Pemilihan umum Malaysia ke-14 (dalam bahasa Melayu: Pilihan Raya Umum ke-14, disingkat PRU14) adalah pemilihan umum yang diselenggarakan pada 9 Mei 2018 untuk memilih para anggota Parlemen Malaysia ke-14.[1] Yang diperebutkan adalah total 222 kursi di Dewan Rakyat dan 505 kursi di 12 dari 13 majelis legislatif negara bagian. Parlemen Malaysia ke-13 dibubarkan pada 7 April 2018. Parlemen tersebut akan secara otomatis dibubarkan pada 24 Juni 2018, lima tahun setelah pertemuan pertama sidang perdana Parlemen ke-13 Malaysia pada 24 Juni 2013.[2]
Konstitusi Malaysia mengharuskan pemilihan umum diselenggarakan pada tahun kalender kelima kecuali parlemen dibubarkan sebelumnya oleh Yang di-Pertuan Agong karena mosi tidak percaya atau atas permintaan Perdana Menteri.
Sebelum pemilihan, muncul kekhawatiran mengenai upaya pembagian daerah menjadi distrik pemilihan baru, termasuk tuduhan manipulasi perbatasan daerah pemilihan.[3] Pemerintah dikritik karena terburu-buru melalui proses pembagian daerah menjadi distrik pemilihan baru, dan untuk membentuk distrik besar yang tidak proporsional di kubu oposisi, di mana satu anggota parlemen dapat mewakili sebanyak 10 kali lebih banyak konstituen dibandingkan anggota parlemen di sebuah distrik yang didominasi pemerintah.[4]
Pemilihan umum ini menghasilkan kemenangan untuk Pakatan Harapan, koalisi oposisi utama dalam Parlemen Malaysia. Koalisi ini memenangkan mayoritas sederhana kursi di Dewan Rakyat, majelis rendah parlemen Malaysia, dengan 113 kursi, dengan tambahan dari Partai Warisan Sabah, yang telah memenangkan 8 kursi lainnya, dan dua kandidat independen, secara tidak resmi bergabung dengan Pakatan Harapan, menghasilkan total 123 kursi bagi koalisi oposisi di parlemen yang baru, cukup untuk membentuk pemerintahan.[5][6]
Pemilihan umum ini menandai kekalahan bersejarah bagi koalisi Barisan Nasional, yang tidak pernah kehilangan kekuasaan atas pemerintahan Malaysia selama 61 tahun sejak kemerdekaan negara itu pada tahun 1957.
Pemilihan umum ini mengantar Mahathir Mohamad sebagai Perdana Menteri Malaysia berikutnya, dan pada usia 92 tahun, merupakan kepala pemerintahan tertua di dunia, meskipun dia telah mengindikasikan akan memberi jalan kepada pemimpin oposisi yang dipenjara Anwar Ibrahim setelah mengusahakan pengampunan kerajaan untuknya.
Secara keseluruhan 53 partai memenuhi syarat untuk bertarung dalam pemilihan dan tertera dalam surat suara karenanya dapat memilih seorang wakil di Dewan Rakyat.[15] Selain itu, ada beberapa kandidat independen yang mencalonkan diri untuk konstituen anggota tunggal.
Pemimpin partai yang memimpin mayoritas dukungan di Dewan Rakyat adalah orang yang dipanggil oleh Yang di-Pertuan Agong untuk membentuk pemerintahan sebagai Perdana Menteri, sementara pemimpin partai terbesar yang tidak berada di pemerintahan menjadi Pemimpin Oposisi.
Tabel di bawah ini mencantumkan partai-partai yang saat ini diwakili dalam Dewan Rakyat ke-13.
Pemilihan umum sebelumnya menghasilkan 133 kursi pemerintahan dan 89 kursi non pemerintahan yang mengisi Dewan Rakyat. Pihak pemerintah memiliki 44 kursi aman dan 34 kursi yang cukup aman, sementara pihak lainnya memiliki 33 kursi aman dan 18 kursi yang cukup aman.
Perhatikan bahwa persentase sederhana bukan merupakan prediktor yang baik untuk partai mana yang akan memenangkan pemilu berikutnya - pada tahun 2013, Barisan Nasional memenangkan 133 kursi di 222 kursi Dewan Rakyat, cukup untuk mayoritas sederhana, meskipun oposisi Pakatan Rakyat memenangkan bagian yang lebih besar dari suara rakyat.
Selain melakukan jajak pendapat biasa mengenai preferensi partai umum, lembaga survei juga menyurvei opini publik mengenai siapa yang akan menjadi Perdana Menteri terbaik:
^ - Survei menyajikan hasil responden di Semenanjung Malaysia saja.
^ - Survei menyajikan hasil responden di Selangor saja.
Pengamat pemilihan umum
Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah mengundang 14 negara untuk berpartisipasi dalam pemungutan suara sebagai pengamat asing, terdiri dari perwakilan badan-badan manajemen pemilihan umum dari Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), Persemakmuran Bangsa-Bangsa, negara-negara Asia dan Eropa serta sebuah pusat studi dan dukungan untuk Pusat Studi Persemakmuran Malaysia berpusat di Cambridge, Britania Raya. Tujuh negara yang telah setuju untuk mengirimkan perwakilan-perwakilan mereka meliputi Azerbaijan, Kamboja, Indonesia, Kyrgyzstan, Maladewa, Thailand, dan Timor Leste.[16] Undangan tersebut juga diperluas ke India, Pakistan, dan Uzbekistan di antara para pengamat sembilan negara yang tiba pada 7 Mei.[17] KPU juga menunjuk 1.236 pengamat pemilihan umum dari 14 lembaga swadaya masyarakat setempat.[18]
Hasil pemilihan umum
Keseluruhan 222 kursi parlemen (dan 505 kursi dari 12 majelis legislatif negara bagian) akan diperebutkan dalam Pemilihan Umum ini. Hasil akan diumumkan oleh petugas pemilihan umum setelah pukul 5 sore, 9 Mei.
^ The estimates are correct as at February 2018. See Zulkipli, Nur Lela (2018, February 12). 3.6 juta orang muda belum daftar pengundi (in Malay). Berita Harian.
^ Malaysia (2018, February 6). Perangkaan Demografi Suku Tahun Keempat 2017, Malaysia (in Malay). DOSM Media Statement.
Perolehan suara
Pakatan Harapan (54.50%)
Barisan Nasional (35.59%)
Gagasan Sejahtera (8.11%)
Lainnya (1.80%)
Porsi suara
Pakatan Harapan
48,0%
Barisan Nasional
34,0%
Gagasan Sejahtera
17,0%
Independen
1,0%
Kursi parlemen
Pakatan Harapan
54,5%
Barisan Nasional
35,6%
Gagasan Sejahtera
8,1%
Independen
1,8%
Hasil Dewan Undangan Negeri
Ikhtisar hasil pemilihan umum Dewan Undangan NegeriMalaysia 2018[21] **Angka pecahan dari total suara rakyat di setiap negara bagian dibulatkan ke persen terdekat *Angka pecahan total kursi di setiap negara bagian dibulatkan ke persen terdekat ± Perubahan jumlah kursi dari sebelum pemilihan
^"Parlimen bubar esok: PM" (dalam bahasa Malay). Sinar Harian. 6 April 2018. Diakses tanggal 6 May 2018.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
^"Parti yang berdaftar dengan SPR" (dalam bahasa Malay). Election Commission of Malaysia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-04-23. Diakses tanggal 8 May 2018.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
^"Dashboard PRU 14". Pilihan Raya Umum Malaysia 14 (dalam bahasa Melayu). Suruhanjaya Pilihan Raya Malaysia. Diakses tanggal 29-06-2020.Periksa nilai tanggal di: |accessdate= (bantuan)
^Suruhanjaya Pilihan Raya Malaysia (Election Commission of Malaysia) www.spr.gov.my/