Pasta gigi atau tapal gigi[1] adalah sejenis pasta yang digunakan untuk membersihkan gigi, biasa digunakan bersama dengan sikat gigi. Di Indonesia, pasta gigi sering juga disebut odol.[2] Pasta gigi digunakan untuk meningkatkan kebersihan mulut. Di dalam pasta gigi, terdapan kandungan bahan-bahan yang abrasif yang membantu menghilangkan plak dan sisa-sisa makanan dari gigi, serta membantu dalam mencegah bau mulut tidak sedap (halitosis). Sebagian besar pasta gigi juga mengandung bahan tambahan aktif (biasanya zat fluorida) yang membantu mencegah kerusakan gigi (seperti karies gigi) dan penyakit gusi (seperti radang gusi atau gingivitis).[3] Oleh karena perbedaan komposisi dan kandungan fluoridanya, tidak semua pasta gigi sama efektifnya dalam menjaga kesehatan mulut. Berkurangnya kasus kerusakan gigi selama abad ke-20 telah dikaitkan dengan pengenalan dan penggunaan pasta gigi yang mengandung fluorida secara teratur di seluruh dunia.[4][5] Beberapa penelitian mengatakan bahwa pasta gigi yang tertelan dalam jumlah besar bisa menjadi racun dalam tubuh.[6] Pasta gigi umumnya berwarna putih (terkadang dengan garis-garis berwarna atau warna hijau) dan biru.
Kegunaan
Pasta gigi umumnya bermanfaat untuk menjaga kesehatan gigi. Pasta gigi yang mengandung fluorida efektif untuk mencegah kerusakan gigi.[4]>[7][8] Pasta gigi juga dapat membantu mengontrol dan menghilangkan penumpukan plak gigi, serta meningkatkan kesehatan gusi. Suatu tinjauan sistematis pada tahun 2016 menunjukkan bahwa menggunakan pasta gigi saat menyikat gigi tidak selalu berdampak pada tingkat penghilangan plak.[9] Namun, bahan aktif dalam pasta gigi mampu mencegah penyakit gigi dengan penggunaan yang teratur.[10]
Sebenarnya odol adalah salah satu merek pasta gigi asal Jerman yang dibawa oleh para tentara Hindia Belanda. Walaupun merek ini sudah berpuluh-puluh tahun tidak beredar lagi di Indonesia, akhirnya nama "Odol" telah menjadi nama generik untuk pasta gigi.
Pasta gigi merek Odol pertama kali diproduksi di Jerman oleh Dresden chemical laboratory Lingner, yang sekarang dikenal sebagai Lingner Werke AG pada tahun 1892 sebagai cairan pencuci mulut (mouthwash). Odol moutwash pada tahun 1900 an adalah merk ternama dan yang paling luas penggunaannya di hampir seluruh daratan Eropa.
Karl August Lingner adalah orang yang menciptakan Odol moutwash dan dia adalah orang yang giat mengampanyekan hidup higienis. Dia juga dikenal sebagai orang pertama yang mengadakan International Hygiene Exhibition pada tahun 1911. Dia mendirikan museumThe German Hygyene Museum.[11] di Dresden.
^American Dental Association Description of Toothpaste"Toothpaste". April 15, 2010.
^ abMarthaler TM (2004). "Changes in dental caries 1953-2003". Caries Research. 38 (3): 173–81. doi:10.1159/000077752. PMID15153686.Parameter |s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Twetman S, Petersson L, Axelsson S, Dahlgren H, Holm AK, Källestål C, Lagerlöf F, Lingström P, Mejàre I, Nordenram G, Norlund A, Söder B (August 2004). "Caries-preventive effect of sodium fluoride mouthrinses: a systematic review of controlled clinical trials". Acta Odontologica Scandinavica. 62 (4): 223–30. doi:10.1080/00016350410001658. OCLC1234655546. PMID15513419.Parameter |s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"Toothpaste overdose". National Library of Medicine. National Institutes of Health. Diakses tanggal 7 February 2014.
^Valkenburg C, Slot DE, Bakker EW, Van der Weijden FA (December 2016). "Does dentifrice use help to remove plaque? A systematic review". Journal of Clinical Periodontology. 43 (12): 1050–1058. doi:10.1111/jcpe.12615. PMID27513809.
^Lippert F (2013). "An Introduction to Toothpaste - Its Purpose, History and Ingredients". Dalam van Loveren C. Monographs in Oral Science (dalam bahasa Inggris). 23. Basel: S. Karger AG. hlm. 1–14. doi:10.1159/000350456. ISBN978-3-318-02206-3. PMID23817056.