Universitas Perserikatan Bangsa Bangsa
Universitas Perserikatan Bangsa Bangsa, atau United Nations University (UNU) adalah lengan akademik Perserikatan Bangsa Bangsa yang didirikan pada tahun 1973, yang melayani tujuan dan prinsip dari Piagam PBB.[2] Universitas PBB melakukan berbagai penelitian tentang berbagai masalah global yang berhubungan dengan kelangsungan hidup, pembangunan dan kesejahteraan sosial yang menjadi perhatian dari PBB maupun negara-negara anggotanya. Meskipun memiliki status universitas, Universitas PBB tidak sepenuhnya berjalan sebagai sebuah institusi pendidikan yang komprehensif. Universitas PBB berfungsi sebagai think tank untuk sistem PBB, serta menjadi jembatan antara PBB dan para akademisi internasional dan pembuat kebijakan. Universitas PBB dipimpin oleh seorang rektor, yang merupakan pejabat kepala akademis dan administratif yang juga diangkat sebagai Wakil Sekretaris-Jenderal PBB. Universitas PBB bermarkas di Tokyo, Jepang dengan wakil rektorat berada di Bonn, Jerman serta kantor-kantor penghubung di Markas Besar PBB di New York dan di Markas Besar UNESCO di Paris. Rektor Universitas PBB saat ini adalah Prof. Dr. Konrad Osterwalder. Salah satu rektor Universitas PBB sebelumnya adalam warga negara Indonesia, Soedjatmoko, yang ditunjuk sebagai rektor Universitas PBB pada 10 April 1980. Organisasi dan kepemimpinanUniversitas ini dipimpin oleh seorang rektor, yang berpangkat Wakil-Sekretaris-Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa. Hingga saat ini, sudah ada enam Rektor di UNU. Rektor saat ini, sejak Maret 2013, adalah Dr. David M. Malone dari Kanada. Pada 27 Juli 2022 UNU mengumumkan bahwa Tshilidzi Marwala dari Afrika Selatan akan mengambil alih sebagai rektor mulai 1 Maret 2023.[3] Daftar Rektor
Dewan UNU[4] adalah dewan pengurus Universitas dan terdiri dari 12 anggota[5] yang diangkat oleh Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa dengan persetujuan Direktur Jenderal UNESCO.[6] SejarahUniversitas secara resmi didirikan pada tahun 1972 dan memulai kegiatannya pada tahun 1975 setelah penandatanganan perjanjian markas permanen antara PBB dan Jepang.[7] Pendirian Universitas Perserikatan Bangsa-Bangsa digerakkan oleh Sekretaris Jenderal U Thant pada tahun 1969.[8] Lembaga UNU dan Wakil RektoratSelama bertahun-tahun, beberapa Institut UNU dibentuk untuk membantu prakarsa penelitian Perserikatan Bangsa-Bangsa. Terutama, pada tahun 2007, wakil rektorat didirikan di Bonn (UNU-ViE), Jerman, sebagai cara untuk memperkuat kehadiran UNU di Eropa. UNU sebagai lembaga pemberi gelarPada bulan Desember 2009, Majelis Umum PBB mengamandemen Piagam UNU untuk memungkinkan UNU untuk "memberikan dan menganugerahkan gelar master dan Doktor, diploma, sertifikasi dan perbedaan akademik lainnya di bawah kondisi yang ditetapkan untuk tujuan itu dalam undang-undang oleh Dewan."[9] Pada tahun 2014, UNU-MERIT, bekerja sama dengan Universitas Maastricht, mulai memberikan gelar ganda Magister sains dalam Kebijakan Publik dan Pembangunan Manusia. Pada tahun 2018, program tersebut diakreditasi ulang oleh Organisasi Akreditasi Belanda dan Flanders (NVAO) dan menerima akreditasi resmi EAPAA oleh Asosiasi Eropa untuk Akreditasi Administrasi Publik.[10] LokasiUniversitas ini memiliki beberapa kampus yang tersebar di lima benua. Kantor pusatnya berlokasi di Pusat UNU di Tokyo, Jepang. Lembaga dan ProgramPekerjaan akademik Universitas Perserikatan Bangsa-Bangsa dilakukan oleh sistem global Institut, Unit Operasi, dan Program yang berlokasi di 12 negara di seluruh dunia.[11] Institut
Unit OperasiProgram
Referensi
Pranala luar |