Johnson memulai kegiatan balapnya pada usia empat tahun di atas sepeda motor. Setelah lulus dari SMA Negeri Granite Hills, ia memulai karier membalap dalam ajang off-road. Dari sana ia kemudian membalap di beberapa seri seperti Mickey Thompson Entertainment Group (MTEG), Short-course Off-road Drivers Association (SODA) dan SCORE International dan di semua seri tersebut Johnson selalu tampil sebagai pembalap pendatang baru terbaik. Pada tahun 1998, Johnson bersama timnya Herzog Motorsports turun di balap mobil stok. Ia lantas pindah ke seri American Speed Association (ASA) dan kembali meraih penghargaan pembalap pendatang baru terbaik. Pada tahun 2000 Johnson mencoba peruntungannya di NASCAR dengan membalap di Seri Busch (sekarang Seri Xfinity).
Bakat Johnson kemudian terlihat oleh Jeff Gordon yang meminta Rick Hendrick untuk merekrut Johnson untuk membalap di Seri Piala secara penuh waktu untuk musim 2002 dengan Gordon yang juga berperan sebagai pemilik mobilnya. Setelah finis di urutan kelima di musim pertamanya, Johnson berhasil meraih posisi runner-up untuk musim 2003 dan 2004 serta posisi kelima pada 2005. Johnson lantas berhasil memenangi gelar pertamanya pada musim 2006 dan disusul empat gelar beruntun lainnya pada 2007, 2008, 2009 dan 2010 sekaligus menjadi pembalap pertama dan satu-satunya dalam sejarah NASCAR Seri Piala yang memenangi kejuaraan dalam lima musim beruntun. Johnson finis di urutan keenam klasemen di musim 2011 dan ketiga di 2012 sebelum memenangi gelar keenamnya pada 2013. Pada musim 2016 Johnson memenangi gelar ketujuhnya sekaligus menyamai catatan Richard Petty dan Dale Earnhardt sebagai pembalap yang paling banyak memenangi gelar sepanjang masa. Selama kariernya di Seri Piala Johnson berhasil memenangi 83 lomba. Kemenangan pertamanya diraih dalam lomba NAPA Auto Parts 500 2002 yang digelar di Fontana, California sementara kemenangan terakhirnya diraih dalam lomba AAA 400 Drive for Autism 2017 yang digelar di Dover, Delaware. Johnson juga berhasil memenangi lomba Daytona 500 sebanyak dua kali yaitu pada 2006 dan 2013.
Johnson lahir di El Cajon, California pada tanggal 17 September1975. Ia merupakan putra pertama dari tiga bersaudara pasangan Gary Ernest Johnson (seorang karyawan perusahaan ban) dan Catherine Ellen "Cathy" (seorang pengemudi bis sekolah).[12] Dua saudara kandung Johnson yang lain adalah Jarit dan Jessie. Johnson kemudian bersekolah di Granit Hills High School di El Cajon, California yang terletak di dekat San Diego bersama teman dekatnya yang kini berprofesi sebagai seorang pencari bakat bernama Marcus Giles. Di mantan sekolah Johnson saat ini, yaitu Granite Hills High School, nomor 48 sudah dipensiunkan dalam semua cabang olahraga sekolah untuk menghormati Johnson. Johnson menikah dengan Chandra Janway pada tanggal 11 Desember2004. Pasangan ini memiliki dua orang putri yaitu Genevieve (lahir pada 2010),[13] dan Lydia (lahir pada 2013).[14]
Johnson memiliki ikatan yang kuat ke daerah San Diego. Ia merupakan sahabat dari seorang pemilik dealer lokal Chevrolet di San Diego yang kemudian membawa namanya kepada Rick Hendrick.[15] Di daerah San Diego sendiri semenjak keberhasilan Johnson menjadi juara NASCAR, setiap tanggal 9 Oktober kemudian diperingati sebagai Hari Jimmie Johnson. Johnson juga sempat menjadi penyiar radio lokal untuk acara "Not What You Expected". Dalam acara ini sempat tampil beberapa rekan Johnson seperti Brian Vickers, Matt Kenseth, Jeff Gordon dan kepala kru timnya, Chad Knaus.[16]
Yayasan Jimmie Johnson
Jimmie Johnson mendirikan dan meluncurkan Jimmie Johnson Foundation (id: Yayasan Jimmie Johnson) pada bulan Februari 2006. Yayasan Jimmie Johnson didedikasikan untuk membantu anak-anak, keluarga dan masyarakat umum yang membutuhkan di seluruh Amerika Serikat. Fokus utama yayasan ini adalah berusaha untuk membantu semua orang, terutama anak-anak yang kurang mampu untuk mengejar impian mereka. Yayasan ini juga mendukung organisasi-organisasi amal yang memiliki misi sama dengan yayasan. Proyek ini, yang telah dirintis sejak tahun-tahun silam, diantaranya termasuk pemberian bantuan untuk anak-anak melalui Program Make-A-Wish,[17] membantu Palang Merah Amerika[18] dengan upaya bantuan bencana, membangun empat arena bowling untuk anak-anak dan membantu mendukung serta memberikan santunan bagi anak-anak yang kurang mampu yang sedang terancam oleh penyakit kronis. Yayasan ini juga mengadakan sebuah turnamen golf amal di San Diego untuk mengumpulkan dana untuk membangun rumah amal dan kemanusiaan di kota kelahiran Johnson di El Cajon. Acara turnamen golf ini secara rutin diadakan oleh Yayasan Jimmie Johnson setiap musim gugur dan mendapatkan sponsor dari Lowe's.[19]
Pada tahun 2007, 2008, dan 2009, Jimmie Johnson berhasil memenangi balapan di trek kandangnya di Auto Club Speedway. Dalam balapan tersebut, mobil Jimmie Johnson memasang skema cat khusus bertuliskan Yayasan Jimmie Johnson. Tony Pedregon, pembalap drag NHRA, sempat menggunakan skema cat Yayasan Jimmie Johnson dalam ajang Bristol Dragway tahun 2009. Sponsor Pedregon yaitu Quaker State dan Herzog ternyata juga memiliki hubungan dengan Jimmie Johnson.[20] Yayasan Jimmie Johnson juga menjadi sponsor dalam ajang balapan yang diadakan di Phoenix International Raceway.[21]
Sampai akhir 2010, Yayasan Jimmie Johnson telah menyumbangkan uang sebesar 1,5 juta dollar AS dalam program Lowe's Toolbox for Education Champions Grants. Sekolah-sekolah publik yang berada di California, Oklahoma dan Karolina Utara yang merupakan tempat Johnson kecil tumbuh saat ini tinggal menerima beberapa sumbangan dari yayasan ini terutama untuk program ilmu pengetahuan, program pembelajaran di luar ruangan kelas, pembangunan arena bermain dan program cinta membaca buku.[22]
Dalam budaya populer
Film dan televisi
Jimmie Johnson membuat penampilan sebagai dirinya sendiri (kameo) dalam film 2005 Herbie: Fully Loaded. Ia muncul dan mengomentari sunroof Herbie sebagai sesuatu yang tidak lazim untuk mobil balap stok. Johnson juga muncul sekilas terlihat dari dalam kokpit Herbie.[23] Pada bulan November 2009, Johnson menandatangani kesepakatan kontrak mini-seri dengan HBO untuk sebuah acara reality show berbasis NASCAR. Acara ini mengadopsi format acara "Dallas Cowboys" pada tahun 2008 dengan kamera yang mengikuti Jimmie Johnson kemanapun ia pergi, seperti salah satu contohnya di Daytona 500 tahun 2010.[24]
Pada 2012, Johnson tampil di segmen NASCAR dalam acara Top Gear bersama dengan pembalap lainnya seperti Jeff Gordon, Juan Pablo Montoya dan Kyle Petty.[25] Pada 2013, ia menjadi atlet balap pertama yang turut membawakan acara berita ESPN, SportsCenter.[26]
Johnson juga tampil sebagai pengisi suara dalam beberapa serial animasi televisi anak-anak, diantaranya sebagai karakter lobster bernama Jimmie dalam satu episode serial Bubble Guppies,[27] serta dalam empat episode serial Blaze and the Monster Machines dari jaringan televisi Nickelodeon bersama beberapa rekan pembalap seperti Kasey Kahne dan Danica Patrick.[28]
Dalam permainan Gran Turismo 5, Johnson tampil sebagai salah satu dari 12 pembalap NASCAR yang bisa dipilih untuk dimainkan.[31] Mobilnya pada tahun 2011 kemudian ditambahkan ke dalam permainan pada pembaruan Spec II dari permainan tersebut, dengan mobilnya pada tahun 2013 juga dimasukkan dalam sekuel tahun 2013, Gran Turismo 6.[32]
Mobil No. 48 milik Johnson juga dapat dimainkan dalam permainan Forza Motorsport 6 melalui paket ekspansi NASCAR.[33] Ekspansi ini menampilkan 24 skema cat dari NASCAR Seri Piala musim 2016, termasuk No. 48 Lowe's SS milik Johnson. Bersama dengan Chase Elliott dan Kyle Busch, Johnson juga menjadi komentator dalam ekspansi tersebut sebagai "suara-suara dari dunia motorsport". Johnson dan Elliott juga memiliki peran dalam pengembangan ekspansi tersebut.[34]
Johnson telah muncul di sampul beberapa majalah, termasuk diantaranya NASCAR Illustrated,[37]Sports Illustrated,[38][39] 'Men's Fitness,[40] dan Success.[41]
Johnson juga membuat penampilan kameo sebagai pilot dalam video klip musik The Avett Brothers untuk judul lagu "Ain't No Man," yang menjadi lagu singel utama dari album True Sadness pada tahun 2016.[42]
Karier awal
Berbeda dengan pembalap-pembalap mobil lainnya, Jimmie Johnson memulai karier balap pada usia lima tahun di atas sepeda motor 50cc.[43] Sampai usia delapan tahun, karier Johnson di dunia sepeda motor termasuk sukses untuk ukuran anak kecil. Ia memenangkan kejuaraan kelas 60cc dan sempat melukai lututnya dan nyaris diragukan kemampuannya usai sembuh dengan bekas cederanya tersebut, namun di akhir musim ia berhasil keluar sebagai juara.[43] Dari ajang balap sepeda motor Johnson kemudian pindah ke ajang roda empat dan bergabung bersama tim Nelson & Nelson Racing. Ia lantas turun balapan di beberapa liga offroad amatir seperti Seri SODA, Seri SCORE Internasional dan Seri balap dari Mickey Thompson Entertainment Group.[44] Selama masa ini ia berkenalan dengan Herb Fischel yang menjabat sebagai kepala divisi olahragaotomotif di General Motors. Selama waktunya di SODA, SCORE dan seri MTEG, Johnson memiliki catatan kemenangan lebih dari 25, 100 kali finish posisi podium, dan enam gelar juara umum.[44] Johnson berhasil menerima penghargaan Rookie of the Year dalam ketiga liga balap tersebut. Ia selanjutnya bergabung dengan tim Motorsports Herzog pada tahun 1996 dan 1997 dalam Seri SODA. Ia juga sempat menjadi seorang reporter lapangan untuk Marty Reid dan ESPN dalam Seri SODA tersebut.[44]
Pada tahun 1998, Johnson bergabung dengan American Speed Association (ASA) setelah ia berkompetisi dalam enam balapan stock car pertama dalam hidupnya.[45] Herzog kemudian menyewa kepala kru veteran Howie Lettow, yang membantu Tony Raines menjadi juara pada tahun 1996.[46] Johnson berhasil finish di urutan keempat klasemen di akhir musim dan berhasil mendapatkan penghargaan Rookie of the Year. Selama waktu ini, Johnson juga mulai turun balap di ajang NASCAR Seri Nationwide, dengan membalap dalam tiga event. Pada tahun 1999, Johnson melanjutkan kariernya di Seri ASA dan Seri Nationwide, dengan hasil dua kali menang dan finish ketiga dalam klasemen kejuaraan Seri ASA.[47]
Karier NASCAR Seri Nationwide
2000–2001: Sebelum Seri Piala
Pada tahun 2000, Johnson memutuskan untuk turun balapan penuh di Seri Nationwide dengan Herzog Motorsports. Saat musim berjalan tepatnya di lomba Lysol 200 2000 di Watkins Glen Johnson mengalami kecelakaan spektakuler dengan diawali masalah rem pada mobilnya. Mobil Johnson saat itu melaju dalam kecepatan tinggi sebelum akhirnya menabrak pagar pembatas dan sempat terpental ke udara. Johnson keluar dari mobil dalam keadaan baik-baik saja dan tidak mengalami cedera serius.[48]
Johnson berhasil memimpin balapan untuk pertama kalinya selama dua lap di Charlotte Motor Speedway.[49] Namun ia juga mengalami satu kali gagal kualifikasi di Daytona. Dalam klasemen akhir pembalap, Johnson finis di urutan ke-10 dan menempati urutan ketiga dalam ranking penghargaan pembalap pendatang baru terbaik.[50]
Pada musim 2001 Johnson turun secara penuh sebanyak 33 balapan di Seri Nationwide. Ia berhasil memenangkan satu-satunya balapan Seri Nationwide pada tahun tersebut di Hills Brothers Coffee 300 di Chicagoland Speedway dalam balapannya yang ke-81.[51] Di akhir musim Johnson berada di posisi kedelapan klasemen pembalap dengan raihan 3871 poin. Tak lama setelah menjalani musim kedua yang biasa-biasa saja di Seri Nationwide, Johnson kemudian memulai kemitraan bersama kepala mekanik Chad Knaus.[52] Selain itu ia juga memulai pertemuan dengan Jeff Gordon terkait peluang naik kelas ke Seri Piala. Atas rekomendasi Gordon, tim Hendrick Motorsports menawarkan kontrak untuk Johnson untuk membalap di beberapa lomba di Seri Piala pada tengah musim 2001.[53] Gordon lantas menyatakan akan menjadi pemilik saham untuk mobil #48 untuk Johnson di Seri Piala mulai musim 2002.[54]
2004–2013: Pembalap paruh waktu
Usai sukses di ajang Seri Piala selama dua musim (2002 dan 2003), Jimmie Johnson kembali turun sebagai pembalap paruh waktu di Seri Nationwide pada tahun 2004 bersama tim Hendrick Motorsports. Johnson hanya turun satu kali lomba saja di Seri Nationwide tahun 2004 yaitu di SpongeBob SquarePants Movie 300 yang berlangsung di Charlotte Motor Speedway dan ia berhasil finis ketiga di balapan tersebut.[55]
Di musim 2005, dengan dukungan Lowe's, Jimmie Johnson kembali turun di Seri Nationwide dengan mengikuti 8 lomba. Hasil terbaik ia dapatkan saat finish ketiga di Aaron's 312.[56] Ia juga berhasil meraih pole di Diamond Hill Plywood 200 dan Dollar General 300. Selanjutnya di musim 2006 ia hanya turun tiga balapan saja di Seri Nationwide, tetapi gagal membukukan satu kemenangan pun di musim tersebut. Satu-satunya hasil terbaik yang ia peroleh adalah saat finis ketujuh di Carquest Auto Parts 300 yang berlangsung di Charlotte.[57] Hal yang sama kembali ia ulangi di musim 2007 saat turun di tiga seri lomba Seri Nationwide, yang lagi-lagi berakhir tanpa kemenangan, dan hanya berhasil membuahkan satu kali finis di posisi keempat dalam lomba Camping World 300 Presented by RVs.com yang berlangsung di California Speedway.[58]
Mulai musim 2008 Johnson bekerjasama dengan tim JR Motorsports milik Dale Earnhardt Junior yang memberikannya kesempatan turun sebanyak tiga balapan di musim itu.[59] Hasil terbaiknya adalah saat finis kelima di Carquest Auto Parts 300, disaat yang bersamaan ia juga sempat memimpin balapan sebanyak satu lap saja. Balapan terakhirnya di Seri Nationwide sampai saat ini adalah di Dollar General 200 tahun 2013 dengan hasil finis di posisi 12.[60]
Karier NASCAR Seri Piala
2001–2002: Musim debut
Debut Jimmie Johnson di NASCAR Seri Piala dimulai di lomba UAW-GM Quality 500 di Charlotte Motor Speedway pada tanggal 7 Oktober 2001. Ia diklasifikasikan finis di urutan ke-39 usai mengalami insiden setelah membalap selama 192 lap.[61] Sebagai tambahan untuk persiapan musim penuhnya pada tahun 2002, Johnson lantas mengikuti kembali dua lomba saat mendekati akhir musim yaitu pada lomba Pennzoil Freedom 400 yang digelar di Homestead-Miami Speedway dan NAPA 500 yang digelar di Atlanta Motor Speedway. Dengan total tiga lomba, Johnson terklasifikasi finis di urutan 52 klasemen dengan 210 poin.[62]
Pada tahun 2002, Johnson memulai balap penuh waktu di Seri Piala dengan hasil 3 kali menang, 4 kali pole, 6 kali posisi lima besar, 21 kali posisi sepuluh besar, dan memimpin 838 lap sepanjang musim tersebut. Kemenangan Seri Piala pertamanya ia raih dalam lomba NAPA Auto Parts 500 di California Speedway.[63] Dua kemenangan lainnya diraih masing-masing di MBNA 400, dan MBNA America 400.[64] Meskipun statistiknya terbilang cukup baik, namun ia tidak bisa memenangkan penghargaan Rookie of the Year, karena ia kebanyakan tampil kurang konsisten di beberapa balapan. Di musim 2002 tersebut ia memiliki rekor 3 kali tersingkir dan finis di posisi kelima klasemen akhir pembalap.[65]
Pada tahun 2004, Johnson memulai musim dengan buruk tetapi seiring perjalanan waktu ia kemudian berhasil meraih 8 kali kemenangan, 20 kali posisi top-5, 23 kali posisi top-10, dan ia kembali menduduki posisi kedua dalam klasemen pembalap. Balapan yang ia memenangkan meliputi Carolina Dodge Dealers' 400, Coca-Cola 600, Pocono 500, Pennsylvania 500, UAW-GM Quality 500, Subway 500, Bass Pro Shop MBNA 500, dan Southern 500. Ia mengalami 7 kali gagal finis di musim 2004.[69]
Pada tahun 2005, Johnson berada secara konsisten dalam posisi lima besar klasemen sepanjang musim, ia menang balapan di Las Vegas Motor Speedway, Lowe's Motor Speedway, Dover International Speedway, dan kemudian sekali lagi di Lowe's Motor Speedway. Salah satu kemenangan terbaiknya di musim ini diraih dalam lomba Coca-Cola 600 saat dirinya mengalahkan Bobby Labonte dengan selisih 0,027 detik.[70] Secara total, Johnson telah empat kemenangan beruntun ketika sponsornya (Lowe's) menjadi sponsor di Charlotte, Carolina Utara, dan menjadi pembalap kedua yang memenangkan tiga balapan berturut-turut di salah satu balapan rutin NASCAR (pemilik tim sekaligus mentornya Jeff Gordon mampu memenangkan empat balapan Southern 500 berturut-turut dari tahun 1995-1998, tetapi legitimasinya dalam Grand Slam telah dieliminasi oleh kantor hukum Ferko). Johnson memiliki kesempatan emas untuk memenangkan kejuaraan NASCAR untuk pertama kalinya ketika ia memimpin di balapan terakhir di Homestead-Miami Speedway, tetapi ia hanya finis di posisi kelima setelah sempat mengalami insiden dan bermasalah dengan ban. Saingan-saingannya yang lain seperti Tony Stewart, Greg Biffle, Carl Edwards, dan Mark Martin finish di atas Johnson pada balapan tersebut sekaligus membuat Johnson harus puas berada di posisi kelima klasemen.[71] Statistik Johnson di musim 2005 dari 36 kali lomba adalah 22 kali finish top-10 dan rata-rata finish 12,7.[72]
2006–2010: Juara lima musim beruntun
Musim 2006 Johnson seperti menjalani musim mimpi, karena ia memenangkan lima balapan dan memenangi kejuaraan NASCAR Seri Piala Nextel untuk pertama kalinya. Di musim ini ia berhasil memenangkan lomba Daytona 500, meskipun kepala krunya, Chad Knaus, dihukum larangan tampil karena melakukan pelanggaran teknis pada mobil.[73][74] Ia juga memenangkan lomba lainnya yaitu UAW-Daimler Chrysler 400, Aaron's 499, Brickyard 400 di Indianapolis Motor Speedway,[75] dan Subway 500. Pada tahun 2006 juga Johnson berhasil memenangkan Nextel All-Star Challenge.[76] Statistik musim 2006 Johnson termasuk luar biasa karena ia berhasil meraih 13 kali posisi top-5, 24 kali posisi top-10, satu kali pole, dan memimpin sebanyak 854 lap.[77]
Musim 2008 adalah sekali lagi sebuah musim mimpi bagi diri Jimmie Johnson dengan raihan 7 kali kemenangan, 6 kali posisi pole, 15 kali posisi top-5, 22 kali posisi top-10, dan gelar NASCAR Seri Piala Sprint. Balapan yang ia menangi di 2008 adalah Subway Fresh Fit 500,[81]Allstate 400 in Brickyard,[82]Pepsi 500, Chevy Rock & Roll 400, Camping World RV 400, TUMS QuikPak 500, dan Checker O'Reilly Auto Parts 500. Pada tahun 2008, Johnson hanya satu kali gagal finish yaitu di Coca-Cola 600. Pada tahun 2008 ia berhasil mencatatkan sejarah sebagai pembalap NASCAR kedua yang mampu memenangi kejuaraan NASCAR tiga kalu berturut-turut. Total lap yang dipimpin Johnson di 2008 adalah sebanyak 1.959 lap.[83]
Dalam perjalanan musim 2009, Johnson berhasil memenangi 7 kali lomba, 4 kali posisi pole, 16 kali posisi top-5, 24 kali posisi top-10 dan ia berhasil memimpin lap sebanyak 2.238 lap. Balapan-balapan yang ia memenangkan antara lain Goody's Fast Pain Relief 500, Autism Speaks 400, Allstate 400 in Brickyard,[84] AAA 400, Pepsi 500, NASCAR Banking 500, dan Checker O'Reilly Auto Parts 500. Pada tahun 2009 Johnson tercatat hanya dua kali gagal finis: satu dalam lomba Aaron's 499, dan satunya lagi dalam balapan Budweiser Shootout. Sejarah baru dicatatkan di 2009 ini karena Jimmie Johnson berhasil menjadi pembalap NASCAR pertama dalam sejarah yang mampu memenangi kejuaraan NASCAR Seri Piala Sprint empat kali berturut-turut.[85] Sejarah juga dicatatkan oleh Hendrick Motorsports yang berhasil menempatkan dua pembalapnya yang lain dalam klasemen teratas: Mark Martin di posisi kedua dan Jeff Gordon di posisi ketiga.[86][87]
Pada tahun 2010, Johnson berharap dapat menambahkan catatannya menjadi menang kejuaraan NASCAR lima kali berturut-turut. Ia berhasil mengantungi dua kali pole, 16 kali top-5, 22 kali top-10, 6 kali menang balapan, dan memimpin balapan sebanyak 1326 lap. Namun ia juga memiliki empat kali catatan gagal finis: Daytona 500, Aaron's 499, Southern 500, dan Coke Zero 400, yang pertama sejak tahun 2007. Di musim 2010, Johnson berhasil memenangi balapan di Auto Club 500, Shelby American, Food City 500, Toyota/Save Mart 350, Lenox Industrial Tools 301 dan AAA 400. Ia juga memenangkan lomba amal yang diadakan Tony Stewart bertajuk Prelude to the Dream yang sekaligus menjadi kemenangan pertamanya di trek oval berkontur tanah.[88] Johnson kemudian memastikan gelar Sprint Cup 2010 jatuh kembali ketangannya usai finish kedua di Ford 400 yang berlangsung di Homestead-Miami Speedway. Ia menjadi pembalap pertama dan satu-satunya dalam sejarah NASCAR yang mampu memenangi lima gelar kejuaraan NASCAR dalam lima musim berturut-turut.[89][90]
2011–2012: Prestasi anjlok
Pada musim NASCAR 2011, Johnson mengawali musim dengan finis di posisi keempat di Budweiser Shootout, setelah hanya mampu start dari posisi ke-23.[91] Sepekan kemudian dalam Daytona 500 ia kembali start dari posisi ke-23, namun saat balapan ia terlibat insiden kecelakaan dan hanya mampu finis di posisi ke-27.[92] Dalam Subway Fresh Fit 500, ia berhasil mencapai finis tiga besar untuk pertama kalinya untuk musim 2011 dengan berada di urutan ketiga dan disusul kemudian dengan finis buruk posisi ke-16 di Kobalt Tools 400 sepekan sesudahnya.[93] Johnson akhirnya mampu memenangi balapan di musim 2011 di Aaron's 499 yang digelar di Talladega Superspeedway, dengan mengalahkan Clint Bowyer dengan selisih 0.002 detik saja, yang merupakan jarak finish tertipis yang pernah ada setelah sebelumnya pernah terjadi di Darlington 2003.[94] Johnson juga berhasil finis kedua di Lenox Industrial Tools 301, Pure Michigan 400 dan AdvoCare 500 yang juga menjadi finis 1-2 Hendrick Motorsports di musim 2011. Ia selanjutnya menjadi pembalap satu-satunya yang selalu memasuki "Chase of the Cup" sejak pertama kali digelar pada 2004. Namun, upayanya untuk mempertahankan gelar juara Sprint Cup kandas setelah ia terlibat beberapa insiden seperti di Bank of America 500 dan Good Sam Club 500. Dan untuk pertama kalinya juga sejak 2004, Jimmie Johnson tidak menjadi penantang utama gelar Sprint Cup saat balapan memasuki seri terakhir di Miami.[95]
Mengawali musim 2012, Johnson sempat terkena hukuman pemotongan poin beserta denda akibat pelanggaran yang terjadi pada mobilnya di balapan Daytona 500.[96] Tim Johnson yang dipimpin kepala mekaniknya Chad Knaus langsung mengajukan banding atas hukuman ini. Sementara itu, Johnson hanya mampu finis ke-42 di Daytona 500 setelah dirinya bertabrakan dengan Elliott Sadler dan Danica Patrick.[97] Johnson berhasil finis kedua di Las Vegas. Usai finis kesembilan di Bristol, Johnson perlahan tetapi pasti naik ke posisi 11 klasemen. Ia juga kemudian mendapat berita baik dengan proses bandingnya atas hukuman di Daytona yang akhirnya diterima oleh komisi disiplin NASCAR.[98] Pada 13 Mei 2012, Johnson berhasil memenangi lomba Bojangles' Southern 500 di Darlington Raceway yang sekaligus menjadi kemenangan ke-200 untuk Hendrick Motorsports di ajang Seri Piala Sprint.[99] Minggu berikutnya, Johnson kembali menang di sirkuit yang sama dalam lomba NASCAR Sprint All-Star Race XXVIII sekaligus menyamai rekor Jeff Gordon dan Dale Earnhardt yang memenangi balapan tersebut tiga kali.[100] Usai terkena penalti saat balapan Coca-Cola 600,[101] Johnson bangkit dan meraih kemenangan di FedEx 400.[102] Pada tanggal 29 Juli 2012 bertempat di Indianapolis Motor Speedway, Johnson berhasil meraih kemenangan keempatnya di Brickyard 400 sekaligus menyamai catatan rekan setimnya Jeff Gordon yang menang empat kali di Indianapolis.[103] Johnson kemudian berhasil masuk ke Chase of the Cup 2012 dan berhasil meraih dua kemenangan beruntun di Martinsville dan Texas yang memberikannya keunggulan 7 poin atas Brad Keselowski. Namun kecelakaan yang dialami Johnson di Phoenix disusul masalah teknis pada mobil di Miami memupus harapan Johnson menjadi juara musim 2012. Johnson pun harus puas berada di posisi ketiga klasemen akhir musim 2012.[104]
2013: Gelar keenam
Untuk musim 2013, Johnson memulai dengan finis ke-14 di Sprint Unlimited ketika ia tersungkur dalam kecelakaan beruntun pada lap ke-14 bersama dengan Kyle Busch, Kurt Busch, Mark Martin, Jeff Gordon dan Denny Hamlin.[105] Setelah itu, ia menempati posisi keempat dalam Budweiser Duel pertama yang menghasilkan posisi start kesembilan untuk lomba Daytona 500 2013.[106] Dalam lomba Daytona 500, Johnson memulai dengan baik, mengambil alih pimpinan lomba dari Jeff Gordon pada lap 32 dan memimpin beberapa lap sebelum tercecer ke papan tengah persis di pertengahan lomba. Jelang akhir lomba, Johnson bersaing bersama Brad Keselowski untuk memimpin sampai sebuah periode caution keluar karena debris di trek. Johnson memanfaatkan keunggulan pada restart terakhir. Dengan lima lap tersisa, Johnson memimpin lomba dan bersaing ketat bersama Greg Biffle dan Danica Patrick. Johnson kemudian menahan laju Dale Earnhardt, Jr. dan Mark Martin untuk memenangkan lomba Daytona 500.[107] Ini adalah kemenangan Daytona 500 pertama Johnson dengan kepala kru Chad Knaus karena saat ia memenangkan lomba edisi tahun 2006 ia dikepalai oleh Darian Grubb sehubungan dengan Knaus yang saat itu kena larangan tampil selama lomba lomba.[108] Hasil ini juga menjadi hasil terbaiknya di Daytona 500 sejak 2006 karena biasanya ia paling maksimal selalu finis di urutan ke-27 terutama di lomba enam tahun terakhir yang kerap diwarnai tabrakan dan kegagalan mekanis.[108]
Pekan berikutnya di Phoenix, Johnson memulai lomba dari Top 10 dan finis kedua di belakang Carl Edwards, disusul kemudian dengan finis di tempat keenam di Las Vegas.[109] Di Bristol, ia berlari di lap terdepan sampai insiden melintir di akhir lomba memaksanya harus puas finis di urutan ke-22. Di Fontana, Johnson berjuang keras di bagian belakang sepanjang lomba berjalan sebelum akhirnya bisa finis di urutan ke-12. Johnson memenangkan pole pertamanya musim ini di Martinsville dan memiliki mobil dominan, memimpin 346 dari 500 lap dalam perjalanannya menuju kemenangan kedelapan di Martinsville. Johnson juga berhasil mengambil alih puncak klasemen poin reguler yang akan ia pertahankan selama sisa musim reguler. Konsistensi Johnson terlihat saat memasuki tengah musim dengan dirinya yang unggul jauh di klasemen atas Edwards dan Clint Bowyer. Selanjutnya Johnson finis di urutan keenam di Texas. Di Kansas, ia memimpin sembilan lap dan finis ketiga di belakang Matt Kenseth dan Kasey Kahne. Johnson finis di urutan ke-12 minggu berikutnya di Richmond, memungkinkan dirinya untuk membangun lebih jauh lagi keunggulan poinnya. Di Talladega, ia adalah satu-satunya pembalap selain Matt Kenseth yang memimpin lap diatas dua digit (16 lap) dan finis di tempat kelima.[110] Sebuah finis keempat minggu berikutnya di Darlington memungkinkan Johnson untuk lebih memperkuat keunggulan poinnya atas Edwards.[111]
Dalam lomba NASCAR Sprint All-Star, Johnson berhasil meraih kemenangan setelah pitstop yang cepat memungkinkannya untuk keluar di urutan kedua di sisa 10 lap terakhir sebelum kemudian menyalip Kahne.[112] Satu minggu kemudian, Johnson finis ke-22 di lomba Coca-Cola 600 setelah melintir dan menyenggol tembok samping di akhir lomba.[113] Di Dover, Johnson memimpin 143 lap, tetapi finis di urutan ke-17 setelah kena penalti akibat prosedur restartnya yang terlalu cepat atas Juan Pablo Montoya.[114] Johnson mampu menebus kesalahannya pada minggu berikutnya di Pocono dengan meraih posisi terdepan, memimpin lap terbanyak dan memenangkan perlombaan ketiganya musim ini, yang meningkatkan keunggulan poinnya menjadi 51 poin atas Edwards. Ini juga mengakhiri rekor sembilan tahun tanpa kemenangan beruntun bagi Johnson di Pocono sejak menyapu kedua balapan Seri Piala di sirkuit tersebut pada tahun 2004. Pada lomba Quicken Loans 400 di Michigan, Johnson mendekati Greg Biffle untuk memimpin dengan kurang dari sepuluh lap tersisa, tetapi mengalami ban kempes di lima lap tersisa dan terpaksa finis di urutan ke-28.[115] Johnson kemudian finis kesembilan di Sonoma. Di Kentucky, Johnson memulai lomba dari posisi ketiga. Ia memiliki mobil dominan dalam lomba tersebut dengan memimpin 182 dari 267 lap.[116] Namun, pada restart di lap 246, Johnson melakukan restart lambat dan ditabrak oleh Joey Logano sekaligus membuat Johnson kehilangan kesempatan untuk menang dan memberikan lomba tersebut kepada Kenseth. Johnson mampu bangkit setelah periode caution selesai untuk finis di urutan kesembilan.[116]
Kembali ke Daytona untuk lomba Coke Zero 400, Johnson memimpin 94 lap dan menahan Tony Stewart dan Kevin Harvick untuk meraih kemenangan keempatnya di musim ini. Johnson menjadi pembalap pertama sejak Bobby Allison pada musim 1982 yang menyapu kedua lomba di Daytona dalam satu musim.[117] Hasil ini juga menjadi peningkatan yang signifikan dalam perjalanan Johnson di sirkuit yang memakai plat pembatas (restrictor plate), karena biasanya ia selalu gagal bersinar baik itu saat lomba di Daytona atapun di Talladega.[117]
Dalam lomba Camping World RV Sales 301 di New Hampshire, Johnson start di posisi kedua, tetapi gagal dalam inspeksi pasca kualifikasi setelah body mobilnya ditemukan terlalu rendah dan terpaksa harus start dari posisi buncit urutan ke-43.[118] Dalam lomba tersebut, Johnson melewati tujuh mobil dalam empat lap pertama dan mencapai Top 20 di lap 50, disusul mencapai posisi Top 10 di lap 165. Johnson akhirnya finis keenam di lomba ini.[119] Ia hampir memenangkan posisi pole di Indianapolis tetapi disingkirkan oleh Ryan Newman ke posisi kedua.[120] Johnson memimpin paling banyak lap dan hampir menang tetapi pit stop terakhir yang lambat membuatnya kehilangan balapan ke Newman.[121] Minggu berikutnya di Pocono, Johnson memenangkan posisi pole dan sekaligus mencetak rekor kecepatan kualifikasi di trek ini. Ia memimpin 43 dari 80 lap pertama sebelum mengalami kerusakan ban depan kanan yang membuat busi lepas dan mempengaruhi penanganan mobil. Kru pit Johnson bekerja keras untuk memperbaiki mobil dan berhasil membantu Johnson untuk bisa finis ke-13 setelah nyaris berada di posisi belakang sepanjang lomba[122]
Kembali ke Michigan, Johnson start ketiga tetapi mengalami insiden saat happy hour dan memaksanya pindah ke mobil cadangan yang diikuti hukuman start dari posisi paling belakang. Setelah melaju untuk memimpin melalui strategi pit stop, Johnson mengalami kerusakan mesin pada lap 55 dan menyebabkannya finis di urutan ke-40. Hasil jelek ini lantas diikuti oleh rentetan hasil serupa: finis ke-36 di Bristol,[123] ke-28 di Atlanta dan ke-40 di Richmond karena tabrakan dan kegagalan mekanis.[124]
Johnson memulai Chase for the Cup sebagai unggulan kedua. Ia memulai Chase dengan finis di tempat kelima di Chicago, diikuti dengan finis di tempat keempat di New Hampshire. Di Dover, Johnson memimpin 243 lap dan menahan Dale Earnhardt, Jr. selama 25 lap terakhir untuk memenangkan lomba untuk kali kedelapan di trek ini sekaligus menebus kegagalan dirinya atas pelanggaran garis restart yang membuatnya kehilangan kesempatan untuk memenangkan lomba di bulan Juni.[125]
Johnson menghabiskan beberapa lomba berikutnya mengejar Matt Kenseth untuk memimpin poin dan berhasil membalikan keadaan di Talladega, meskipun sempat kalah lagi ketika ia dan Kenseth memiliki poin yang sama di Martinsville.[126] Kembali ke Texas, Johnson memiliki mobil yang dominan, memimpin 255 lap untuk kemenangan keenamnya musim ini.[127] Akhir pekan berikutnya di Phoenix, Johnson menghindari masalah dalam lomba ketat pada dua kesempatan terpisah (insiden nyaris kena senggol di Tikungan Keempat di lap pertama dan kemudian nyaris melintir usai bersinggungan dengan Carl Edwards di Tikungan Pertama) untuk kemudian berhasil finis di tempat ketiga. Ia juga memanfaatkan Kenseth yang didera masalah teknis di mobilnya yang mengakibatkan hasil finis di urutan ke-23. Johnson memimpin dengan selisih 28 poin menuju lomba akhir musim di Homestead-Miami Speedway. Di lomba ini, Johnson melaju secara konservatif ke tempat kesembilan untuk mengamankan gelar keenamnya. Ia menutup musim dengan enam kemenangan, tiga posisi pole, 16 posisi Top 5 dan 24 posisi Top 10 dengan rata-rata finis 9,8 dan rata-rata start 10,7.[128]
2014–2015: Tampil kurang maksimal
Musim 2014 menjadi salah satu musim terburuk untuk Jimmie Johnson dengan kegagalannya untuk menang di 11 lomba awal musim. Kemenangan pertama Johnson di musim ini dicetak di lomba Coca-Cola 600 di Charlotte Motor Speedway yang juga jadi kemenangan perdananya di lomba ini sejak 2005.[129] Ia juga memenangi lomba di Dover sepekan sesudahnya.[130] Memasuki pertengahan musim, peruntungan Johnson mendadak hampa usai finis di posisi belakang dalam tiga lomba beruntun di New Hampshire, Indianapolis, Pocono dan Watkins Glen. Meski demikian Johnson bisa lolos ke Chase dengan menduduki posisi empat klasemen. Di Chase, Johnson berhasil melaju ke Contender Round tetapi kembali peruntungannya diuji dengan harus puas finis di urutan 40 dan 17 dalam dua lomba awal. Pada lomba penentuan di Talladega, Johnson sempat memimpin 84 lap sebelum akhirnya finis di urutan 24 yang membuatnya tereliminasi dari Chase.[131] Johnson baru bisa bangkit di Texas dan melaju tanpa beban setelah tereliminasi dari perebutan gelar saat meraih kemenangan usai menahan laju Brad Keselowski dan Kevin Harvick.[132] Johnson finis di urutan kesebelas klasemen musim 2014 dan untuk kali pertama dalam kariernya ia finis di luar 10 besar klasemen akhir musim.[133]
Untuk musim 2015, Johnson meraih kemenangan di awal musim di Atlanta.[134] Ia juga meraih kemenangan di Texas yang disusul kemudian oleh raihan konsisten finis kedua di Bristol, ketiga di Richmond, kedua di Talladega dibelakang Dale Earnhardt Jr. dan kemudian memenangi lomba lagi di Kansas serta Dover.[135] Masuk ke pertengahan musim, Johnson gagal memenangi lomba dan hanya mampu meraih posisi tertinggi finis kedua di lomba Coke Zero 400. Meski demikian ia kembali berhasil lolos ke babak Chase. Johnson kemudian tersingkir dari persaingan di Chase usai finis ke-41 di Dover di babak Challenger Round akibat permasalahan teknis pada mobilnya.[136] Setelah tersingkir dari persaingan perebutan gelar, Johnson kembali memenangi lomba di Texas dengan menyalip Keselowski empat lap jelang finis. Kemenangan ini juga menjadi kemenangan ke-75 Johnson di Seri Piala.[137] Di klasemen akhir musim Johnson unggul tipis 1 poin atas Ryan Newman dan dengan pensiunnya rekan sekaligus mentornya Jeff Gordon, Johnson menjadi pembalap aktif yang paling banyak menang di Seri Piala dengan 75 kemenangan.[138]
2016: Gelar ketujuh
Johnson memulai musim 2016 dengan finis ke-16 di Daytona 500. Dalam balapan berikutnya di Atlanta Motor Speedway, ia memenangkan balapan pertama musim ini dan ke-76 dalam kariernya sekaligus menyamai catatan Dale Earnhardt dalam daftar kemenangan sepanjang masa.[139] Johnson finis ketiga dan kesebelas dalam dua lomba berikutnya musim ini di Las Vegas dan Phoenix. Kemenangan keduanya musim ini terjadi di balapan kelima, Auto Club 400, di mana Johnson melewati Kevin Harvick dalam perpanjangan waktu.[140] Ini juga pertama kalinya sejak 2011 ia berhasil finis di lima besar di Fontana. Dalam STP 500 di Martinsville Speedway, Johnson membukukan posisi ke-9 setelah mengawali start lomba dari posisi kualifikasi ke-24. Satu minggu kemudian, Johnson menempati posisi keempat di Duck Commander 500 di Texas Motor Speedway meskipun mengalami kerusakan ringan akibat kecelakaan yang melibatkan 13 mobil yang terjadi dalam 50 lap terakhir.[141]
Di Food City 500 di Bristol, Johnson finis di ururan 23 setelah melakukan pit stop tak terjadwal karena mur roda longgar di lap 300. Di Richmond, ia memimpin 44 lap di awal balapan dan finish di posisi ke-3. Di Talladega, Johnson melintir usai tersenggol oleh Paul Menard dan terlibat dalam kecelakaan multi-mobil dengan sisa 28 lap sebelum akhirnya finis di urutan 22.[142] Kegagalan Johnson terus berlanjut selama beberapa bulan berikutnya yaitu di lomba Dover, Pocono, Daytona, Kentucky dan di Watkins Glen, di mana ia harus finis di posisi terakhir untuk pertama kalinya dalam kariernya. Selama periode itu Johnson hanya finis Top 10 di Coca-Cola 600 dan Brickyard 400, di mana ia finis di urutan ke-3 di kedua balapan tersebut. Johnson finis di urutan 7 dan 6 di Bristol dan Michigan dua minggu berikutnya, tetapi kemudian hanya finis di urutan 33 di Darlington setelah ia turun dari posisi empat. Johnson kemudian finis di urutan 11 di Richmond menjelang sesi playoff Chase.[143]
Johnson memulai Chase for the Cup dengan memimpin perlombaan 118 putaran tertinggi di Chicagoland, tetapi menerima penalti yang melaju cepat selama pit pit hijau berhenti di akhir balapan sebelum akhirnya harus puas finis di urutan ke-12. Johnson finis urutan kedelapan pada minggu berikutnya di Loudon. Di Dover, Johnson memimpin 90 lap, tetapi sekali lagi menerima penalti pit dengan 105 lap tersisa, dan kemudian mengubur peluang kemenangannya. Meski demikian Johnson pun bisa melaju ke "Babak 12" dari Chase.[144]
Di Charlotte, Johnson memimpin perlombaan 155 putaran dan memenangkan Bank of America 500, mengklaim kemenangannya yang ke-8 di lintasan dan kemenangan ke-3 di musim 2017, juga mematahkan kegagalan menang selama 24 lomba.[145] Ini menandai penampilan pertama Johnson di "Babak 8" di bawah sistem Chase saat ini. Ia kemudian finis keempat di Kansas dan ke-23 di Talladega. Di Martinsville, Johnson memiliki kontak dengan Denny Hamlin di lap 198 dan memiliki gosok ban menyebabkan hati-hati tetapi bisa tetap di lap pemimpin.[146] Kemudian pada saat periode caution keluar pada lap 362, ia kehilangan tekanan bahan bakar tetapi bisa mendapatkan mobil itu diperbaiki dan tetap berada di pangkuan utama lagi. Setelah restart, ia memimpin dari Hamlin dan memimpin 92 putaran terakhir untuk memenangkan lomba. Sebagai hasil dari lomba ini, Johnson berhasil maju ke babak Championship 4 di Homestead.[147] Johnson finis di urutan 11 dalam lomba hujan-pendek di Texas, dan urutan 38 di Phoenix setelah dihukum akibat kecepatan saat masuk pit dan terlibat dalam kecelakaan pada restart.[148]
Johnson mengklaim gelar ketujuh dengan menang di Homestead pada 20 November. Setelah kehilangan tempat awal karena kesalahan pemeriksaan pra-perlombaan, Johnson memulai lomba di urutan paling belakang. Ia lantas menyalip satu persatu lawannya meski stagnan untuk mendekati posisi lima besar lomba. Berkah untuk Johnson datang di sisa 10 lap dengan Carl Edwards yang bertabrakan dengan Joey Logano yang menyebabkan periode caution keluar.[149] Johnson menghindari kecelakaan itu, dan diposisikan untuk memenangkan gelar.[150] Pada restart akhir, ia melewati Kyle Larson, memenangkan perlombaan dan kejuaraan ketujuhnya, sekaligus menyamai catatan Richard Petty dan Dale Earnhardt untuk peraih gelar pembalap terbanyak sepanjang masa.[151]
2017–2019: Prestasi menurun
Johnson menjalani tahun 2017 sebagai juara bertahan NASCAR Seri Piala. Awal musim tidak berjalan mulus untuk Johnson. Selama enam balapan awal ia hanya finis sepuluh besar sekali. Kemenangan pertama di musim 2017 diraih di Texas dan Bristol secara berurutan yang menjadi kemenangan ganda berturut-turutnya yang ke-14 dalam kariernya. Johnson kemudian memenangi lomba lainnya di Dover usai mengalahkan Kyle Larson di babak perpanjangan waktu balapan. Kemenangan ini menjadi kemenangan ke-83 dalam kariernya dan menyamai catatan legenda NASCAR Cale Yarborough.[152] Seiring berjalannya musim, lomba demi lomba tampaknya musim tidak berjalan mulus bagi Johnson. Di Pocono ia mengalami kegagalan rem dan bertabrakan dengan Jamie McMurray yang kemudian menyebabkan mobil McMurray terbakar.[153] Beruntung tidak ada yang terkena cedera serius dalam insiden tersebut.[154] Selama musim panas, Johnson malah semakin terpusuk dengan hanya tiga kali finis di urutan sepuluh besar dan tiga kali gagal finis. Meski demikian dengan tabungan tiga kemenangan di awal musim, Johnson berhasil lolos ke babak playoff. Johnson sendiri tersingkir di babak 8 besar usai dirinya hanya finis di urutan ke-27 di Texas dan tersingkir di Phoenix. Pada klasemen akhir, Johnson hanya berada di urutan 10 klasemen pembalap.[155]
Musim 2018 menjadi musim yang buruk untuk karier Johnson. Untuk kali pertama dalam 17 musim keikutsertaannya di Seri Piala, ia gagal meraih kemenangan lomba dalam musim berjalan.[156] Satu-satunya kesempatan emas memenangi lomba datang di lomba roval di Charlotte Motor Speedway tapi pupus setelah bersenggolan dengan Martin Truex Jr. di tikungan terakhir lap terakhir lomba.[157] Selain itu musim 2018 juga menjadi musim perpisahan Johnson dengan sponsor utama Lowe's dan kepala kru Chad Knaus. Johnson akan berpasangan dengan kepala mekanik baru Kevin Meendering dan sponsor baru Ally Financial untuk musim 2019.[158]
Pada lomba Daytona 500 di awal musim 2019, Johnson mampu berada di barisan depan sepanjang perlombaan sebelum kemudian terlibat insiden dengan B. J. McLeod dan Cody Ware di sisa 40 lap terakhir.[159] Usai menjalani pitstop perbaikan mobil yang lama, Johnson berhasil bangkit dan finis di urutan kesembilan. Pada lomba O'Reilly Auto Parts 500 yang digelar di Texas, Johnson berhasil meraih pole dan menjadi pole pertamanya di Texas sejak terakhir kali meraihnya pada tahun 2016.[160] Di paruh musim pertama 2019, hasil finis terbaik Johnson saat lomba adalah ketika ia finis ketiga di Coke Zero Sugar 400 dengan lomba yang dihentikan karena hujan. Memasuki pertengahan musim dan seiring buruknya penampilan Johnson di awal musim, tim Hendrick memutuskan mengganti lagi kepala kru untuk Johnson kali ini oleh Cliff Daniels.[161][162][163] Dalam lomba di Watkins Glen, Johnson melintir usai disundul oleh Ryan Blaney.[164] Kedua pembalap kemudian beradu argumen usai lomba dan perselisihan keduanya berlanjut sampai lomba di Michigan pekan berikutnya.[165] Dalam lomba terakhir musim reguler di Brickyard 400 di Indianapolis, Johnson hanya finis di urutan ke-35 usai mengalami insiden yang juga melibatkan Kurt Busch. Hasil ini membuat Johnson untuk kali pertama dalam kariernya gagal lolos ke babak Playoff (dulu Chase for the Cup).[166] Selanjutnya di sisa musim berjalan, Johnson hanya mampu mencatatkan empat kali finis Top 10 dan di klasemen akhir ia hanya berada di posisi 18 sekaligus menjadi posisi klasemen paling buruk yang pernah diraih sepanjang kariernya.[167]
2020: Musim penuh terakhir
Pada akhir November 2019, Jimmie Johnson mengumumkan bahwa musim 2020 akan jadi musim penuh terakhirnya sebagai pembalap di NASCAR Seri Piala,[168][169] meski demikian ia membuka kesempatan untuk turun paruh waktu atau one-off di musim-musim kedepannya.[170]Musim 2020 dimulai dengan kualifikasi Daytona 500, ia finis keempat untuk tahun kedua berturut-turut. Dalam lomba Busch Clash 2020 sebagai juara bertahan, Johnson start ke-16 dan finis ke-11 setelah ban berputar pada restart pertama dalam perpanjangan waktu. Perlombaan berikutnya adalah Bluegreen Vacations Duels 2020, dimana ia memulai dan finis ke-2 di belakang rekan setimnya William Byron dalam Duel 2. Dalam perlombaan Daytona 500 terakhirnya, Johnson memulai lomba di urutan keenam dan finis ke-35 setelah Kyle Busch dan Brad Keselowski memicu "The Big One". Minggu selanjutnya di Las Vegas, ia menempati posisi pertama dalam latihan terakhir dan kemudian meraih posisi start ke-18 dan finis kelima dalam balapan. Di trek rumahnya di Auto Club Speedway, California, ia menempati posisi start kedua dan kalah dalam perebutan posisi terdepan dari Clint Bowyer dengan selisih 0,007 detik. Dalam perlombaan, istri dan anak-anaknya mengibarkan bendera hijau di awal lomba. Untuk sebagian besar acara, ia berada di 10 besar dan sempat memimpin 10 lap sebelum di akhir lomba finis di urutan ketujuh.[171]
Dalam The Real Heroes 400 di Darlington, yang juga menjadi perlombaan pertama setelah penundaan yang dipaksakan oleh pandemi COVID-19, Johnson memimpin di lap terakhir stage pertama ketika ia kehilangan kendali atas mobilnya dan tercecer usai bersenggolan dengan Chris Buescher yang tertinggal 1 lap pada saat itu.[172] Lomba ini menjadi lomba ke-100 berturut-turut bagi Johnson tanpa meraih kemenangan lomba. Beberapa hari kemudian dalam lomba Toyota 500 di trek yang sama, Johnson bangkit kembali dengan finis di urutan kedelapan. Dalam lomba Coca-Cola 600, Johnson start di posisi kedua, kehilangan posisi terdepan dari Kurt Busch dengan selisih 0,009 detik. Johnson finis kedua dalam lomba tersebut tetapi didiskualifikasi setelah mobilnya gagal dalam inspeksi teknis pasca-lomba.[173]
Johnson lantas menikmati dua kali finis sepuluh besar di Bristol dan Atlanta. Dalam lomba di Martinsville, ia mengatasi start di urutan ke-21 dan finis di urutan ketiga di stage pertama,[174] serta mencetak kemenangan stage pertamanya musim ini dan yang ketiga dalam karirnya di akhir stage kedua,[175] tetapi pada stage ketiga atau akhir lomba Johnson hanya berhasil finis kesepuluh. Pada lomba di Miami, Johnson tersingkir lebih awal karena kendala teknis mobil tetapi ia kemudian kembali ke trek untuk memperbaiki posisi dan berhasil finis di urutan ke-16. Minggu berikutnya di Talladega, Johnson mempelopori upacara pra-balapan untuk mendukung Bubba Wallace setelah jerat ditemukan di garasinya; sebelum balapan, Johnson mengirim pesan singkat kepada rekan-rekannya bahwa ia bermaksud untuk berdiri bersama Wallace selama lagu kebangsaan, dengan beberapa pembalap yang juga mendorong mobilnya ke depan jalur pit.[176] Dalam lomba tersebut, Johnson hampir memimpin dengan tiga lap tersisa sebelum melintir usai tersenggol oleh Kevin Harvick.[177]
Pada 3 Juli, dua hari sebelum lomba Brickyard 400 di Indianapolis, Johnson mengumumkan bahwa dirinya telah dites positif mengidap virus corona dan memaksanya untuk absen dalam perlombaan dan Justin Allgaier ditunjuk untuk mengambil alih posisinya sementara di mobil #48. Ini mengakhiri rekor keikutsertaan 663 lomba Johnson di Seri Piala.[178] Johnson diizinkan kembali ke arena pada 8 Juli 2020 setelah dites negatif dua kali, dan ia menerima pengabaian yang memungkinkan ia untuk tetap masuk ke playoff jika berhasil memenuhi syarat.[179] Dalam lomba Quaker State 400 di Kentucky, trek yang belum pernah dimenangkannya sebelumnya. Disini ia sempat berada di posisi ke-3 sebelum terlibat insiden dengan Brad Keselowski yang menyebabkannya harus puas finis di urutan ke-18.[180][181][182] Minggu berikutnya di Texas, Johnson lagi-lagi menjadi salah satu mobil tercepat, melaju ke posisi 10 besar sebelum melakukan kesalahan dengan menyerempet dinding di stage kedua lomba.[183] Selain itu, krunya melakukan penalti dikarenakan terlalu banyak anggota kru yang melewati tembok. .Ia finis di urutan ke-26 dan hanya dua poin di atas batas playoff di klasemen.[184] Kemalangan Johnson berlanjut di Kansas ketika ia mengalami kecelakaan di stage ketiga saat berada di sepuluh besar,[184][185] diikuti oleh kejadian melintir di stage pertama di New Hampshire saat berjuang untuk tempat lima besar.[186]
Sebelum lomba Go Bowling 235 yang kali ini digelar di trek jalanan Daytona International Speedway, tim #48 mengubah skema cat Ally dari hitam menjadi putih, yang dicap Johnson sebagai corak "rAlly" dalam upaya untuk "mengatur ulang" keberuntungannya.[187] Johnson, yang memiliki pengalaman di jalur jalan an melalui lomba 24 Hours of Daytona, finis keempat dalam lomba ini yang ia gambarkan sebagai "apa yang kami butuhkan".[188]
Tiga lomba terakhir di musim reguler menampilkan Johnson bertarung dengan Byron dan Matt DiBenedetto untuk memperebutkan tempat playoff terakhir. Memasuki perlombaan ganda di trek terkuat milik Johnson, Dover, Johnson tertinggal 25 poin dari rekan setimnya. Ia finis di urutan ketujuh dan ketiga dalam dua lomba tersebut sementara Byron berada di urutan ke-28 dan keempat, yang menempatkan Johnson di bawah Byron dengan selisih empat poin dengan satu lomba tersisa sebelum babak playoff, dan sembilan poin di belakang DiBenedetto.[189][190] Dalam lomba terakhir, Coke Zero Sugar 400 di Daytona yang dimulai dengan stage pertama yang kuat untuk Johnson saat ia finis kelima, di depan Byron dan DiBenedetto. Stage kedua membuat Johnson masuk pitstop lebih awal untuk menghindari keharusan menghemat bahan bakar dan ia memanfaatkan pembalap yang masuk pit kemudian di tahap tersebut, untuk finis di tempat kelima. Meskipun tiga pembalap yang berada di zona gelembung menghindari kecelakaan di tahap akhir, Johnson terlibat dalam insiden "The Big One" dengan dua lap tersisa. Meskipun timnya mampu menyelamatkan mobil untuk mencapai kecepatan minimum dan finis di urutan ke-17, DiBenedetto mengalahkannya untuk mengamankan zona terakhir playoff dengan selisih enam poin.[191] Dalam wawancara pasca perlombaan, Johnson menyesalkan kemalangannya selama musim 2020 termasuk diskualifikasi Coca-Cola 600 dan tes COVID-19 yang positif; Ia mendapat pujian dari para penggemar atas kerendahan hatinya ketika ia memberi selamat kepada Knaus, yang pindah ke tim Byron, dan mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Hendrick Motorsports atas karirnya.[192]
Dalam lomba playoff pertama di Darlington, meskipun Johnson tersisih dari babak playoff, ia berada di posisi 5 besar hampir sepanjang jalannya lomba dalam skema throwback yang menggabungkan skema Dale Earnhardt dan Richard Petty, untuk menghormati dua juara 7 kali lainnya.[193] Rekan satu timnya di Hendrick Motorsports juga mengendarai skema throwback untuk menghormatinya di tahun terakhirnya.[194] Johnson memulai di urutan ke-22, tetapi naik ke urutan ke-17 di lap pertama dan menyelesaikan stage 1 di posisi kedua dan stage 2 di posisi kelima. Pada stage terakhir Johnson kehilangan kendali mobilnya dan sempat melintir. Dengan kesalahan strategi yang kemudian menjadi bumerang, Johnson hanya finis di urutan ke-18.[195] Satu-satunya finis Top 10 Johnson dari keseluruhan lomba playoff musim 2020 diraih di lomba penutup musim di Phoenix saat ia finis kelima. Jimmie memberi selamat kepada rekan setimnya Chase Elliott atas gelar perdananya sekaligus memberikan momen yang disebut orang sebagai "penyerahan obor" kepada generasi penerusnya.[196] Musim 2020 menjadi jumlah terendah posisi finis Top 10 Johnson yang mencetak sepanjang karirnya, dengan hanya mampu diraih sebanyak 10 kali saja.[197][198]
2023–sekarang: Menjadi pemilik tim
Pada 4 November 2022, Johnson membeli kepemilikan saham minoritas di tim Petty GMS Motorsports. Selain itu, ia mengumumkan kembalinya ke Seri Piala secara paruh waktu untuk musim 2023, salah satunya dengan mengikuti perlombaan Daytona 500.[199][200] Pada 11 Januari 2023, tim Petty GMS Motorsports berganti nama menjadi Legacy Motor Club, dengan nomor mobil #84 yang akan dipakai oleh Johnson mulai musim 2023.[201] Pada tanggal 14 Februari 2023, Johnson berhasil masuk dalam daftar peserta Daytona 500 dengan mencatatkan putaran tercepat di antara tim-tim non-charter.[202] Johnson finis di posisi ke-31 setelah terlibat dalam kecelakaan di waktu perpanjangan lomba.[203] Johnson kemudian mengikuti balapan di COTA pada bulan Maret, ia finis di posisi ke-38 setelah terlibat kecelakaan pada lap pertama. Start berikutnya bagi Johnson adalah pada Coca-Cola 600 di bulan Mei. Ia finis di posisi ke-37 setelah dua kali terpeleset dan hanya menyelesaikan 115 lap.[204] Pada tanggal 26 Juni 2023, keluarga mertua Johnson terlibat dalam dugaan kasus pembunuhan-bunuh diri di rumah mereka di Muskogee, Oklahoma. Johnson semula terdaftar dalam daftar peserta lomba jalan raya di Chicago, tetapi pada tanggal 27 Juni 2023, Legacy Motor Club mengumumkan bahwa mereka akan menarik pendaftaran Johnson dari perlombaan karena tragedi tersebut.[205][206]
Karier IndyCar
2020–2021: Tes awal dan pembalap paruh waktu
Pada tahun 2020, Johnson menjajal pengalaman pertamanya di atas mobil IndyCar dengan mengetes mobil milik tim Chip Ganassi Racing. Pada awalnya, Johnson dijadwalkan mengetes mobil IndyCar milik tim Arrow McLaren SP di Barber Motorsports Park sebelum terpaksa dibatalkan karena efek pandemi Covid-19.[207] Skema tes kedua untuk Johnson tadinya akan dilakukan oleh tim Ganassi di trek jalanan Indianapolis Motor Speedway pada bulan Juli tetapi ditunda karena Johnson positif terpapar virus.[208][209] Akhirnya pada 28 Juli, tes bisa dilaksakan dengan dihadiri langsung oleh pemilik tim Chip Ganassi dan pembalap Scott Dixon. Johnson mengatakan bahwa mengendarai mobil IndyCar adalah salah satu "impian masa kecil" dirinya.[210][211][212][213]
Pada tanggal 9 September 2020, Johnson mengumumkan bahwa ia akan bergabung dengan Chip Ganassi Racing secara paruh waktu pada tahun 2021 dan 2022 dengan klausul kontrak membalap di trek jalan raya kota (street circuit) dan jalanan (road course). Kesepakatan itu juga membuka kemungkinan Johnson untuk turun di beberapa lomba di NASCAR Seri Piala dengan Johnson yang turun dibawah bendera Ganassi yang saat ini menurunkan dua mobil di Seri Piala dan dapat menambahkan mobil ketiga secara paruh waktu dibawah aturan maksimum yang menyatakan sebuah tim Seri Piala dapat menurunkan maksimal empat mobil.[214] Pada tanggal 24 Oktober 2020, diumumkan bahwa Johnson akan turun dengan memakai nomor #48 selama membalap di ajang IndyCar dan juga sekaligus mengumumkan Carvana akan menjadi sponsor utama Johnson di ajang ini.[215] Johnson memilih untuk tidak turun di lomba trek oval dengan alasan keamanan dan posisinya untuk lomba-lomba tersebut diisi oleh Tony Kanaan.[216]
Selama musim 2021 berjalan, Johnson terlihat kesulitan beradaptasi dengan mobil balap yang ia kemudikan. Apalagi terdapat perbedaan mencolok antara mobil NASCAR yang berat dengan mobil IndyCar yang ringan dan cepat.[217] Ia lebih banyak berada di urutan belakang dengan sesekali diwarnai insiden seperti melintir atau saling senggol dengan pembalap lainnya. Dalam lomba debutnya di Grand Prix Alabama, Johnson hanya mampu finis di urutan ke-19. Hasil terbaik Johnson sampai akhir musim adalah dua kali finis ketujuh yaitu di Monterrey dan Long Beach.[218]
2022: Pembalap penuh waktu
Johnson menjajal tes lintasan oval pertamanya pada akhir Agustus 2021 dan mulai berpikir untuk mencoba turun di perlombaan oval.[216] Pada 15 Desember 2021, Johnson mengumumkan bahwa ia akan mengikuti musim IndyCar 2022 secara penuh termasuk untuk lomba lintasan oval.[219] Selama balapan oval pertamanya dalam seri tersebut yaitu XPEL 375 di Texas, Johnson berhasil meraih catatan finis terbaiknya di urutan keenam.[220] Johnson kemudian mengikuti perlombaan Indianapolis 500-nya yang pertama. Ia meraih posisi start ke-12 di kualifikasi. Saat lomba ia sempat memimpin dua lap. Meskipun terlibat insiden di sisa tujuh lap terakhir, Johnson diklasifikasikan finis di urutan ke-28. Ia meraih penghargaan sebagai Rookie of the Year dalam perlombaan tersebut.[221] Johnson kemudian meraih hasil finis terbaiknya di ajang IndyCar saat meraih posisi finis kelima di lomba doubleheader di Iowa Speedway.[222]
Secara keseluruhan, Johnson meraih dua kali hasil finis Top 10 selama musim 2022 dan ia menempati posisi ke-21 dalam klasemen akhir musim, sedikit lebih baik dari posisi musim sebelumnya yang berada di urutan ke-26. Pada 26 September 2022, Johnson mengumumkan bahwa ia akan mundur dari balapan penuh waktu, sekaligus juga mengumumkan bahwa ia tidak akan kembali ke IndyCar untuk musim 2023.[223]
Penampilan dalam ajang lainnya
Race of Champions
Jimmie Johnson juga berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan balapan baik balapan jalanan aspal maupun offroad. Ia juga sempat turun dalam ajang Race of Champions pada tahun 2002 dengan hasil kemenangan untuk tim Amerika Serikat.[224] Ia juga muncul dalam acara serupa tahun 2004 dan ia sempat bertemu dengan pembalap F1 dari tim Scuderia Ferrari (saat itu), Michael Schumacher. Pada tahun 2006, Johnson kembali dijadwalkan untuk berpartisipasi dalam Race of Champions dengan bertandem bersama Travis Pastrana pada acara di yang diadakan di Stade de France, Paris, tetapi karena terkendala cedera Johnson tidak mampu turun untuk berlomba. Namun, ia menyempatkan diri datang untuk memberikan dukungan sebagai konsultan di balapan kendaraan buggy. Tahun 2007 ia turun lagi dalam Race of Champions bersama Travis Pastrana, namun Johnson kalah di babak awal setelah dikandaskan oleh pembalap CART/F1Sebastien Bourdais.[225]
Balap ketahanan
Pada tahun 2004, Johnson mulai membalap di ajang Grand-Am untuk lomba Daytona 24 Jam dengan finis di urutan kedelapan. Pada edisi 2005 ia berhasil finis kedua bersama timn Howard-Boss Motorsports. Pada edisi 2007 ia turun di dua lomba di Daytona dengan hasil masing-masing finis di urutan 9 dan 18. Selanjutnya pada 2008 Johnson membalap bersama tim Bob Stalling Racing dengan ditemani oleh Alex Gurney and Jon Fogarty untuk lomba Daytona 24 Jam dengan trio ini yang sukses finis di urutan kedua. Pada 2008 dengan masih bertahan di tim yang sama, Johnson finis di urutan tujuh. Pada 2010 Johnson turun juga di lomba Six Hours of Glen selain di lomba awal musim di Daytona 24 Jam.[226] Dalam dua lomba ini ia finis masing-masing di posisi 21 (di Daytona) dan posisi enam (di Watkins Glen).[227][228] Pada lomba edisi 2011, ia bersama timnya meraih posisi finis ke-15.[229][230]
Pada tahun 2021, Johnson mengemudikan mobil No. 48 Cadillac DPi-V.R yang disponsori oleh Ally Financial untuk Action Express Racing bersama Simon Pagenaud, Kamui Kobayashi, dan Mike Rockenfeller.[231] Ia finis di posisi kedua untuk kali ketiga dalam karirnya. Bersama dengan Pagenaud dan Kobayashi, ia berpartisipasi dalam semua balapan IMSA Michelin Endurance Cup musim 2021, termasuk di Sebring, Watkins Glen, dan Road Atlanta. Di Sebring, timnya finis di posisi ketiga, tetapi mereka dipindahkan ke belakang klasifikasi DPi karena melanggar aturan waktu berkendara setelah Pagenaud ditemukan telah mengemudi lebih dari 4 jam maksimum dalam periode 6 jam.[232]
Pada tanggal 28 Januari 2023, Johnson mengumumkan bahwa dirinya akan turun dalam lomba Le Mans 24 Jam 2023 bersama Jenson Button dan Mike Rockenfeller. Mereka akan mengendarai entri Garage 56 dari tim Hendrick yang menurunkan mobil Chevrolet Camaro NASCAR yang sudah dimodifikasi.[233] Mereka finis di urutan ke-39 secara keseluruhan, setelah sempat mengalami masalah teknis saat lomba memasuki jam ke-21.[234]
Johnson adalah seorang atlet triatlon yang secara teratur berpartisipasi dalam triathlon dan lari jarak jauh termasuk yang diselenggarakan oleh organisasi pribadinya yaitu Yayasan Jimmie Johnson.[237] Pada tahun 2019, ia berkompetisi di Boston Marathon dan berakhir dengan waktu keseluruhan 3:09:07 dan 4.155 (3.746 di antara para kompetitor pria dan 641 di kelas laki-laki usia 40-44).[238]
Sepak bola
Pada 11 Januari 2022, Johnson mengumumkan pemilihan draf MLS pertama dari klub Charlotte FC, dan pemilihan draf keseluruhan pertama dari MLS SuperDraft 2022, saat Charlotte merekrut Ben Bender dari University of Maryland, College Park.[239]
Statistik karier
Pencapaian
Penghargaan dan penghormatan
Pada tahun 2000, majalah People mengakui Johnson sebagai "Men in the Fast Lane" dalam catatan daftar mereka.[240]
Johnson telah memenangkan Driver of the Year Award sebanyak lima kali (2006, 2007, 2009, 2010 dan 2013).[241] Pada tahun 2009 ia menjadi pembalap pertama yang memenangkan Penghargaan Atlet Pria Terbaik Tahun Ini dari Associated Press di Amerika Serikat.[242][243] Johnson juga berada di peringkat nomor 1 dalam daftar "Atlet Paling Berpengaruh" dalam daftar dari Forbes.com selama dua tahun berturut-turut (2011 dan 2012).[244]
Pada tahun 2018 Johnson menerima Byrnsie Award edisi keempat. Penghargaan ini dinamai dari penyiar Fox NASCAR almarhum Steve Byrnes dan diterima oleh Johnson menjelang lomba Toyota/Save Mart 350 di Sonoma.[245]
Rekor dan tonggak sejarah
Dengan 83 kemenangan lomba, Johnson saat ini memegang rekor sebagai pembalap aktif yang paling banyak menang. Secara keseluruhan ia berada di posisi keenam di antara para pemenang lomba Seri Piala sepanjang masa. Ia juga berada di peringkat ketiga di antara mereka yang berkompetisi di era modern NASCAR (1972-sekarang).[246]
Johnson adalah pembalap Seri Piala terbanyak menang sepanjang masa di trek berikut:[247]
Hingga 2019, Johnson adalah satu-satunya pembalap yang selalu lolos ke babak playoff NASCAR setiap tahun sejak diluncurkan pada tahun 2004.[248] Ia juga memegang rekor untuk penampilan playoff paling banyak berturut-turut (dan total secara keseluruhan) dengan 15 kali.[249]
^Rogers, Nick (22 Juni 2005). "Herbie: Fully Loaded". Midwest Film Journal. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 Oktober 2022. Diakses tanggal 10 Oktober 2022.
^"January 2014". NASCAR Illustrated. Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 Februari 2017. Diakses tanggal 9 Februari 2016.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"Daytona 500 Starting Lineup". Jayski's NASCAR Silly Season Site. ESPN. 21 Februari 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 Februari 2013. Diakses tanggal 21 Februari 2013.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Gluck, Jeff; Tucker, Heather; J. Horrow, Ellen (26 Mei 2013). "Kevin Harvick wins wild Coca-Cola 600". USA Today. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 Oktober 2022. Diakses tanggal 1 Januari 2022.Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
^"Race - Results (11inch) - Final"(PDF). indycar.com. Brickyard Trademarks, LLC. 20 Maret 2022. Diarsipkan(PDF) dari versi asli tanggal 27 Mei 2022. Diakses tanggal 21 Maret 2022.
^Pistone, Pete (8 September 2019). "Johnson's Playoff Streak Over". Motor Racing Network. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 Desember 2022. Diakses tanggal 9 Oktober 2022.