Kalium nitrat merupakan komponen bubuk mesiu teroksidasi (disuplai oksigen). Sebelum fiksasi industri nitrogen skala besar (proses Haber), sumber utama kalium nitrat adalah deposit yang mengkristal dari dinding gua atau mengalirkan bahan organik yang membusuk. Tumpukan kotoran juga sumber umum yang utama: amonia dari dekomposisi urea dan zat nitrogen lainnya akan melalui oksidasi bakteri untuk memproduksi nitrat.
Sifat-sifat
Kalium nitrat memiliki kristal ortorombik pada suhu ruang dan berubah menjadi sistem trigonal pada suhu 129 °C.
Kalium nitrat agak mudah larut dalam air, tetapi semakin mudah larut seiring kenaikan suhu. Larutannya hampir netral dengan pH 6,2 pada suhu 14 °C untuk 10% bubuk komersial. Ia tidak higroskopis karena hanya menyerap 0,08% air dalam kelembapan relatif 80% selama lebih dari 50 hari. Ia tidak larut dalam alkohol dan tidak beracun. Ia dapat meledak bila bereaksi dengan reduktor, tetapi tidak mudah meledak dengan sendirinya.[4]
Dekomposisi termal
Antara 550–790 °C, kalium nitrat mencapai sebuah ekuilibrium yang bergantung pada suhu dengan kalium nitrit:[9]
Cara lain yang tidak menghasilkan produk samping amonia adalah dengan menggabungkan amonium nitrat dengan kalium klorida.
NH4NO3 (aq) + KCl (aq) → NH4Cl (aq) + KNO3 (aq)
Kalium nitrat juga dapat diproduksi dengan menetralkan asam nitrat dengan kalium hidroksida. Reaksi ini sangat eksotermis.
KOH (aq) + HNO3 → KNO3 (aq) + H2O (l)
Sejarah produksi
Secara historis, nitre-beds tersedia dengan mencampurkan rabuk dengan adukan semen ataupun abu kayu, bahan tanah, dan bahan organik yang umum seperti jerami untuk memberikan porositas pada tumpukan kompos yang secara umum setinggi 1,5 m, selebar 2 m, dan sepanjang 5 m.[10] Timbunannya biasanya ditutupi dari hujan dan dibiarkan lembab oleh urin yang ternyata mempercepat dekomposisi. Setelah kurang lebih setahun, hasilnya dikenai pelindian dengan air untuk menghilangkan kalsium nitrat yang mudah larut dengan air, kemudian diubah menjadi kalium nitrat dengan garam abu.
Di Inggris, hak pengolahan bahan peledak telah ada di tangan keluarga John Evelyn, diaris ternama, sebagai monopoli puncak sejak sebelum 1588.[butuh rujukan]
Kesalahan konsepsi terkenal ialah bahwa kalium nitrat itu antafrodisiak dan ditambahkan dalam makanan dalam adat yang biasa dikerjakan lelaki. Nyatanya kalium nitrat tak memiliki efek seperti itu pada manusia.[11]
Kini, penggunaan kalium nitrat dalam pasta gigi untuk gigi sensitif telah bertambah secara dramatis walau nyatanya telah tak ditampakkan untuk membantu dengan sebenarnya hipersensitivitas gigi.[12]
^Istilah sendawa juga sering dipakai oleh masyarakat sebagai 'peristiwa keluarnya gas dari dalam perut' walau istilah yang baku untuk itu ialah serdawa.
^ abB. J. Kosanke; B. Sturman; K. Kosanke; I. von Maltitz; T. Shimizu; M. A. Wilson; N. Kubota; C. Jennings-White; D. Chapman (2004). "2". Pyrotechnic Chemistry. Journal of Pyrotechnics. hlm. 5–6. ISBN978-1-8895-2615-7. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 Mei 2016.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Eli S. Freeman (1957). "The Kinetics of the Thermal Decomposition of Potassium Nitrate and of the Reaction between Potassium Nitrite and Oxygen". J. Am. Chem. Soc. 79 (4): 838–842. doi:10.1021/ja01561a015.
^Joseph LeConte (1862). Instructions for the Manufacture of Saltpeter. Columbia, S.C.: South Carolina Military Department. hlm. 14. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 Oktober 2007. Diakses tanggal 19 Oktober 2007.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)