofisitisme yang sesat dan menjelaskan Syahadat para Rasul, misteri Inkarnasi, dan topik-topik lain dengan bahasa yang sederhana dan jelas. Ia mempersembahkan serangkaian homili kepada Santo Yohanes Pembaptis dan the Santa Perawan Maria. Petrus menganjurkan umat menerima Ekaristi setiap hari. Ia mendorong pendengarnya untuk menerima pengampunan yang ditawarkan melalui Kristus.[8][9][10] Karyanya yang masih ada hingga sekarang meneguhkan keyakinan Gereja mengenai keperawanan abadi Maria, makna tobat Prapaskah, kehadiran Kristus dalam Ekaristi, dan kepemimpinan Paus St. Petrus dan para penerusnya. Ia memiliki keyakinan yang sama dengan Santo Paus Leo I Agung (440-461), salah seorang Pujangga Gereja.
Sebuah sinode yang diadakan di Konstantinopel pada tahun 448 menghukum Eutyches karena Monofisitisme; kemudian Eutyches mengajukan banding kepada Petrus Krisologus, tetapi gagal mendapatkan dukungan dari sang uskup. Konsili Khalsedon (tahun 451) tetap menggunakan surat Santo Petrus Krisologus dalam menanggapi Eutyches; Petrus menasihati Eutyches agar menerima keputusan sinode dan taat pada Uskup Roma sebagai penerus Santo Petrus.
Uskup agung Felix dari Ravenna pada awal abad ke-8 mengumpulkan dan menyimpan 176 homili-homilinya.[7] Banyak penulis menyunting dan menerjemahkan tulisan-tulisan tersebut ke dalam bahasa-bahasa lain.
Kematian dan penghormatan
St Petrus meninggal sekitar atau setelah tahun 450 saat ia berkunjung ke Imola, kota kelahirannya. Buku yang lebih tua menyebutkan bahwa ia meninggal pada tanggal 2 Desember, tetapi kemudian ditemukan dalam "Liber Pontificalis Ecclesiae Ravennatis" pada abad ke-19 bahwa ia meninggal pada tanggal 31 Juli.[1]
Ketika pada tahun 1729 ia dinyatakan sebagai Pujangga Gereja, hari peringatannya yang belum masuk dalam Penanggalan Tridentine, dimasukkan dalam Penanggalan Umum Roma untuk dirayakan pada tanggal 4 December. Pada tahun 1969 hari peringatannya dipindah menjadi 30 Juli, agar sedekat mungkin dengan tanggal kematiannya, 31 July, yang merupakan hari peringatan Santo Ignatius dari Loyola.
Pengaruhnya yang luar biasa tampak dari sebuah potret kontemporer Santo Petrus Krisologus yang ditemukan dalam mozaik Gereja San Giovanni Evangelista di Ravenna, yang menggambarkan ia di antara anggota keluarga kekaisaran timur dan barat.[citation needed]
Referensi
^ ab"Calendarium Romanum" (Libreria Editrice Vaticana, 1969), p. 98