Barisan Jemaah Islamiah Se-Malaysia
Barisan Islam Pan-Malaysia (bahasa Melayu: Barisan Jemaah Islamiah Se-Malaysia, Jawi: باريسن جماعه اسلاميه سمليسا dikenal juga dengan akronimnya BERJASA) adalah partai politik di Malaysia. BERJASA saat ini merupakan ahli komponen Gagasan Sejahtera (GS) 2016-2020 dan mendukung pemeritahan koalisi saat ini, yaitu Perikatan Nasional (PN) partai sekutu (2020-2022). Kini Gerakan Tanah Air (GTA) (sejak 2022) pernah menjadi ahli komponen Barisan Nasional (Malaysia) (1977-1982) SejarahSebelum PenumbuhanRetensi Kekuatan UMNO di KelantanPelantikan Datuk Mohd Asri Muda sebagai Menteri Kabinet Federal pada masa pemerintahan koalisi yang sebelumnya menjadi sumber kekuatan PAS Kelantan memberikan keuntungan bagi UMNO untuk memperkuat posisi partai tersebut dalam proses politik Kelantan. UMNO Kelantan menyadari partainya berada di pihak yang lemah jika PAS diberi kesempatan memimpin pemerintahan negara bagian. Menyadari kenyataan itu, UMNO tidak mempunyai pilihan lain selain melakukan sesuatu yang dapat bermanfaat bagi UMNO tanpa mengubah struktur yang ada.[1] Pada GE-4 (1974), UMNO mendapat jatah 13 kursi, sedangkan PAS mendapat jatah 22 kursi. Oleh karena itu, untuk memastikan UMNO memiliki suara yang kuat di Pemerintahan BN di negara bagian Kelantan, UMNO tidak punya pilihan selain memastikan Menteri Besar dari kalangan anggota PAS yang akan dilantik dapat bekerja sama dengan partai tersebut. Bahkan, keadaan akan lebih baik jika Menteri Besar berada di bawah pengaruh UMNO. Jika hal ini terjadi, maka kiprah UMNO dalam melaksanakan agenda pembangunan di Kelantan akan lebih mudah, sekaligus meningkatkan dukungan Melayu terhadap partai tersebut.[1] Berdasarkan kesepakatan tersebut, UMNO Kelantan melalui Tengku Razaleigh Hamzah yang memiliki hubungan keluarga dengan Istana Kelantan melakukan pendekatan dan melobi pihak Istana terlebih dahulu, sebelum PAS mengajukan calonnya kepada Sultan untuk dimintai persetujuan. Karena kewenangan mengangkat Menteri Besar merupakan kekuasaan Perdana Menteri, maka UMNO mengajukan nama Mohamed Nasir sebagai calon Menteri Besar Kelantan yang baru.[1] Perpecahan Partai PASSebelum GE-4 (1974), Mohamed Nasir adalah Wakil Menteri Besar. Mengenai pencalonan Mohamed Nasir sebagai Menteri Besar, Sultan juga diberitahu bahwa Tun Razak menyetujui pemilihan tersebut. Alhasil, PAS melalui Asri Muda harus menyetujui usulan UMNO demi menjaga hubungan baik dengan Tun Razak dan juga didorong oleh keinginan untuk melihat persatuan UMNO dan PAS terus berlanjut di BN. Selain itu, Mohamed Nasir juga merupakan anggota PAS meski Asri Muda harus puas dengan diangkatnya calon pilihannya, Wan Ismail Wan Ibrahim, sebagai Wakil Menteri Besar.[1][2] Situasi tersebut menjadi krisis yang akhirnya menggerogoti persatuan di PAS dimana satu pihak mendukung Asri Muda dan pihak lainnya mendukung Mohamed Nasir. Lebih lanjut, perilaku Mohamed Nasir sebagai Menteri Besar dalam bidang politik dan ketatanegaraan lebih memberikan manfaat bagi UMNO dibandingkan PAS. Setelah itu, PAS Kelantan memaksa Muhammad Nasir mengundurkan diri melalui mosi tidak percaya di Majelis Negara pada tanggal 15 dan 16 Oktober 1977. Akibatnya, posisi BN terpuruk setelah UMNO menentang tindakan tersebut.[3] Tumbuhnya BERJASAUsai dipecat dari PAS,[4] Mohamed Nasir mengadakan pertemuan dengan pengikutnya dalam upaya mendirikan partai baru. Mohamed Nasir kemudian mendirikan BERJASA pada Desember 1977 untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan PAS setelah partai tersebut keluar dari BN. BERJASA kemudian menjalin kerjasama politik dengan UMNO untuk menghadapi GE-5 (1978), terutama bertujuan untuk menentang PAS khususnya di Kelantan. BERJASA diterima bergabung dengan BN pada 17 Mei 1980. UMNO dan BERJASA bekerja sama untuk menggulingkan PAS. Pembagian kursi negara bagian dan parlemen antara UMNO dan BERJASA dilakukan dengan perolehan kursi UMNO lebih banyak dibandingkan BERJASA. UMNO sebagai partai induk lebih banyak mengajukan calon pada Pemilu Negara Bagian 1978. Faktor kekalahan PAS dari UMNO di Kelantan pada pemilu tersebut dikontribusi oleh keberadaan BERJASA yang mendukung UMNO pada pemilu tersebut.[5] Perpecahan ini terbukti sangat merugikan PAS dalam pemilihan negara bagian yang diadakan beberapa bulan sebelum pemilihan umum Malaysia tahun 1978; Dari 36 kursi DUN Kelantan, UMNO meraih 23 kursi, BERJASA meraih 11 kursi, dan PAS hanya meraih dua kursi.[7] Perubahan Haluan terhadap OposisiDukungan terhadap BERJASA dengan cepat meredup dan hanya berhasil memenangkan empat kursi di Dewan Undangan Negeri Kelantan pada pemilihan umum tahun 1982. Pada tahun yang sama, Syed Hussein Alatas, mantan presiden Partai Gerakan Rakyat Malaysia dan seorang akademisi terkemuka, bergabung dengan BERJASA sebagai anggota dewan tertingginya.[8] Ia kemudian meninggalkan partai pada tahun 1983.[9] BERJASA tidak ikut serta dalam pemilihan umum tahun 1986 karena ia menarik diri dari BN sebagai protes atas masuknya partai sempalan baru PAS, Partai Hizbul Muslimin Malaysia (HAMIM) ke dalam BN. Pada tahun 1989, ia bergabung dengan koalisi partai oposisi Angkatan Perpaduan Ummah (APU) di bawah pimpinan Partai Melayu Semangat 46 (S46). Ia berhasil meraih satu kursi pada pemilu 1990 namun gagal mempertahankannya pada pemilu 1995. Aliansi APU kemudian dibubarkan pada tahun 1996 setelah Tengku Razaleigh Hamzah memutuskan untuk membubarkannya dan bergabung kembali dengan UMNO. Sejak saat itu, BERJASA hanya berpartisipasi secara minimal dan hampir tidak aktif dalam pertikaian politik,[10] sebagaimana dibuktikan dengan partisipasi mereka dalam pemilu berikutnya.[11] Senarai Presiden Partai (Yang Di-Tua)
Struktur Kepengurusan
Hasil Pemilihan Umum
Keputusan Pemilu Negara Bagian
Lihat pulaReferensi
Pranala luar
|