Beda dikenal sebagai Venerabilis Beda (Bahasa Latin: Beda Venerabilis, Bahasa Inggris: Venerable Bede, kurang lebih diterjemahkan sebagai Beda Yang Terhormat) segera sesudah kematiannya, namun sebutan ini tidak ada sangkut-pautnya dengan pemberian status santo oleh Gereja Katolik Roma. Sebenarnya, gelar ini diyakini berasal dari kesalahan penerjemahan kalimat Latin yang terukir pada makamnya di dalam Katedral Durham, yang seharusnya berbunyi Di sini berbaring tulang-belulang yang terhormat dari Beda, namun disalahterjemahkan sebagai Di sini berbaring tulang-belulang dari Beda Yang Terhormat.
Nama "Beda" memperlihatkan kemiripan dengan nama "Bīeda" dalam dialek bahasa Inggris Kuno Saksen Barat (Bǣda dalam dialek Northumbria, Bēda dalam dialek Anglia).[1] Nama ini adalah sebuah nama pendek khas Inggris-Saksen yang terbentuk dari akar kata bēodan yang berarti "imbau" atau "suruh".[2]
Nama ini juga muncul dalam Kronik Inggris-Saksen, s.a. 501, sebagai Bieda, nama dari salah satu putra pemimpin orang Saksen yang mendirikan kota Portsmouth. Dua orang imam dengan nama ini tercatat dalam Liber Vitae (Kitab Riwayat Hidup) Katedral Durham, diduga salah satunya adalah Santo Beda. Beberapa naskah Riwayat Hidup Kutbertus, salah satu karya tulis Beda, bahwa imam dari Kutbertus bernama Beda; boleh jadi imam ini adalah salah satu dari kedua imam bernama Beda yang tercatat dalam Liber Vitae.[3][4]
Riwayat hidup
Sumber utama informasi tentang riwayat hidup Beda adalah bab terakhir dari karya tulisnya, Historia Ecclesiastica Gentis Anglorum, sebuah kitab berisi uraian sejarah perkembangan Gereja di negeri Inggris. Penyusunan karya tulis ini dirampungkan sekitar 731.[5] Beda mencantumkan keterangan bahwa kala itu ia sudah berumur lima puluh sembilan tahun, sehingga diperkirakan bahwa ia lahir pada 672 atau 673.[6][7][8][a] Sumber informasi lainnya adalah sepucuk surat yang ditulis oleh murid Beda, Kutbertus (bukan Santo Kutbertus yang disebut-sebut dalam karya tulis Beda), yang meriwayatkan akhir hayat Beda.[12][b] Dalam karya tulisnya, Beda menyebutkan bahwa ia lahir di "tanah ulayat biara ini".[13] Biara yang ia maksud adalah biara kembar Monkwearmouth dan Jarrow,[14] di Sunderland sekarang ini, yang diklaim sebagai tempat kelahirannya; ada pula riwayat lain yang menyebutkan bahwa ia lahir di at Monkton, dua mil jaraknya dari biara di Jarrow.[6][15] Beda tidak memberikan keterangan apa-apa mengenai asal-usulnya, tetapi hubungan dekatnya dengan orang-orang dari kaum keturunan bangsawan menyiratkan bahwa ia juga berasal dari keluarga terpandang.[16] Abas pertama Beda adalah Benediktus Biscop, dan dicantumkannya nama "Biscop" beserta "Beda" dalam daftar raja-raja Lindsey dari sekitar 800, semakin memperkuat dugaan bahwa Beda adalah seorang putra keluarga bangsawan.[8]
Pada usia tujuh tahun, Beda dikirim ke biara Monkwearmouth oleh keluarganya untuk dididik oleh Benedict Biscop dan kemudian oleh Ceolfrith.[17] Beda tidak mengatakan apakah saat itu sudah berniat menjadi biarawan.[18] Adalah umum di Irlandia saat itu bagi anak laki-laki muda, terutama dari kalangan bangsawan, untuk dididik di luar rumah; praktik ini tampaknya juga umum di kalangan orang Germanik di Inggris.[19] Biara lain yang berkaitan dengan Monkwearmouth di Jarrow didirikan oleh Ceolfrith pada tahun 682, dan Beda mungkin ditransfer ke Jarrow bersama Ceolfrith pada tahun itu.[14] Batu dedikasi gereja masih terlestarikan sampai sekarang, bertanggal 23 April 685, dan karena Beda tentunya diharapkan membantu urusan kehidupan sehari-hari di biara, mungkin saja ia membantu pembangunan gereja aslinya.[19] Pada tahun 686, terjadi wabah di Jarrow. Kitab Life of Ceolfrith ("Kehidupan Ceolfrith"), yang ditulis sekitar tahun 710, mencatat hanya ada dua biarawan yang selamat dan bisa melayani penuh; satu adalah Ceolfrith dan yang lain seorang anak laki-laki muda, yang menurut penulis tanpa nama itu merupakan anak didik Ceolfrith. Kedua orang tersebut dapat melaksanakan seluruh liturgi sampai ada orang lain yang terlatih. Anak muda itu hampir pasti adalah Beda, yang saat itu berusia sekitar 14 tahun.[17][20]
Ketika Beda berusia sekitar 17 tahun, Adomnán, abbot di Iona Abbey, mengunjungi Monkwearmouth dan Jarrow. Beda mungkin bertemu dengan abbot ini dalam kunjungan tersebut, dan kemungkinan Adomnan membangkitkan minat Beda pada kontroversi penanggalan Paskah.[21] Sekitar tahun 692, ketika Beda berusia 19 tahun, ia ditahbiskan menjadi diakon oleh uskup diosesan, John, yang menjabat sebagai uskup di Hexham. Usia kanonik untuk penahbisan diakon adalah 25 tahun; penahbisan Beda pada usia lebih muda dapat bermakna kemampuannya dianggap luar biasa,[19] tetapi juga mungkin bahwa persyaratan usia minimal sering diabaikan.[22] Ada juga jabatan lebih rendah di bawah diakon; tetapi tidak ada catatan apakah Beda memegang jabatan-jabatan tersebut.[10][c] Ketika Beda berusia 30 tahun (sekitar tahun 702), ia menjadi imam (priest), dengan penahbisan dilakukan oleh Bishop John lagi.[8]
Sekitar tahun 701 Beda menulis karya pertamanya, De Arte Metrica dan De Schematibus et Tropis; keduanya dimaksudkan untuk digunakan di ruangan kelas.[22] Ia terus menulis seumur hidupnya, mencapai lebih dari 60 buku, kebanyakan masih terlestarikan. Tidak semua karyanya dapat dipastikan tanggal penulisannya, dan Beda mungkin mengerjakan sejumlah teks selama bertahun-tahun.[8][22] Karya terakhirnya yang terlestarikan adalah sepucuk surat kepada Ecgbert of York, seorang mantan muridnya, ditulis pada tahun 734.[22]
Pada tahun 708, sejumlah biarawan ddi Hexham menuduh Beda melakukan heresy dalam karyanya De Temporibus.[23] Pandangan teolgi mengenai sejarah dunia saat itu dienal sebagai "Enam Zaman Dunia"; dalam bukunya, Beda menghitung sendiri usia dunia, bukan menerima otoritas Isidorus dari Seville, mencapai kesimpulan bahwa Kristus lahir 3.952 tahun setelah penciptaan dunia, bukan lebih dari 5.000 tahun sebagaimana yang diterima secara umum oleh para teolog.[24] Tuduhan ini terjadi di hadapan uskup Hexham, Wilfrid, yang hadir pada suatu pesta ketika beberapa biarawan yang mabukkk mengutarakan tuduhan tersebut. Wilfrid tidak merespon tuduhan tersebut, tetapi seorang biarawan yang hadir menyampaikan kejadian itu kepada Beda, yang dalam beberapa hari mengirimkan jawaban kepada biarawan tersebut, menulis surat yang membeberkan pembelaannya dan meminta surat tersebut juga dibacakan kepada Wilfrid.[23][d]
Kecuali beberapa kunjungan ke biara-biara lain, hidupnya dihabiskan untuk berdoa, mengikuti disiplin biara dan mempelajari Kitab Suci. Ia dianggap orang paling terpelajar pada zamannya, dan menulis buku-buku alkitabiah dan sejarah yang bagus.[25]
Kematian
Beda meninggal pada hari Peringatan Kenaikan, Kamis, 26 Mei 735, di lantai kamarnya, menyanyikan "Glory be to the Father and to the Son and to the Holy Spirit" ("Pujilah Khalik Semesta")[25] dan dimakamkan di Jarrow.[8] Cuthbert, seorang murid Bede, menulis sepucuk surat kepada seorang bernama Cuthwin (tidak ada keterangan lain lagi mengenai orang ini), menggambarkan hari-hari terakhir Beda dan kematiannya. Menurut Cuthbert, Beda jatuh sakit, "dengan serangan-serangan tidak bisa bernapas yang sering tetapi hampir tanpa rasa sakit", sebelum Paskah. Pada hari Selasa, dua hari sebelum Beda meninggal, napasnya menjadi memburuk dan kakinya membengkak. Namun, ia terus mendiktekan kepada seorang jurutulis, dan meskipun semalaman tidak tidur dan terus berdoa, ia mendiktekan lagi keesokan harinya. Pada jam tiga, menurut Cuthbert, ia meminta kotaknya dibawa kepadanya, dan membagikan "sedikit hartanya" di antara para imam di biara: "sejumlah merica, dan lap tangan, dan sejumlah kemenyan". Malam itu ia mendiktekan kalimat terakhir kepada jurutulis, seorang muda bernama Wilberht, dan meninggal tak lama kemudian.[26] Catatan Cuthbert tidak menjelaskan apakah Beda meninggal sebelum atau sesudah tengah malam. Namun, berdasarkan perhitungan waktu Beda, pergantian hari terjadi pada saat matahari terbenam, bukan tengah malam, dan Cuthbert jelas menulis bahwa Beda meninggal setelah matahari terbenam. Jadi, ketika kotaknya dibawa kepadanya jam 3 siang hari Rabu tanggal 25, pendiktean terakhir sudah dianggap dilakukan pada hari Kamis dalam konteks eklesiastikal meskipun masih terhitung tanggal 25 dalam perhitungan sekarang."[27]
Surat Cuthbert juga menyebutkan suatu sajak lima baris dalam bahasa sehari-hari (vernacular) yang digubah oleh Beda di ranjang kematiannya, dikenal sebagai "Lagu Kematian Beda (Bede's Death Song)". Sajak itu merupakan yang paling banyak disalin di antara sajak-sajak English Tua, dan muncul dalam 45 naskah, tetapi atribusinya kepada Beda tidak pasti — tidak semua naskah menyebut Beda sebagai penggubahnya, dan yang menyebutkannya berasal dari zaman kemudian dibandingkan dengan yang tidak menyebutkannya.[28][29][30] Jenazah Beda kemungkinan ditransfer ke Durham Cathedral pada abad ke-11; makamnya dijarah pada tahun 1541, tetapi isinya kemungkinan dimakamkan kembali di Galilee chapel pada katedral tersebut.[8]
Satu keunikan dari tulisan-tulisannya adalah dalam satu karyanya, Commentary on the Seven Catholic Epistles ("Komentari mengenai tujuh surat-surat Katolik"), ia menulis dengan gaya seakan-akan ia sudah menikah.[3] Bagian yang dipertanyakan itu adalah satu-satunya karya yang ditulis dari sudut pandang orang pertama. Beda mengatakan: "Doa dihalang-halangi oleh kewajiban konjugal karena sesering aku melakukan apa yang menjadi hak istriku aku tidak bisa berdoa."[31] Perikop lain, dalam Commentary on Luke ("Komentari mengenai Injil Lukas"), juga menyebut seorang istri dalam sudut pandang orang pertama: "Dahulu aku mempunyai seorang istri dalam nafsu penuh hasrat dan sekatang aku mempunyai dia dalam kesucian penuh hormat dan kasih sejati Kristus."[31] Ahli sejarah Benedicta Ward berpendapat bahwa pada perikop-perikop ini Beda menggunakan alat bantu retorika.[32]
Biara di Wearmouth-Jarrow mempunyai perpustakaan yang bagus. Baik Benedict Biscop maupun Ceolfrith telah memperoleh buku-buku dari daratan benua Eropa, dan pada masa Beda biara itu merupakan pusat pembelajaran yang tersohor.[35] Diperkirakan terdapat sekitar 200 buku dalam perpustakaan biara.[36]
Model dan gaya
Model gaya penulisan Beda memasukkan sejumlah pengarang yang materinya ia pakai untuk bagian-bagian awal karya sejarahnya. Kata pengantarnya meniru karya Orosius,[8] dan judulnya mencerminkan karya Eusebius Historia Ecclesiastica.[6] Beda juga mengikuti Eusebius mengambil Kisah Para Rasul sebagai model untuk karya keseluruhan: di mana Eusebius menggunakan kitab yang sama sebagai tema pemeriannya mengenai perkembangan gereja, Beda membuatnya sebagai model sejarah perkembangan gereja Anglo-Saxon.[37]
Penggunaan Anno Domini
Pada waktu Beda menulis Historia Ecclesiastica, ada dua cara penulisan tanggal. Salah satu menggunakan indiksi, yaitu siklus 15-tahunan, dihitung sejak tahun 312 M. Ada tiga ragam indiksi yang berbeda, masing-masing dimulai pada hari yang berbeda dalam setahun. Pendekatan lain adalah menggunakan tahun pemerintahan — kaisar Romawi yang memerintah, misalnya, atau penguasa kerajaan manapun yang terkait. Ini berarti dalam membahas konflik antar kerajaan, harus diberi tanggal sesuai tahun pemerintahan raja-raja yang terlibat. Beda kadang-kadang menggunakan kedua pendekatan ini, tetapi juga menggunakan metode ketiga sebagai pendekatan utamanya: metode Anno Domini yang dibuat oleh Dionysius Exiguus.[38] Meskipun Beda tidak membuat metode ini, penggunaannya, dan penyebarannya dalam De Temporum Ratione, karyanya mengenai kronologi, menjadi alasan mengapa metode ini sekarang paling banyak digunakan.[38][39]Siklus Paskah Beda Venerabilis, dimuat dalam De Temporum Ratione, dikembangkan dari tabel Paskah karya Dionysius Exiguus yang terkenal.
Penilaian
Historia Ecclesiastica sering disalin pada Abad Pertengahan, dan terlestarikan sekitar 160 naskah yang memuatnya. Sekitar setengah naskah itu disimpan di benua Eropa, bukan di kepuluan Britania.[40] Kebanyakan teks abad ke-8 dan ke-9 Historia karya Beda datang dari bagian utara Kekaisaran Carolingian.[41] Jumlah ini tidak termasuk naskah-naskah yang hanya memuat sebagian karya itu, yang terlestarikan sekitar 100 naskah lebih. Pertama kali dicetak antara tahun 1474 dan 1482, kemungkinan di Strasbourg, Prancis.[40]<1-- Modern historians have studied the Historia extensively, and a number of editions have been produced.[42] For many years, early Anglo-Saxon history was essentially a retelling of the Historia, but recent scholarship has focused as much on what Bede did not write as what he did. The belief that the Historia was the culmination of Bede's works, the aim of all his scholarship, a belief common among historians in the past, is no longer accepted by most scholars.[43]
-->
Sejarawan dan penyunting karya-karya Beda pada zaman modern sangat memuji-muji prestasinya dalam Historia Ecclesiastica. Stenton menganggapnya salah satu "golongan kecil buku yang melampaui segalanya kecuali kondisi waktu dan tempat yang sangat fundamental", yang kualitasnya tergantung dari "kemampuan Beda yang menakjubkan dalam mengkoordinasi fragmen-fragmen informasi yang datang kepadanya melalui tradisi, hubungan persahabatan, atau bukti dokumenter ... Pada zaman dimana sedikit diupayakan melebihi pencatatan fakta, ia telah mencapai penulisan sejarah."[44]Patrick Wormald menggambarkannya sebagai "sejarawan Inggris yang pertama dan terbesar".[45]
Venerasi
Tidak ada bukti adanya kultus untuk Beda di Inggris pada abad ke-8. Salah satu alasan mungkin karena ia meninggal pada hari raya Augustine of Canterbury. Kemudian, ketika ia divenerasi di Inggris, ia diperingati antara setelah Augustine pada tanggal 26 Mei, atau hari rayanya dipindah ke 27 Mei. Namun, ia divenerasi di luar Inggris, terutama berkat upaya Boniface dan Alcuin, keduanya mempromosikan kultus di daratan benua (Kontinen).
Beda menjadi dikenal sebagai Beda Venerabilis (dalam bahasa Latin) pada abad ke-9[46] karena kesuciannya,[25] tetapi tidak dikaitkan dengan pertimbangan untuk kanonisasi oleh Gereja Katolik Roma. Menurut sebuah legenda epithet ini secara ajaib diberikan oleh para malaikat, sehingga melengkapi epitaph-nya yang belum selesai.[47] Nama itu pertama kali digunakan untuk menyebut Beda pada abad ke-9, di mana Beda dikelompokkan bersama orang-orang lain yang dijuluki "venerabilis" pada dua konsili eklesiastikal di Aachen pada tahun 816 dan 836. Diakon Paul saat itu menyebutnya dengan gelar venerabilis secara konsisten. Pada abad ke-11 dan ke-12, nama itu telah menjadi umum. Namun, tidak ada penyebutan Beda dengan gelar itu segera setelah kematiannya.[12]
Warisan modern
Reputasi Beda sebagai sejarawan, didasarkan terutama pada Historia Ecclesiastica, tetap kuat;[44][45] sejarawan Walter Goffart mengatakan bahwa Bede "menduduki tempat terhormat dan tak tersaingi di antara sejarawan Kristen Eropa perdana".[42] Kehidupan dan karyanya telah diperingati dengan "Jarrow Lecture" tahunan, diselenggarakan di St. Paul's Church, Jarrow, sejak tahun 1958.[48] English Heritage Organization membangun Jarrow Hall (sebelumnya dikenal sebagai Bede's World), sebuah museum yang memperingati sejarah Beda dan bagian-bagian lain warisan budaya Inggris.
Catatan
^Keterangan Beda: "Ex quo tempore accepti presbyteratus usque ad annum aetatis meae LVIIII ..."; yang berarti, "Semenjak aku menjadi seorang imam sampai dengan tahun kelima puluh sembilan dari masa hidupku aku telah menjadikannya sebagai pekerjaanku ... meringkas inti sari dari karya-karya tulis bapa-bapa terhormat tentang kitab suci ..."[9][10] Ada pula tafsiran lain yang lebih lemah atas kalimat ini—sebagai contoh, kalimat ini ditafsirkan mengandung makna bahwa Bede berhenti menulis tentang kitab suci pada umur lima puluh sembilan tahun.[11]
^Kutbertus mungkin adalah orang yang sama dengan Kutbertus yang kelak menjadi Abas Biara Monkwearmouth-Jarrow, namun hal ini tidak dapat dipastikan secara tuntas.[12]
^Isidore of Seville mendata enam jabatan di bawah diakon, tetapi jabatan-jabatan tersebut tidak harus ada di Monkwearmouth.[10]
^The letter itself is in Bedae Opera de Temporibus edited by C. W. Jones, pp. 307–315
^Förstemann, Altdeutsches Namenbuchs.v. BUD (289) menghubungkannya dengan nama pendek khas Jerman Hulu Kuno, Bodo (varian lain: Boto, Boddo, Potho, Boda, Puoto, dll.) yang juga berasal dari akar kata yang sama.
^ abcFr. Paolo O. Pirlo, SHMI (1997). "St. Venerable Bede". My First Book of Saints. Sons of Holy Mary Immaculate – Quality Catholic Publications. hlm. 104. ISBN971-91595-4-5.
⸻ (1943). Jones, C. W., ed. Bedae Opera de Temporibus. Cambridge, MA: Mediaeval Academy of America.
⸻ (2004). Bede: The Reckoning of Time. Diterjemahkan oleh Wallis, Faith. Liverpool: Liverpool University Press. ISBN0-85323-693-3.
⸻ (2011). On the Song of Songs and selected writings. The Classics of Western Spirituality. Diterjemahkan oleh Holder, Arthur G. New York: Paulist Press. ISBN0-8091-4700-9. (contains translations of On the Song of Songs, Homilies on the Gospels and selections from the Ecclesiastical history of the English people).
Brooks, Nicholas (2006). "From British to English Christianity: Deconstructing Bede's Interpretation of the Conversion". Dalam Howe, Nicholas; Karkov, Catherine. Conversion and Colonization in Anglo-Saxon England. Tempe, AZ: Arizona Center for Medieval and Renaissance Studies. hlm. 1–30. ISBN0-86698-363-5.
⸻ (1999). "Royal and Ecclesiastical rivalries in Bede's History". Renascence. 51 (1): 19–33.
Campbell, J. (2004). "Bede (673/4–735)". Oxford Dictionary of National Biography (edisi ke-revised May 2008). Oxford University Press. ((Perlu berlangganan (help)).
Chadwick, Henry (1995). "Theodore, the English Church, and the Monothelete Controversy". Dalam Lapidge, Michael. Archbishop Theodore. Cambridge Studies in Anglo-Saxon England #11. Cambridge, UK: Cambridge University Press. hlm. 88–95. ISBN0-521-48077-9.
Goffart, Walter A. (1988). The Narrators of Barbarian History (A. D. 550–800): Jordanes, Gregory of Tours, Bede, and Paul the Deacon. Princeton, N.J.: Princeton University Press. ISBN0-691-05514-9.
Higham, N. J. (2006). (Re-)Reading Bede: The Historia Ecclesiastica in Context. Routledge. ISBN978-0-415-35368-7.
Lapidge, Michael (2005). "Poeticism in Pre-Conquest Anglo-Latin Prose". Dalam Reinhardt, Tobias et al. Aspects of the Language of Latin Prose. Oxford, UK: Oxford University Press. ISBN0-19-726332-1.Pemeliharaan CS1: Menggunakan parameter penyunting (link)
Mayr-Harting, Henry (1991). The Coming of Christianity to Anglo-Saxon England. University Park, PA: Pennsylvania State University Press. ISBN0-271-00769-9.
Meyvaert, Paul (1996). "Bede, Cassiodorus, and the Codex Amiatinus". Speculum. Medieval Academy of America. 71 (4): 827–883. doi:10.2307/2865722. JSTOR2865722.
Ray, Roger (2001). "Bede". Dalam Lapidge, Michael; et al. Blackwell Encyclopedia of Anglo-Saxon England. Malden, MA: Blackwell. hlm. 57–59. ISBN978-0-631-22492-1.
Thacker, Alan (1998). "Memorializing Gregory the Great: The Origin and Transmission of a Papal Cult in the 7th and early 8th centuries". Early Medieval Europe. 7 (1): 59–84. doi:10.1111/1468-0254.00018.
Thompson, A. Hamilton (1969). Bede: His Life, Times and Writings: Essays in Commemoration of the Twelfth Century of his Death. Oxford: Oxford University Press.
⸻ (2001). "Bede the Theologian". Dalam Evans, G. R. The Medieval Theologians: An Introduction to Theology in the Medieval Period. Malden, MA: Blackwell Publishing. hlm. 57–64. ISBN978-0-631-21203-4.
Wright, J. Robert (2008). A Companion to Bede: A Reader's Commentary on The Ecclesiastical History of the English People. Grand Rapids, MI: Eerdmans. ISBN978-0-8028-6309-6.