Richard Lee Petty, biasa dipanggil atau dijuluki sebagai The King, (lahir 2 Juli 1937) adalah seorang mantan pembalap mobil profesional dari Amerika Serikat. Ia membalap di ajang NASCAR Grand National/Seri Piala Winston (sekarang disebut sebagai NASCAR Seri Piala) pada kurun waktu musim 1958 sampai 1992 dan sukses menjuarai ajang ini sebanyak tujuh kali (catatannya ini lantas disamai Dale Earnhardt dan Jimmie Johnson).[1] Ia juga berhasil memenangi 200 lomba profesional, memenangi lomba Daytona 500 sebanyak tujuh kali dan memenangi rekor 27 lomba (10 diantaranya secara beruntun) di musim 1967.[1][2] Secara statistik ia menjadi salah satu pembalap terbaik sepanjang masa di NASCAR dan juga termasuk salah satu pembalap legendaris dalam sejarah olahraga bermotor roda empat secara umum. Ia mengumpulkan sejumlah rekor pole (127) dan lebih dari 700 kali posisi Top 10 dalam 1184 lomba yang diikuti, termasuk 513 kali start lomba tanpa putus berturut-turut dari 1971 sampai 1989. Petty adalah satu-satunya pembalap yang pernah menang dalam start lombanya yang ke-500, sampai Matt Kenseth menyamai catatannya pada 2013. Ia dilantik ke angkatan perdana dari NASCAR Hall of Fame pada 2010.[3] Paska pensiun dari pekerjaan sebagai pembalap, Petty tetap aktif di dunia yang membesarkannya baik sebagai pundit dan pembicara untuk media massa bertopik otomotif, pemilik tim NASCAR (Richard Petty Motorsports) di Seri Piala dan pemilik Petty's Garage (bengkel restorasi mobil dan modifikasi) di Level Cross, Carolina Utara.
Petty adalah pembalap generasi kedua. Ayahnya, Lee Petty, memenangkan lomba Daytona 500 pertama pada tahun 1959 dan juga menjadi juara NASCAR tiga kali. Putranya Kyle juga seorang pembalap NASCAR. Cucu laki-lakinya, Adam (putra Kyle), tewas dalam kecelakaan saat sesi latihan di New Hampshire Motor Speedway pada 12 Mei 2000 atau lima minggu setelah kematian Lee. Adik Adam, Austin, bekerja sebagai staf operasional harian di Victory Junction Gang Camp, sebuah Hole in the Wall Gang Camp yang didirikan oleh Keluarga Petty setelah kematian Adam. Petty menikahi Lynda Owens pada tahun 1958. Ia meninggal pada 25 Maret 2014 di rumahnya di Level Cross, North Carolina pada usia 72 tahun, setelah pertempuran panjang melawan kanker.[4][5] Pasangan ini memiliki empat anak — Kyle Petty, Sharon Petty-Farlow, Lisa Petty-Luck, dan Rebecca Petty-Moffit.[6] Keluarga ini memilih tinggal di kota asal Petty di Level Cross, Carolina Utara dan mengoperasikan tim balap Richard Petty Motorsports. Museum Richard Petty sebelumnya dioperasikan di Randleman, Carolina Utara tetapi kemudian pindah kembali ke lokasi aslinya pada Maret 2014. Petty juga tampil sebagai salah satu karakter dalam seri waralaba media Cars.
Kehidupan dan karier awal
Petty lahir di Level Cross, Carolina Utara. Ia merupakan putra pertama dari pasangan Elizabeth (née Toomes) dan Lee Arnold Petty yang juga seorang pembalap NASCAR. Pada 1937 adik Richard yang diberi nama Maurice Petty lahir.[7] Petty memulai karier NASCAR-nya pada 18 Juli 1958, 16 hari setelah ulang tahunnya yang ke-21. Lomba pertama yang ia ikuti diadakan di CNE Stadium di Toronto, Ontario, Kanada (saat ini menjadi lokasi BMO Field dan Honda Indy Toronto). Pada tahun 1959, ia meraih penghargaan NASCAR Rookie of the Year, setelah meraih sembilan kali posisi Top 10, termasuk enam kali finis Top 5. Di Lakewood, Georgia pada tahun 1959, Petty memenangkan lomba balap pertamanya, tetapi ayahnya Lee memprotes dengan merujuk kesalahan papan skor di pihak pengawas lomba. Beberapa jam kemudian panitia memberikan kemenangan kepada Lee dari yang semula diraih oleh Richard.
Karier NASCAR
Dekade 1960-an
Pada tahun 1960, Petty finis kedua dalam lomba poin di NASCAR Seri Grand National dan kemudian mendapatkan kemenangan pertamanya di Charlotte Fairgrounds Speedway.[8]1963 menjadi tahun awal kesuksesan kariernya dengan kemenangan di trek seperti Martinsville dan Bridgehampton.[9][10] Pada tahun 1964 dengan mengendarai mobil Plymouth yang kuat dengan mesin Hemi baru, Petty memimpin 184 dari 200 lap untuk kemudian meraih kemenangan Daytona 500 pertamanya dan menghasilkan uang hadiah lebih dari US$ 114.000.[11] Di akhir musim Petty sukses meraih gelar Seri Grand National untuk pertama kalinya.
Pada tahun 1965, Petty bergabung dalam kelompok Chrysler yang memboikot NASCAR karena larangan pemakaian mesin Hemi. Petty lantas menghabiskan tahun 1965 dengan berlaga sebagai pembalap drag. Tim Petty Enterprises memasang mesin Hemi di mobil Barracuda yang baru dan memasang stiker bertuliskan "OUTLAWED" di pintu. Ia mengalami insiden dengan mobil ini dalam sebuah acara di Southeastern Dragway, di Dallas, Georgia, pada 28 Februari 1965 yang kemudian menewaskan seorang bocah laki-laki berusia enam tahun dan melukai tujuh penonton lainnya.[12][13] Baik Petty, ayahnya Leedan Chrysler Corporation menghadapi tuntutan hukum dengan total lebih dari US$ 1 juta, meskipun Petty dan timnya mencapai penyelesaian dengan tuntutan hukum dalam waktu 1 bulan setelah tuntutan diajukan.[14] Paska insiden ini mobil Hemi Barracuda kedua dibangun, kali ini dengan wheelbase yang diubah dan kemudian dilengkapi dengan injeksi bahan bakar Hilborn. Mobil ini memasang stiker besar bertuliskan "43 JR" di pintu. Mobil ini sangat sukses dengan memenangkan kelasnya di Bristol Spring Nationals dan bersaing dalam banyak pertandingan melawan pembalap terkenal seperti Ronnie Sox, Don Nicholson, Phil Bonner, Huston Platt, Hubert Platt dan Dave Strickler. Bahkan saat kembali ke NASCAR setelah pemakaian mesin Hemi diizinkan kembali, Richard melanjutkan kiprahnya di ajang balap drag dengan mobil 43 JR hingga awal tahun 1966. Pada 27 Februari 1966, Richard Petty berhasil mengalahkan selisih defisit 2 lap untuk memenangkan lomba Daytona 500 keduanya ketika balapan dihentikan di lap 198 dari 200 karena badai petir. Kemenangan ini lantas membuatnya menjadi pembalap pertama yang memenangkan lomba Daytona 500 sebanyak dua kali. Musim 1967 adalah musim tonggak sejarah bagi Petty yang memenangkan 27 dari 48 perlombaan yang diikutinya, termasuk rekor 10 kemenangan berturut-turut tanpa putus yang terjadi antara 12 Agustus sampai 1 Oktober 1967. Pada akhir musim ia sukses memenangkan Kejuaraan Grand National keduanya. Salah satu dari 27 kemenangannya di musim tersebut adalah Southern 500 di Darlington yang kelak akan menjadi kemenangan Southern 500 satu-satunya dalam karier. Dominasi di musim ini membuatnya mendapat julukan "King Richard". Ia sebelumnya dikenal sebagai "The Randleman Rocket".[15]
Pada tahun 1969 Ford secara signifikan meningkatkan keterlibatan perusahaan mereka di NASCAR ketika mereka memperkenalkan mobil Ford Torino Talladega. Mobil ini secara khusus dirancang untuk memberi Ford keunggulan dalam lomba yang lebih kompetitif dengan menjadi lebih aerodinamis dan dengan demikian mampu tampil lebih cepat, terutama pada trek super-speedway yang memiliki panjang lebih dari satu mil. Petty beralih merek ke Ford, karena menurutnya Plymouth tidak kompetitif di trek super-speedway; iaa menginginkan Dodge Daytona yang licin, tetapi eksekutif Chrysler bersikeras meminta dirinya tetap bertahan bersama Plymouth. Ia kemudian berhasil memenangkan 10 lomba dan finis kedua dalam klasemen poin di akhir musim. Pada musim 1970 Petty kembali memakai mobil Plymouth dan kali ini ia memakai mobil Plymouth Superbird baru yang ramping dengan sayap hiu dan mirip gantungan rak handuk. Mobil ini lantas dijadikan untuk karakter The King yang diperankan Petty dalam film animasi besutan Pixar yang berjudul Cars (2006), di mana dirinya bersama istrinya Lynda Petty berperan sebagai pengisi suara.
Dekade 1970-an
Pada tanggal 14 Februari 1971, Petty memenangkan lomba Daytona 500 ketiganya dengan mengendarai Plymouth Road Runner yang baru untuk musim 1971. Dalam lomba ini ia mengalahkan Buddy Baker dengan selisih sangat tipis dari panjang mobil dalam perjalanan ke tahun bersejarah lain yang menjadikannya pembalap pertama yang menangkan lomba ini sebanyak tiga kali. Ia kemudian berhasil memenangkan 20 lomba lagi (yang akan membuatnya menjadi pembalap pertama yang menghasilkan uang hadiah lebih dari US$ 1 juta dalam pendapatan kariernya) dan meraih gelar Seri Piala untuk ketiga kalinya. Pada akhir musim 1971, Chrysler mengatakan kepada Petty bahwa mereka tidak lagi akan menerima dukungan pendanaan pabrik langsung dan masalah ini memberi tim Petty perhatian besar. Pada tahun 1972, STP memulai kemitraan sponsorship yang kemudian akan bertahan selama 28 tahun kedepan dan menjadi salah satu kerjasama kemitraan yang legendaris. Kerjasama ini sayangnya juga mengakhiri skema cat warna biru yang dikenal sebagai "Petty Blue" yang sebelumnya sudah terkenal. STP sebelumnya bersikeras bahwa semua mobil balap yang mereka sponsori harus berwarna merah-oranye, tetapi Petty menolak keras dan setelah sesi negosiasi alot sepanjang malam, akhirnya disepakati untuk memakai skema campuran antara warna "Petty Blue" dengan stiker merah-oranye khas STP sebagai jalan tengah. Kelak skema warna ini nantinya akan menjadi salah satu bagian dari skema olahraga bermotor khas STP, terutama kemenangan Gordon Johncock di Indianapolis 500 1982 (di mana mobil tersebut memiliki skema "Petty Blue"). Dengan hasil 28 kali finis Top 10 (25 finis Top 5 dan 8 kemenangan lomba), Petty kemudian memenangkan kejuaraan Seri Piala untuk kali keempat. Musim 1972 adalah musim perubahan lainnya, karena musim ini menjadi adalah musim terakhir Petty mengendarai mobil balap bermerek Plymouth; seperti pada pertengahan musim-musim sebelumnya, ia mengendarai mobil baru Dodge Charger yang baru dibangun dalam beberapa lomba (memenangkan salah satu diantaranya), karena ia percaya bahwa mobil itu akan memiliki sedikit keunggulan aero dibandingkan mobil Plymouth. Dalam duel ketat pada 18 Februari 1973, Petty, dengan mobil Dodge Charger versi musim 1973 yang baru dibangun (dengan model yang akan ia pakai sampai musim 1977), mengalahkan Baker (sekarang dengan tim balap K&K Insurance Dodge) untuk memenangkan lomba Daytona 500 keempatnya setelah mesin mobil Baker mengalami gangguan teknis di sisa 6 lap lomba. Setahun kemudian, Petty memenangkan Daytona "450" (dipendekan sekitar 20 lap {50 mi / 80 km} karena krisis energi) untuk kelima kalinya dan di akhir musim ia tampil sebagai juara Seri Piala untuk kali kelima dalam kariernya.
Tahun 1975 menjadi tahun bersejarah bagi Petty, ketika ia memenangkan lomba World 600 untuk pertama kali dalam kariernya yang juga menjadi salah satu satu dari 13 kemenangan dalam musim berjalan yang berakhir dengan gelar Seri Piala keenam di akhir musim. Catatan 13 kemenangan dalam satu musim ini kemudian menjadi rekor NASCAR era modern (1972-sekarang) dan baru bisa disamai pada musim 1998 oleh Jeff Gordon, meskipun Gordon memenangkan 13 dari 33 perlombaan, dibandingkan dengan 13 dari 30 lomba yang dijalani Petty. Pada musim 1976, Petty terlibat dalam salah satu akhir finis perlombaan paling terkenal dalam sejarah NASCAR. Petty dan David Pearson berpacu pada lap terakhir di Tikungan 4 dalam lomba Daytona 500. Ketika Petty mencoba melewati Pearson di area terakhir Tikungan 4, bumper belakang kanan mobil Petty mengenai bumper depan kiri mobil Pearson. Pearson dan Petty keduanya melintir dan menabrak dinding di dekat garis start-finis. Mobil Petty berhenti hanya beberapa meter dari garis finis tetapi mesinnya macet. Sementara itu mesin mobil Pearson yang mengalami insiden serupa dalam keadaan hidup. Anggota kru pit Petty bergegas masuk ke trek dan mencoba mendorong mobil ke garis finish, tetapi akhirnya gagal. Pearson dengan susah payah akhirnya mampu memajukan mobilnya menuju garis finis, sementara mesin mobil Petty tidak bisa dinyalakan lagi. Pearson melewati Petty di area rumput dan memenangkan Daytona 500. Petty diberi penghargaan sebagai pembalap yang masuk finis di urutan kedua.
Perjalanan tahun 1978 akan menjadi sebuah catatan yang janggal dalam karier Petty dengan dirinya yang tidak bisa memenangi satu lomba pun selama musim berjalan. Tim Petty Enterprises tidak bisa mendapatkan Dodge Magnum yang terbaru untuk ditangani dengan benar, meskipun banyak waktu, usaha dan keyakinan dihabiskan untuk memoles mobil tersebut. Tidak puas dengan tujuh kali raihan finis Top 5 dan sebelas kali finis Top 10 (termasuk dua kali finis di posisi kedua), Petty memutuskan bahwa hubungan lamanya dengan Chrysler tidak dapat dilanjutkan dan ia memilih pindah ke kubu Chevrolet dengan memakai mobil bekas Chevrolet Monte Carlo lansiran tahun 1974 saat balapan musim gugur di Michigan. Kembalinya Petty ke kubu General Motors terbukti berhasil karena Petty berhasil mencatat enam kali finis Top 10 dalam sepuluh lomba terakhir musim 1978 dan berada di urutan keenam dalam klasemen akhir. Ia lantas berhasil mencatat hasil yang lebih baik pada tahun 1979. Petty memenangkan Daytona 500 keenamnya dengan Oldsmobile Cutlass Supreme dan menjalankan sebagian besar balapan yang tersisa dengan Chevrolet, memenangkan empat perlombaan tambahan dan meraih gelar Seri Pialanya yang ketujuh sekaligus terakhir dengan selisih hanya 11 poin dari Darrell Waltrip yang sekaligus merupakan selisih poin paling rapat dalam sejarah NASCAR hingga 1992.
Tahun senja (1980–1991)
Petty memenangkan dua lomba Daytona 500 selanjutnya yaitu pada 1979 dan 1981. Pada 1979, ia mengakhiri masa puasa kemenangan selama 45 lomba saat memenangi Daytona 500 keenamnya. Lomba ini menjadi lomba yang pertama kali disiarkan langsung oleh televisi; lomba ini menjadi terkenal karena perkelahian antara dua pembalap terkait insiden saat finis yang juga kontroversial. Petty memenangkan perlombaan usai mobil tempat pertama dan kedua Donnie Allison dan Cale Yarborough tersungkur di lap terakhir. Petty menahan Darrell Waltrip dan A.J. Foyt. Perlombaan ini juga dianggap sebagai asal-usul dari lonjakan popularitas NASCAR sampai saat ini. Dengan Pantai Timur AS yang diliputi badai salju dan memberikan CBS momen terbaik untuk memasyarakatkan acara balap. Kemenangan ini merupakan bagian dari perjalanan gelar Seri Piala ketujuh dan terakhir Untuk Petty.
Untuk musim 1981, NASCAR mendikte bahwa semua tim harus muncul dengan mobil ber-wheelbase berukuran 110", yang telah dikembangkan di Detroit sejak 1979. Meskipun Petty telah sukses dengan mobil Chevrolet dan Oldsmobile yang telah ia jalankan, ia ingin untuk kembali ke basis dengan mobil Mopar-nya. Setelah menerima telepon dari Lee Iacocca (yang secara pribadi meminta Petty untuk memakai Dodge untuk 1981), tim Petty membangun Dodge Mirada versi 1981 yang menakjubkan dan membawanya ke Daytona pada Januari 1981 untuk tes kecepatan tinggi. Penggemar Petty diketahui juga sebagian besar adalah penggemar Dodge, jadi ketika tersiar kabar tentang pengujian Mirada, 15.000 orang atau lebih hadir pada 17 Januari 1981 di Daytona International Speedway untuk menonton Petty mengetes mobil. Sayangnya bagi para penggemar, mobil ini tidak bisa tampil lebih cepat dari kecepatan maksimalnya yaitu 186 mil/j atau sekitar delapan mil per jam lebih lambat dari mobil GM dan Ford. Petty akhirnya mengakhiri rencananya untuk kembali memakai Dodge usai mengetahui kecepatan Mirada yang tidak bagus di trek super-speedway dan membeli Buick Regal untuk perlombaan di Daytona. Pada lomba Daytona 500 1981, Petty menggunakan strategi "bahan bakar saja" untuk pit stop terakhirnya dengan 25 lap tersisa, untuk mengalahkan Bobby Allison dan meraih kemenangan Daytona 500 ketujuh dan terakhir dalam kariernya. Kemenangan ini menandai perubahan besar dalam tim balap Petty. Dale Inman, kepala kru lama Petty, meninggalkan tim setelah kemenangan di Daytona (Inman akan memenangkan kejuaraan untuk kali kedelapan sebagai kepala kru pada tahun 1984 dengan pembalap Terry Labonte).
Sementara musim 1981 bisa memberi Petty tiga kemenangan, ia merasa musim itu gagal dan menilai mobil Regal cukup buruk dalam hal handling dan miskin dalam hal reliabilitas. Untuk musim 1982, ia pindah ke Pontiac Grand Prix, dengan janji dukungan pabrikan yang besar dari Pontiac. Musim 1982 sendiri adalah pengulangan musim 1978 dengan tidak ada kemenangan lomba yang bisa didapat. Pada awalnya, mobil Grand Prix memiliki karakter yang mirip seperti mobil Dodge Magnum 1978, dengan masalah handling dan kecepatan. Menjelang akhir 1982 banyak hal membaik dengan beberapa raihan finis Top 10 yang membuka pintu ke musim 1983 yang sukses dengan tiga kemenangan dan beberapa finis Top 5 dan Top 10. Pada tahun 1983, ia mematahkan rekor 43-balapan tanpa kemenangan dari tahun 1982 dengan kemenangan di lomba Carolina 500 dengan mengalahkan pembalap muda Bill Elliott. Setelah kemenangan kontroversial di Charlotte pada Oktober 1983 (diakui oleh NASCAR sebagai kemenangan No. 198), Petty meninggalkan tim balap yang didirikan ayahnya untuk musim 1984. Ia menghabiskan musim 1984 dan 1985 dengan membalap untuk Mike Curb sebelum kembali ke Petty Enterprises pada 1986.
Karena perlombaan kombinasi pada Myers Brothers 250 tahun 1971 yang membuat Petty finis kedua dengan mobil Grand National sementara pemenangnya Bobby Allison mengendarai mobil Grand American, ada perselisihan teknis mengenai lomba mana yang dianggap sebagai kemenangan profesional resmi ke-200-nya. NASCAR tidak menganggap Petty dengan kemenangan di kelas tersebut yang merupakan perselisihan yang memengaruhi dua pembalap lain, Elmo Langley dan Charlie Glotzbach, yang keduanya mengikuti lomba balapan kombinasi pada musim itu yang berada di urutan kedua setelah mobil Grand American. Di bawah aturan balap kombinasi NASCAR modern untuk berbagai seri, Petty akan dikreditkan dengan yang akan diakui sebagai kemenangannya yang ke-135. Pada tanggal 20 Mei 1984, Petty memenangkan apa yang menurut peraturan modern akan diakui seabagai kemenangan profesional ke-200-nya yaitu pada lomba Budweiser 500 di Dover International Speedway, ketika kemenangan kelas Winston-Salem diakui.
Pada tanggal 4 Juli 1984, Petty memenangkan perlombaan Seri Pialanya yang ke-200 yang diakui secara resmi (dan menjadi kemenangan NASCAR terakhirnya) dalam lomba Firecracker 400 di Daytona International Speedway. Perlombaan itu mengesankan: Pada lap 158, Doug Heveron menabrak, mengeluarkan periode hati-hati dan pada dasarnya mengubah lap 158 menajadi lap terakhir lomba ketika kedua pembalap berjuang kembali ke garis start-finis. Petty dan Cale Yarborough bersaing ketat di lap tersebut dengan Yarborough yang mengepot dan memimpin lebih awal sebelum Petty berhasil melewati garis start-finis hanya dengan selisih sejauh fender di depan. (Ini tidak lagi mungkin karena peraturan pada musim 2003 mengubah pembekuan trek segera setelah periode hati-hati keluar. Selanjutnya, aturan green-white-checkered dibuat untuk jika bendera kuning keluar dengan dua lap tersisa, tetapi tidak dengan satu putaran tersisa pada tahun 2004 Selain itu, di bawah aturan kombinasi lomba, Petty akan diakui untuk kemenangannya yang ke-201 di bawah aturan saat ini) Presiden Amerika SerikatRonald Reagan hadir dalam lomba ini dan menjadi presiden AS pertama yang menghadiri perlombaan NASCAR. Reagan merayakan tonggak sejarah dengan Petty dan keluarganya di podium kemenangan.[16]
Pada awal tahun 1988, Petty berkunjung ke Australia untuk membantu mempromosikan perlombaan eksibisi NASCAR di sirkuit Calder Park Thunderdome yang baru yang juga menjadi lomba NASCAR pertama di luar Amerika Utara. Meskipun ia tidak bersaing dalam perlombaan perdana yang bernama Goodyear NASCAR 500 (meskipun putranya Kyle ikut serta dalam lomba ini), dalam pengujian di lintasan sepanjang 1,119 mil (1,801 km) yang memiliki layout mirip Charlotte Motor Speedway, Petty berhasil mencatatkan waktu lap tidak resmi 28,2 detik (142,85 mil/j). Ini sebenarnya akan membuatnya meraih posisi terdepan untuk lomba karena waktu tercepat dalam kualifikasi resmi adalah oleh salah satu pembalap anggota Alabama GangNeil Bonnett yang mencatat waktu lap 28,829 detik (139,734 mil/j) dengan mobil Pontiac Grand Prix.
Musim perpisahan (1992)
Pada 1 Oktober 1991, Petty mengumumkan akan pensiun dari arena balap pada akhir musim 1992. Raihan finis Top 10 yang terakhir untuk Petty datang pada lomba Budweiser at the Glen 1991 yang merupakan lomba dimana J. D. McDuffie tewas akibat insiden yang terjadi pada lap kelima. Petty memilih untuk menjalankan seluruh musim 1992, bukan hanya pada lomba-lomba pilihan seperti yang dilakukan pembalap lain sebelum pensiun. Sebuah acara perpisahan bernama "Tur Apresiasi Penggemar" yang digelar sepanjang tahun membawanya ke seluruh bagian Amerika Serikat dan membuatnya berpartisipasi dalam acara-acara khusus, upacara penghargaan dan pertemuan yang berhubungan dengan penggemar. Produsen miniatur mobil Racing Champions menjalankan lini promosi mobil diecast untuk setiap lomba yang menjadi bagian dari tur ini.
Pada lomba Pepsi 400 1992 yang digelar 4 Juli, Petty berhasil meraih posisi start kedua. Sebelum dimulainya lomba, ia merasa terhormat dengan upacara pemberian hadiah termasuk kunjungan dari Presiden AS saat itu George H. W. Bush. Pada awalnya, Petty memimpin lima lap pertama, tetapi terpaksa mundur dari arena pada lap 84 karena kelelahan.
Meskipun jadwal penampilan sibuk dan hasil balapan biasa-biasa saja, Petty berhasil lolos dalam 29 perlombaan di musim 1992. Pada kunjungan terakhirnya ke setiap trek, Petty akan memimpin trek pada putaran pemanasan untuk memberi hormat kepada para penggemar. Lomba terakhir Petty adalah Hooters 500 yang digelar pada akhir musim di Atlanta Motor Speedway. Perlombaan ini terkenal karena menjadi lomba Seri Piala pertama untuk Jeff Gordon dan juga menjadi akhir musim dengan selisih poin terdekat dalam sejarah NASCAR dengan enam pembalap yang secara matematis memenuhi syarat untuk memenangkan kejuaraan. Sebanyak 160.000 penonton menghadiri perlombaan ini dan menjadi rekor tersendiri di lomba perpisahan untuk Petty. Pembalap Bill Elliott memenangkan perlombaan dan Alan Kulwicki memenangkan kejuaraan dengan selisih 10 poin atas Elliott setelah Davey Allison tersingkir dari arena akibat kecelakaan.
Menghadapi tekanan kuat, Petty nyaris gagal lolos kualifikasi di Atlanta, ia hanya mencatat kecepatan tercepat urutan ke-39 dari 41 mobil. Ia tidak akan memenuhi syarat untuk posisi awal sementara dan harus memenuhi syarat pada kecepatan. Pada lap ke 94, Petty terlibat dalam suatu kecelakaan dan mobilnya terbakar. Petty menarik mobil keluar dari jalur dan keluar dari mobil yang terbakar tanpa terluka. Kru pitnya bekerja dengan rajin dengan kurang dari 20 putaran untuk menjalankan mobil lagi dan dengan sisa dua lap lagi, Petty menarik diri dari pit dan dikreditkan sebagai berjalan sampai finis di perlombaan terakhirnya. Ia diklasifikasikan masuk finis di posisi ke-35. Setelah lomba, Petty memutari lintasan untuk memberi hormat kepada para penggemar untuk terakhir kalinya dengan mobil Pontiac yang disponsori STP.
Tahun berikutnya, ia kembali ke mobil balap sekali lagi. Pada 18 Agustus 1993, NASCAR berpartisipasi dalam ujicoba ban di Indianapolis Motor Speedway dalam persiapan untuk lomba Brickyard 400 yang rencananya akan digelar mulai musim 1994. Petty mengendarai beberapa lap di trek dan kemudian menyumbangkan mobilnya ke Museum Speedway.
Petty lantas kembali mngemudikan mobil balap pada tahun 2003 pada lomba terakhir Seri Piala di bawah bendera sponsor rokok Winston di Homestead-Miami Speedway dan mengambil satu lap tunggal untuk menghormati tujuh gelar Kejuaraan Piala Winston-nya atas penghargaan yang diberikan pihak Winston kepada sang juara.
Pada 2009 dalam lomba Coke Zero 400 di Daytona, sebagai perayaan ulang tahun ke-25 dari kemenangan Seri Piala terakhirnya atau kemenangan ke-200 yang diraih pada 1984, Petty berada di belakang kemudi salah satu mobil balap Pontiac dekade 1980-annya selama putaran pemanasan dan memimpin seluruh trek untuk putaran pemanasan pertama. Para pembalap di trek lantas memberikan ia jalan dan ia mengikuti di belakang mereka untuk satu lap lagi sebelum memasuki area pit.
Pada lomba Southern 500 2017 di Darlington, Petty memimpin trek melalui beberapa lap pemanasan dengan mobil Plymouth Road Runner. Petty rupanya melajukan mobilnya satu lap lebih lama dari yang diharapkan, dan sebagai tanda peringatan ia diberikan tanda bendera hitam diskualifikasi secara humoris oleh pihak otoritas NASCAR. Petty mengikuti laju pace car memasuki area pit sesaat sebelum lomba dimulai.
Sponsorship
Petty berjanji kepada ibunya untuk tidak menerima sponsor alkohol.[17] Karena itu ia tidak pernah mengambil uang hadiah yang diberikan saat berhasil meraih pole dari penghargaan Bud Pole Award dan hanya berkompetisi sekali saja di lomba non-poin di Busch Clash yaitu pada edisi 1980.
Panggilan terdekat
Selain karena catatan raihan kemenangannya, Petty juga diingat untuk tiga kecelakaan dimana ia berhasil selamat dari ancaman maut yaitu:
Pada lomba Rebel 400 1970 di Darlington, Petty terluka ketika Plymouth Road Runner-nya mengalami pecah ban dan menabrak keras ke dinding yang memisahkan lintasan dari area pit. Mobil lantas sempat berguling-guling beberapa kali. Kecelakaan ini melukai bahu Petty dan membantu Bobby Isaac untuk memenangi gelar Grand National musim tersebut. Selama kecelakaan itu kepala Petty membentur trotoar trek beberapa kali, yang menyebabkan NASCAR mengamanatkan pemasangan jaring pengaman yang dikembangkan Petty yang menutupi jendela samping pengemudi.[18]
Dalam perlombaan musim 1980 di Pocono, Petty mennabrak dinding di aera Tikungan 2 dan hampir membuat mobil terbalik. Petty lolos dari insiden ini namun ia mengalami cedera leher dan memilih menjaga lukanya tersembunyi dari para pejabat otoritas NASCAR untuk lomba berikutnya, sambil mengetahui bahwa cedera serupa yang bisa terjadi lagi kedepannya kemungkinan besar akan mengancam jiwanya. Insiden seperti itu tidak mungkin terjadi sekarang karena aturan NASCAR modern yang membutuhkan catatan medis resmi untuk mengizinkan seorang pembalap bisa atau tidak mengikuti lomba selanjutnya setelah mengalami kecelakaan.[19]
Pada Daytona 500 1988, tabrakan Petty di lap 106 menghantam area bagian depan (garis start-finis) Daytona International Speedway. Setelah beberapa kali terguling, Petty selamat tanpa cedera serius, kecuali kehilangan penglihatan sementara karena faktor g-forces yang berlebihan. Kecelakaan itu mirip dengan kecelakaan yang diderita oleh Bobby Allison dalam lomba Winston 500 1987 di Talladega Superspeedway dan Carl Edwards juga di Talladega pada 2009 dengan ketiga mobil pembalap tersebut yang melayang ke udara setelah berbelok ke samping dan menabrak pagar pembatas (meskipun kecelakaan Petty tidak sampai menghancurkan pagar pembatas). Mobil Petty melayang di udara meskipun menggunakan plat pembatas karburator yang diamanatkan oleh NASCAR untuk balapan di Talladega Superspeedway dan Daytona International Speedway sesaat sebelum dimulainya musim 1988.[20]
Karier selanjutnya
Sebagai pemilik tim
Pada tahun-tahun terakhir kariernya, Petty mengembangkan karier kepala kru Robbie Loomis yang kemudian memimpin Petty Enterprises sebagai kepala kru pada 1990-an dan berhasil memenangkan tiga perlombaan — Checker Auto Parts 500 1996 di Phoenix, ACDelco 400 1997 di North Carolina Speedway, keduanya dengan pembalap Bobby Hamilton, dan Goody's Body Pain 500 1999 di Martinsville Speedway, dengan pembalap John Andretti.
Petty tetap bertahan sebagai pengelola operasional tim sampai putranya Kyle Petty mengambil alih pekerjaan ini satu dekade kemudian.
Namun pada tahun 2008, Kyle Petty memilih hengkang dari Petty Enterprises dan karena kurangnya sponsor aset tim ini lantas di akusisi oleh Gillett-Evernham Motorsports. Nama tim ini awalnya akan tetap sama, tetapi karena Evernham meninggalkan tim, namanya diganti menjadi Richard Petty Motorsports, meskipun George Gillett terus memiliki mayoritas saham tim.
Pada bulan November 2010, grup investasi termasuk Medallion Financial Corp, Douglas G. Bergeron dan Petty, menandatangani dan menutup penjualan aset balap tim Richard Petty Motorsports.[21][22]Andrew M. Murstein, presiden Medallion, telah mencari investasi di dunia olahraga sejak 2008 ketika ia membentuk perusahaan akuisisi tujuan khusus bersama dengan Hank Aaron, anggota dewan Medallion dan tokoh-tokoh lainnya.[23][24]
Sebagai penyiar
Pada tahun 1995, Petty pindah ke bilik siaran televisi dengan bergabung bersama CBS sebagai komentator perlombaan.
Kehidupan pasca pensiun
Petty saat ini adalah juru bicara untuk produk-produk Liberty Medical, Cheerios dan produk GlaxoSmithKline untuk merek Nicorette dan Goody's Headache Powder. Ia juga tampil di handuk Brawny selama waktu terbatas ketika perusahaan mengganti gambar mereka dalam kampanye "real Brawny men". Petty dan putranya Kyle telah meminjamkan bakat mereka untuk menjadi pembawa acara "Lifting It Right" yaitu sebuah paket DVD pelatihan keselamatan yang diproduksi dan didistribusikan oleh Automotive Lift Institute (ALI). Program dalam DVD ini digunakan dalam pendidikan di sekolah menengah kejuruan dan community college. Ia telah merekam pengumuman layanan publik untuk Civitan International, sebuah organisasi nirlaba di mana ia adalah mantan anggotanya.[25] Ia biasanya terlihat mengenakan kacamata hitam khasnya dan topi koboi Charlie 1 Horse, dengan band topi kulit ular besar dan bulu-bulu ayam di depannya.
Petty telah mendirikan perkemahan musim panas yang dikenal sebagai "Victory Junction", yang dimaksudkan untuk memberi anak-anak yang sakit parah dengan pengalaman luar ruangan dan pengalaman kemah musim panas. Program ini dikelola oleh staf medis sepanjang waktu untuk menangani jika terjadi keadaan darurat. Petty telah lama menjadi pendukung Partai Republik dan pada Juni 2016 ia tampil di panggung bersama Donald Trump.[26] Pada tahun 1996, ia adalah calon dari Partai Republik untuk Sekretaris Negara Carolina Utara, tetapi dikalahkan oleh Senator Negara Bagian Elaine Marshall dalam pemilihan umum. Petty dinilai keliru saat melakukan kampanyenya yang sporadis. Menyusul kekalahannya, Petty menyatakan, "Jika saya tahu saya tidak akan menang, saya tidak akan ikut dalam pemilihan tersebut."[27] Sereal "43's" dibuat dengan informasi Petty di kotaknya.[28] Petty juga bermain sendiri dalam film Swing Vote yang dirilis pada 2008, di mana ia memuji tokoh protagonis film tersebut dengan mengizinkannya mengemudikan mobil Plymouth "43"-nya yang terkenal.
Setelah pensiun, Petty membeli sebuah peternakan seluas 36 hektar di sebelah selatan Jackson, Wyoming.[29]
Dalam budaya populer
Pada 1967 Petty muncul dalam bagian pembukaan film Elvis Presley berjudul Speedway yang dirilis pada tahun 1968.[30] Pengambilan gambar film ini dilakukan di sirkuit Charlotte Motor Speedway di Concord, Carolina Utara.
Petty muncul sebagai sosok sentral dalam film dokumenter berjudul 43: The Richard Petty Story yang dirilis pada tahun 1972.[31] Film dokumenter lainnya yang memunculkan sosok Petty adalah Petty Blue yang diproduksi oleh pihak NASCAR.[32]
Petty mengisi suara untuk karakter Strip Weathers, juga dikenal sebagai "The King", dalam film animasi Disney/Pixar berjudul Cars yang dirilis pada tahun 2008. Mobilnya, Road Runner Superbird dengan warna "Petty Blue" yang khas dan nomor 43-nya juga merupakan model yang digunakan untuk mobil dalam film tersebut. Kecelakaan The King yang disebabkan oleh tokoh mobil antagonis Chick Hicks di akhir film juga merupakan penciptaan kembali kecelakaan saat lomba Daytona 500 di kehidupan nyata Petty pada tahun 1988 dengan pengecualian bahwa itu bukan disebabkan oleh kecelakaan yang disengaja. Bagian dimana Lightning McQueen mendorongnya ke garis finis didasarkan pada insiden tahun 1976, meskipun saat itu dilakukan oleh kru pit. Istri Petty Lynda juga menjadi pengisi suara istri The King dengan model mobil station-wagon Chrysler Town & Country 1976 (berdasarkan mobil yang dimiliki keluarga Petty) dalam film itu juga. Karakter Petty tidak muncul di Cars 2 (2011), tetapi kembali muncul di Cars 3 (2017), di mana Petty mengisi suara karakternya sebagai kepala kru untuk keponakannya dan pembalap Dinoco baru Hank Cal Weathers, yang disulih suara oleh Kyle Petty yang juga merupakan putra Richard Petty.