MiG-21F Fishbed adalah sebuah pesawat tempur sergap berjarak pendek supersonik dan merupakan pesawat produksi generasi Kedua dari seri MiG-21 yang populer. Prototipe dari pesawat ini, E-5 (dibaca Ye-5) terbang pertama kali pada tahun 1955 dan muncul kehadapan publik pada saat Hari penerbangan Soviet di Lapangan Udara Tushino, Moskwa pada bulan Juni1956. Pada saat perang Vietnam, pesawat ini digunakan untuk menyerang armada pesawat Amerika Serikat, juga digunakan pada perang Arab-Israel, diantaranya Perang Enam Hari dan Perang Yom Kippur, perang India-Pakistan, krisis Yaman dan berbagai peperangan di berbagai belahan dunia ketiga, sehingga pantas dijiluki AK-47 di udara, ataupun kerikil tajam dari timur karena awalnya pihak barat khususnya Amerika Serikat menganggap remeh pesawat ini. Lebih dari 30 negara di dunia termasuk sekutu Amerika Serikat menggunakan pesawat ini. Sedikitnya terdapat 15 versi dari MiG 21 yang telah diproduksi, beberapa diproduksi di luar Uni Soviet. Kurang lebih terdapat 8000 pesawat ini telah diproduksi.
Iran – 12 Mig-21 dan 17 Chengdu J-7 (Pesawat Tiruan Mig-21) di Terima dari Jerman Barat Pada 1980 dan digunakan pada Perang Iran-Irak, Beberapa yang Tersisa di Dipensiunkan pada Tahun 2000-an
China – digantikan oleh Chengdu J-7 , versi buatan lisensi dari MiG-21. Selain MiG-21F-13 yang dipasok oleh Uni Soviet, China juga memperdagangkan sejumlah kecil MiG-21MF dengan variasi ekspor J-7, kemudian mengembangkan varian J-7C/D berdasarkan MiG-21MF. Kesepakatan itu antara China dan negara Timur Tengah tertentu. Pada Mei 2013, sebuah publikasi resmi dari Chengdu Aircraft Corporation melaporkan bahwa produksi J-7 telah berhenti setelah beberapa dekade variasi pembuatan MiG-21 buatan China ini.
Slovakia – pada tahun 1993, dengan bubarnya Cekoslowakia , Angkatan Udara Slovakia memperoleh 13 MiG-21MA, 36 MiG-21MF, delapan MiG-21R, dua MiG-21US dan 11 MiG-21UM. Mereka ditarik pada tahun 2003. Beberapa dipajang dan ditempatkan di museum di seluruh negeri; yang lain dicoret.
Uni Soviet – Sisa Mig-21 Pensiun pada Awal Dekade 1980-an, di gantikan Dengan MiG-25 dan Sukhoi Su-25 beberapa yang msh aktif di gunakan oleh beberapa negara Pecahan Uni Soviet
Soviet memberikan lisensi untuk memproduksi MiG-21 dan mesinnya kepada Tiongkok pada tahun 1961, dan produksi pertama kalinya J-7 (Jianjiji-7 Fighter aircraft 7) menggunakan komponen buatan Tiongkok dimulai awal 1964. dan penerbangan pertamanya, pesawat yang dirakit di Shenyang pada tanggal 17 Januari1966, dan produksi dari Chengdu, J-7-I dimulai pada bulan Juni1967. Berikutnya modifikasi termasuk pengembangan dari J-7-II / J-7B yang dimulai 1975 di mana produksinya diakui pada September1979. Pengembangan dari F-7M dan J-7 III dimulai 1981. J-7 III adalah pesawat tempur buatan Tiongkok yang menyamai MiG-21MF. terutama merancang ulang dari J-7 II, penerbangan pertama J-7 III pada 26 April1984. yang merupakan produksi bersama antara Chengdu dan Guizhou (GAIC), Pesawat J-7 III masuk dinas Angkatan Udara Tiongkok (PLA Air Force) dan Angkatan Laut 1992, dengan produksi berlanjut.
Produksi yang lain adalah pesawat tipe F-7M Airguard yang produksinya dimulai pada Desember1984. Pada tahun 1988 Tiongkok mengirimkan perdana 20 unit dari 60 F-7M Skybolts ke Pakistan. Sebagai upaya peningkatan kemampuan Karachi menginginkan agar diatas kemampuan Grumman Sabre II, atau F-7P. Produksi dari "Super 7" terhenti karena Amerika Serikat menarik dukungan dan bantuan tekniknya akibat peristiwa Tienanmen 1989.
Pesawat tersebut menggunakan sayap delta. Dengan satu buah mesin turbojet di dalam badan pesawat. Dengan lubang masuk udara (small round air intake) pada hidung pesawat dan memiliki pembuangan udara (exhaust) tunggal. Badan pesawat panjang dengan hidung yang tumpul dan kanopi menggembung (bubble canopy). Terdapat sirip pada bagian perut pesawat bagian belakang . Memiliki sirip ekor tegak sayung kebelakang. Pada modifikasi J-7FS ditambahkan radar dengan mengkonfigurasi ulang air intake, yang mana "Super 7" dengan meng- upgrade sepenuhnya bagian depan dari pesawat dengan menambahkan radar pesawar yang berukuran besar dari versi sebelumnya dan menempatkan lubang masuk udapda bagian perus pesawat di mana pada versi sebelumnya perubahan itu tidak dilakukan.
Pada 1989 produksi Tiongkok rata-rata setiap bulan adalah rata-rata 14 pesawat aircraft per bulan, terutama untuk ekspor. Pesawat J-7 diproduksi secara besar-besaran oleh Tiongkok, untuk mengganti pesawat J-6 , versi Tiongkok dari MiG-19. Pada tahun 1995, diproyeksikan produksi J-7 akan terus berlanjut sampai dekade berikutnya menambah total produksi mendekati 1000 pesawat pada tahun 2005, tetapi pada faktanya inventaris PLA Air Force (Tiongkok) berjumlah 500 pesawat, yang kemungkinan produksinya akan berakhir
Pesawat MiG-21 diperoleh Amerika Serikat melalui program Foreign Materiel Acquisition/Exploitation yang ditandai dengan YF-110.