Meratakan kurva adalah strategi kesehatan masyarakat yang diperkenalkan pada waktu pandemi koronavirus. Kurva yang dimaksud adalah kurva wabah, representasi visual dari jumlah orang yang tertular yang membutuhkan pengobatan seiring dengan perjalanan waktu. Pada masa wabah, sistem kesehatan sebuah negara dapat kolaps jika jumlah orang yang tertular lebih dari jumlah kemampuan sistem kesehatan (rumah sakit, dsb.) untuk menangani mereka. Istilah "meratakan kurva" artinya memperlambat jumlah penularan selama wabah, sehingga jumlah orang yang memerlukan penanganan berkurang, dan sistem kesehatan tidak kewalahan, namun masa wabah dapat menjadi lebih panjang (dibanding jika banyak yang mati karena sistem kesehatan tidak mampu menampung jumlah orang sakit).
Strategi ini mengandalkan teknik pengendalian seperti pembatasan sosial/fisik, karantina diri sendiri, hingga penguncian wilayah.
Langkah yang terkait adalah dengan meningkatkan kapasitas sistem kesehatan,[3] dengan cara menambah jumlah pekerja/jam kerja tenaga medis, institusi medis (rumah sakit, dsb.), peralatan medis (tempat tidur, ventilator, dsb.), untuk menangani jumlah pasien yang membengkak.[4]