Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melabeli varian ini sebagai varian Gamma bukan untuk menggantikan nama ilmiah, melainkan sebagai nama yang dipakai secara umum di ruang publik.[4] WHO menganggapnya sebagai varian yang diwaspadai (variant of concern).[5]
Penemuan
Varian ini pertama kali ditemukan oleh Institut Penyakit Menular Nasional (NIID) Jepang pada 6 Januari 2021 dalam empat orang yang tiba di Tokyo yang telah berkunjung ke Amazonas, Brazil, empat hari yang lalu.[6][7] Varian ini kemudian dinyatakan merebak di Brazil.[6]Yayasan Oswaldo Cruz yang dijalankan negara Brasil mengonfirmasikan keyakinannya bahwa varian tersebut telah menyebar di hutan hujan Amazon[8] dan telah beredar di sana sejak Juli 2020.[9]
Sifat
Transmisi
Bagian ini memerlukan pengembangan. Anda dapat membantu dengan mengembangkannya. (Juli 2021)
Pusat Penemuan, Diagnosis, Genomik, dan Epidemiologi Arbovirus (CADDE) mengeluarkan artikel jurnal tentang sampel yang dikumpulkan dari Manaus antara November 2020 dan Januari 2021. Penelitian ini menunjukkan bahwa varian ini (P.1) sekitar 2,0 kali lipat (1,7–2,4 kali lipat) lebih menular dan terbukti mampu menghindari sekitar 32 persen (21–46 persen) kekebalan dari infeksi koronavirus sebelumnya sehingga memungkinkan terjadi reinfeksi. Peningkatan juga tampak pada tingkat kematiannya. Varian ini sekitar 50 persen (20–90 persen) lebih mematikan.[10][11][12]
Mutasi
Mutasi asam amino varian Gamma SARS-CoV-2 yang dipetakan pada peta genom SARS-CoV-2 dengan sorotan pada bagian bulir
Mutasi pada varian Gamma (hanya yang mengubah asam amino)
Varian ini terdiri dari 35 mutasi: 21 mutasi tak bersinonim, 3 mutasi hapus, 1 mutasi sisipan, dan 10 mutasi bersinonim,[6] yaitu 25 mutasi yang mengubah protein dan 10 mutasi yang tidak berdampak.[16]
Efikasi vaksin
Seiring keberjalanan penelitian, kemampuan varian ini dalam menetralkan antibodi telah dievaluasi oleh ilmuwan dalam karya pracetak yang menunjukkan bahwa delapan orang yang telah diimunisasi oleh CoronaVac memiliki plasma darah yang kurang tanggap terhadap varian ini (P.1). Karena penelitian ini hanya memiliki partisipan sedikit, tidak dimungkinkan pembuatan kesimpulan statistik karena butuh lebih banyak partisipan.[17] Para ilmuwan dari MIT, Harvard, dan Cambridge serta paramedis rumah sakit di Boston membenarkan bahwa orang-orang yang telah divaksinasi dengan Pfizer–BioNTech atau Moderna mengalami penurunan neutralisasi secara signifikan terhadap P.1.[18]
Statistik
Kasus per negara (diperbarui 26 Juli 2021) GISAID [19]
Negara
Kasus terkonfirmasi
Kasus terakhir yang dilaporkan
Amerika Serikat
21.144
29 Juni 2021
Brasil
12.456
13 Juni 2021
Kanada
8.481
Belgia
1,518
1 Juli 2021
Meksiko
1.285
24 Juni 2021
Chili
2.149
13 Juni 2021
Spanyol
786
26 Juni 2021
Italia
551
29 Juni 2021
Belanda
518
17 Juni 2021
Kolombia
316
1 Juni 2021
Jerman
312
22 Juni 2021
Prancis
289
23 Juni 2021
Trinidad dan Tobago
250
15 Juni 2021
Argentina
236
12 Mei 2021
Guyana Prancis
225
11 Juni 2021
Inggris Raya
200
23 Juni 2021
Portugal
176
23 Juni 2021
Uruguay
171
15 April 2021
Swiss
162
21 Juni 2021
Aruba
116
20 Juni 2021
Jepang
108
13 Juni 2021
Suriname
108
25 Mei 2021
Swedia
70
14 Juni 2021
Paraguay
53
4 Mei 2021
Denmark
49
29 Juni 2021
Haiti
47
20 Mei 2021
Luksemburg
47
21 Mei 2021
Ekuador
36
18 Juni 2021
Kosta Rika
32
21 Mei 2021
Irlandia
27
27 Mei 2021
Peru
25
22 Februari 2021
Austria
24
10 Juni 2021
Malta
24
21 Juni 2021
Turki
23
29 Maret 2021
Bolivia
17
2 Juni 2021
Venezuela
17
26 Mei 2021
Republik Ceko
13
9 Juni 2021
Republik Dominika
12
10 Juni 2021
Israel
11
16 Mei 2021
Singapura
8
11 Juni 2021
Australia
7
25 April 2021
Selandia Baru
7
31 Mei 2021
Norwegia
7
15 Juni 2021
Polandia
7
19 Juni 2021
Kuwait
6
19 Januari 2021
Afrika Selatan
6
28 Desember 2020
Curacao
6
28 Mei 2021
Rumania
6
25 Mei 2021
Yordania
5
28 April 2021
Slovenia
4
31 Mei 2021
Taiwan
4
28 Januari 2021
Lituania
3
31 Mei 2021
Korea Selatan
3
3 April 2021
Cina
2
17 April 2021
Kroasia
2
19 April 2021
DR Kongo
2
12 Februari 2021
Finlandia
2
23 Mei 2021
Bangladesh
1
18 Februari 2021
Barbados
1
22 Mei 2021
Kepulauan Cayman
1
17 Juni 2021
Kepulauan Faroe
1
12 Januari 2021
Guam
1
30 April 2021
Guyana
1
18 Januari 2021
Filipina
1
21 Februari 2021
Puerto Riko
1
9 Juni 2021
Liberia
1
20 Juni 2021
Ghana
1
15 April 2021
Papua Nugini
1
5-7 April 2021
Arab Saudi
1
31 Januari 2021
Dunia (69 negara)
Jumlah: '51 557 '
Total per 22 Juli 2021
Penyebaran
Bagian ini memerlukan pengembangan. Anda dapat membantu dengan mengembangkannya.
Per 4 Juli 2021, tidak ada kasus varian Gamma di Indonesia.
^Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (15 Juli 2021). "#MerdekaBelajar di Twitter". Twitter. Diakses tanggal 18 Juli 2021. Varian tersebut terbagi atas dua kategori, yakni varian yang diperhatikan (variant of interest [VoI]) dan varian yang diwaspadai (variant of concern [VoC]).Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
^Faria NR, Mellan TA, Whittaker C, Claro IM, Candido DS, Mishra S, et al. (21 Mei 2021). "Genomics and epidemiology of the P.1 SARS-CoV-2 lineage in Manaus, Brazil". Science (dalam bahasa Inggris). 372 (6544): 815–821. Bibcode:2021Sci...372..815F. doi:10.1126/science.abh2644. ISSN0036-8075.
^Untuk daftar simbol asam amino α yang dipakai dalam protein sesuai arahan RNA duta, lihat ini: "Nomenclature and Symbolism for Amino Acids and Peptides" (dalam bahasa Inggris). IUPAC-IUB Joint Commission on Biochemical Nomenclature. 1983. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 Oktober 2008. Diakses tanggal 5 Maret 2018.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Rachmawati, Faidah; Urifah, Nurul; Wijayati, Ari (2009). Biologi untuk SMA/MA Kelas XII Program IPA. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.