Koefisien tim nasional UEFA berasal dari hasil masing-masing tim nasional sepak bola Eropa, dan hanya dihitung oleh UEFA setiap dua tahun sekali pada bulan November.
Tujuan dari koefisien ini adalah UEFA bisa menentukan timnas mana yang masuk status unggulan untuk undian babak kualifikasi hingga putaran final Euro. Dengan menerapkan koefisien UEFA dalam sebuah drawing, tim-tim besar akan saling menghindar di babak kualifikasi. Namun untuk Piala Dunia, koefisien UEFA tidak lagi berlaku, melainkan ranking FIFA.
Perhitungan poin
Sebelum Euro 2008, koefisien ini hanya ditentukan melalui hasil yang diraup timnas. Caranya dengan membagikan total perolehan poin yang diraih (tiga poin untuk kemenangan, satu untuk hasil seri) dengan jumlah pertandingan yang dimainkan dalam dua babak kualifikasi dari Piala Dunia atau Piala Eropa. Hasil dari babak play-off tidak dianggap. Untuk beberapa tim, hanya satu babak kualifikasi yang dianggap, apabila mereka tuan rumah dalam satu dari dua turnamen terakhir.
Metode seperti ini diubah usai Euro 2008, di mana sebuah tim memperoleh poin dari setiap pertandingan dalam lima kualifikasi turnamen terakhir atau putaran final Piala Dunia atau Piala Eropa.[2][3][4]
Berikut penentuan perolehan poin:
10.000 poin diberikan untuk setiap pertandingan yang dimainkan.
Diberikan tambahan 30.000 poin untuk setiap kemenangan, 20.000 poin untuk kemenangan melalui adu penalti, dan 10.000 poin untuk hasil seri atau kalah adu penalti.
Tambahan poin yang berkisar dari 6.000 hingga 38.000 diberikan untuk babak play-off atau putaran final.
Setiap gol yang dicetak, 501 poin diberikan, dan 500 poin berkurang untuk setiap gol kemasukan.
Jumlah poin dari semua hasil di atas dibagikan dengan jumlah pertandingan yang dimainkan timnas bersangkutan.
Rumusnya sedikit berbeda untuk negara tuan rumah yang tidak mengikuti babak kualifikasi.
Turnamen yang lebih baru bobotnya dua kali lebih tinggi dengan turnamen yang paling lama.
Peringkat 2017
Koefisien dari 2017 yang digunakan untuk penempatan benih dan pot dalam pengundian untuk Liga Negara UEFA 2018-19, dihitung untuk setiap negara dengan rata-rata:
Penempatan seeding dan pot dari tim-tim dalam pengundian Liga Negara UEFA 2018-19 didasarkan pada koefisien UEFA, ditentukan pada tanggal 11 Oktober 2017, yaitu sebagai berikut:[5]
Setelah penghitungan ulang peringkat koefisien untuk siklus 2007, Italia menduduki peringkat teratas setelah kemenangan Piala Dunia FIFA mereka di 2006. Runner-up Prancis berada di belakang mereka di tempat kedua, disusul Republik Ceko. Spanyol mengambil alih Italia untuk mendapatkan tempat pertama setelah kemenangan mereka UEFA Euro 2008, dengan finalis yang kalah Jerman pindah ke posisi kedua; Belanda berada di urutan ketiga.
Spanyol mengkonsolidasikan posisi teratas mereka dengan memenangkan Piala Dunia FIFA 2010, dengan Belanda melompati Jerman dengan finis kedua di turnamen. Pada peringkat 2013, Spanyol mempertahankan posisi teratas dengan memenangkan kompetisi besar ketiga berturut-turut - UEFA Euro 2012. Jerman mendapatkan kembali kedua, dengan Belanda jatuh kembali ke tempat ketiga setelah gagal keluar dari grup mereka.
Jerman naik ke peringkat teratas tahun 2015 sebagai hasil dari keberhasilan mereka Piala Dunia FIFA 2014; Spanyol tertinggal di belakang mereka. Inggris mencapai posisi tertinggi mereka di peringkat - peringkat ketiga. Jerman bertahan di posisi teratas pada 2017, dengan juara Eropa baru Portugal di posisi kedua; Belgia berada di urutan ketiga.
Koefisien liga digunakan untuk tujuan ranking liga-liga Eropa, sekaligus menentukan jumlah klub yang berpartisipasi di Liga Champions dan Liga Eropa. Koefisien liga dihitung berdasarkan hasil yang diraih klub dalam liga bersangkutan di Liga Champions dan Liga Europa dari lima musim terakhir.
Untuk babak-babak awal di Liga Champions dan Liga Europa, jumlah poin yang diperoleh klub-klub dari liga bersangkutan dibagi dua, dan diberikan poin bonus untuk:
Lolos ke babak grup Liga Champions = 4 poin tambahan
Lolos ke babak 16 besar Liga Champions = 5 poin tambahan
Lolos ke babak perempat-final, semi-final dan final Liga Champions dan Liga Europa = masing-masing 1 poin tambahan
Catatan;
Poin bonus ditambahkan ke total poin yang diraih dalam satu musim.
Peringkat saat ini
Peringkat di bawah ini memperhitungkan kinerja masing-masing asosiasi di kompetisi Eropa dari musim 2019–2020 hingga 2023–2024, dengan musim 2023–2024 yang sedang berlangsung.
Peringkat akhir pada akhir musim 2023–2024 akan digunakan untuk menentukan jumlah tempat untuk setiap asosiasi di kompetisi antarklub UEFA 2025–2026.
Per 30 Agustus 2023 koefisiennya adalah sebagai berikut:[10][11]
Peringkat
Asosiasi anggota (L: Liga, C: Piala domestik, LC: Piala liga)
^Mulai musim 2024–2025, 1 tim tambahan dari 2 asosiasi negara dengan koefisien asosiasi tertinggi selama setahun akan diberikan jatah di babak liga dari Liga Champions.
^Pemenang piala liga dari Inggris diberikan satu tempat di Liga Konferensi Eropa UEFA dengan izin khusus dari UEFA (menggantikan tim liga dengan peringkat terendah yang seharusnya lolos).
^Tidak tampil pada kompetisi antarklub UEFA pada musim tersebut, namun diberi koefisien 4,333 (koefisien terendah dari lima musim ke belakang)[12]
^Tidak tampil pada kompetisi antarklub UEFA pada musim tersebut.
^Rusia (RUS): Pada 28 Februari 2022, seluruh klub sepak bola dari Rusia dan tim nasional sepak bola Rusia ditangguhkan dari kompetisi FIFA dan UEFA karena invasi Rusia ke Ukraina 2022.[15] Pada 2 Mei 2022, UEFA mengumumkan bahwa klub-klub sepak bola Rusia tidak akan tampil pada kompetisi antarklub UEFA musim 2022–2023 dan diberikan koefisien paling rendah dari lima musim terakhir (4,333) untuk musim 2022–2023.[12] Namun, UEFA kemudian mengganti koefisien Rusia untuk musim 2022–2023 menjadi nol. Pada akhir musim 2022–2023 koefisien Rusia dikembalikan menjadi 4.333 oleh UEFA.[16]
Peringkat 2023
Peringkat di bawah ini berdasarkan perhitungan kinerja dan pencapaian klub-klub dari masing-masing asosiasi di kompetisi Eropa dari musim 2018–2019 hingga 2022–2023.
Peringkat akhir pada akhir musim 2022–2023 akan digunakan untuk menentukan jumlah tempat untuk setiap asosiasi di kompetisi antarklub UEFA 2024–2025.
[17][18]
Koefisien klub ditentukan melalui jumlah poin yang diperoleh sebuah klub pada Liga Champions, Liga Eropa, dan Liga Konferensi UEFA selama lima musim terakhir atau 20% koefisien liga selama periode yang sama, nilai lebih tinggi yang akan digunakan.[19] Koefisien klub digunakan oleh UEFA untuk menentukan posisi unggulan sebuah klub dalam undian kompetisi antarklub UEFA, termasuk pada babak kualifikasi dan babak grup Liga Champions, Liga Eropa, dan Liga Konferensi Eropa.
Klub meraih dua poin untuk kemenangan, satu poin untuk hasil seri, dan nol poin untuk kekalahan pada setiap pertandingan kompetisi utama Liga Champions, Liga Eropa, dan Liga Konferensi Eropa. Hasil pertandingan setelah perpanjangan waktu termasuk dalam metode perolehan poin ini, namun hasil tidak hasil pertandingan setelah adu penalti (yang dianggap sebagai hasil seri). Poin bonus untuk kelolosan baik ke babak grup Liga Eropa maupun babak grup Liga Konferensi Eropa bukan merupakan poin tambahan kemenangan/hasil seri; melainkan jatah poin minimum klub-klub partisipan, sementara poin bonus untuk kelolosan ke babak grup Liga Champions (dan setiap klub yang lolos ke babak gugur) menjadi poin tambahan kemenangan/hasil seri.
Hasil babak kualifikasi hanya diperhitungkan jika sebuah klub tersingkir pada salah satu babak kualifikasi (lihat tabel di bawah). Jika tidak, hasil babak kualifikasi hanya diperhitungkan untuk koefisien liga dan dibagi dua.[20] Setiap klub tidak mendapat poin pada babak kualifikasi Liga Champions dan babak kualifikasi Liga Eropa karena klub-klub tersebut dapat berpindah ke Liga Eropa dan/atau Liga Konferensi Eropa dan mendapat poin dari partisipasi pada kompetisi tersebut.[21][22]
Alokasi poin klub; musim 2021–2022 dan seterusnya
Babak
Perolehan poin
Liga Champions
Liga Eropa (LE)
Liga Konferensi Eropa (LKE)
Babak penyisihan
dipindah menjadi Q2 LKE
–
–
Babak kualifikasi pertama (Q1)
dipindah menjadi Q2 LKE
–
1
Babak kualifikasi kedua (Q2)
dipindah menjadi Q3 LE
–
1,5
Babak kualifikasi ketiga (Q3)
dipindah menjadi PO LE
dipindah menjadi PO LKE
2
Babak perebutan tempat babak grup/play-off (PO)
dipindah menjadi BG LE
dipindah menjadi BG LKE
2,5
Partisipasi pada babak grup (BG)
4
3 (minimum)
2,5 (minimum)
Setiap kemenangan mulai dari babak grup dan babak selanjutnya (kecuali babak perebutan tempat 16 besar LE/LKE)
2
2
2
Setiap hasil seri mulai dari babak grup dan babak selanjutnya (kecuali babak perebutan tempat 16 besar LE/LKE)
1
1
1
Juara grup
–
4
2
Juara kedua grup
–
2
1
Partisipasi pada babak 16 besar
5
1
–
Partisipasi pada perempat final
1
1
–
Partisipasi pada semifinal dan final
1
1
1
Alokasi poin klub; sebelum musim 2021–2022
Babak
Perolehan poin
Liga Champions
Liga Eropa (LE)
Babak penyisihan
–
0,5
Babak kualifikasi pertama (Q1)
–
1
Babak kualifikasi kedua (Q2)
–
1,5
Babak kualifikasi ketiga (Q3)
–
2
Babak perebutan tempat babak grup/play-off (PO)
–
2,5
Partisipasi pada babak grup (BG)
4
3 (minimum)
Setiap kemenangan mulai dari babak grup dan babak selanjutnya
2
2
Setiap hasil seri mulai dari babak grup dan babak selanjutnya
1
1
Partisipasi pada babak 16 besar
5
–
Partisipasi pada perempat final, semifinal dan final
1
1
Sebelum peringkat klub 2018, setiap tim memperoleh jumlah poin yang mereka peroleh selama lima musim terakhir ditambah 20% dari koefisien asosiasi klub.[20][21]
Sebelum 1999, sejumlah tim kuat di Piala UEFA menjadi unggulan sedemikan rupa sehingga mereka tidak saling bertemu pada dua babak pertama. Penentuan tim-tim tersebut adalah dengan urutan tertinggi jumlah dari rasio poin yang diraih per jumlah pertandingan yang dimainkan masing-masing tim, yang dihitung dalam lima musim terakhir.
^Patric Andersson; Peter Ayton; Carsten Schmidt (2009). Myths and Facts about Football: The Economics and Psychology of the World's Greatest Sport. Newcastle upon Tyne: Cambridge Scholars Publishing. hlm. 136. ISBN978-14-4381-525-3.
^ ab"Border crossing" (dalam bahasa Inggris). When Saturday Comes. Juli 2008. Diarsipkan dari versi asli tanggal 31 Agustus 2023. Diakses tanggal 31 Agustus 2023.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^ abcd"Developing football in Liechtenstein". UEFA.com (dalam bahasa Inggris). Uni Sepak Bola Eropa. Diarsipkan dari versi asli tanggal 31 Agustus 2023. Diakses tanggal 31 Agustus 2023.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^ ab"UEFA Club Coefficients 2012-2013". uefa.com (dalam bahasa Inggris). Uni Sepak Bola Eropa. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 Maret 2016. Diakses tanggal 20 November 2012.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Bonus points. UEFA.com (Laporan) (dalam bahasa Inggris). Uni Sepak Bola Eropa. Diakses tanggal 21 September 2021.
Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag <ref> untuk kelompok bernama "lower-alpha", tapi tidak ditemukan tag <references group="lower-alpha"/> yang berkaitan