Presiden Federal Austria (bahasa Jerman: Bundespräsident der Republik Österreich) adalah kepala negarafederalAustria. Meskipun secara teori dipercayakan dengan kekuasaan yang besar oleh Konstitusi Republik Federal Austria, dalam sebagian besar pelaksanaanya Presiden Federal Austria adalah seorang simbol seremonial saja.
Jabatan Presiden Federal Austria dibentuk pada tahun 1920 mengikuti runtuhnya Kekaisaran Austria-Hungaria dan dinasti Habsburg pada tahun 1918. Sebagai Kepala Negara, Presiden Federal Austria menggantikan Ketua Majelis Konstituen, Jabatan Legislatif paska era monarki. Pada awalnya dimaksudkan Presiden Federal Austria dipilih langsung oleh rakyat Austria dalam periode enam tahun, tetapi pada pelaksanaanya malah dipilih oleh Majelis Legislatif Federal sampai tahun 1951, ketika Theodor Körner menjadi presiden pertama yang dipilih oleh rakyat. Sejak diterapkannya pemilihan oleh rakyat, hanya calon presiden dari Partai Demokrat Sosial Austria dan Partai Rakyat Austria yang terpilih sebagai presiden dengan pengecualian dari Presiden Petahana Alexander Van der Bellen yang didukung oleh Partai Hijau Austria.
Presiden melantik Kanselir Federal Austria, Wakil Kanselir, Para Menteri Kabinet, Sekretaris-sekretaris Negara dan Hakim-hakim Mahkamah Agung Austria. Presiden juga dapat memberhentikan Kanselir Federal Austria dan Kabinetnya kapan pun. Sebagai tambahan, Presiden memiliki kekuasaan untuk menandatangani Rancangan Undang Undangan menjadi Undang Undang, membubarkan Dewan Nasional Austria dan Lembaga Legislatif di Negara-negara Bagian Austria, menandatangani perjanjian dengan negara asing, menetapkan keaadaan darurat dan menjadi Pemimpin Tertinggi Angkatan Bersenjata Austria.
Kediaman utama dan tempat kerja Presiden Federal Austria adalah di Bagian Sayap Leopoldine Istana Kekaisaran Hofburg, Wina, Austria
Setelah Kaisar secara berangsur - angsur berkurang kekuasaannya, para anggota majelis rendah Dewan Kekaisaran – yang mewakili daerah Cisleithania, Provinsi Kekaisaran Austria-Hungaria yang beretnis Jerman – membentuk Majelis Nasional Sementara untuk negara mereka yang telah lumpuh pada 21 Oktober 1918[2]. Majelis Nasional Sementara mengangkat tiga orang ketua, yang salah satunya adalah Karl Seitz, dan membentuk Dewan Negara untuk mengurusi pemerintahan.
Pada 11 November, Kaisar Charles I membubarkan Kabinet dan secara resmi mengurangi partisipasinya dalam urusan pemerintahan, tapi tidak mengundurkan diri, melihat pergerakan ini sebagai jeda sementara dari tugasnya sebagai kaisar. Bagaimanapun besoknya, Majelis Nasional memproklamirkan berdirinya Republik Jerman-Austria, yang mengakhiri masa kekaisaran. Dewan Negara mengambil alih kekuasaan dan tanggungjawab kaisar pada hari itu, yang mana tiga orang ketua majelis menjadi Kepala Negara Kolektif.
Pembentukan
Pada tanggal 4 Maret 1919 Majelis Konstituen Nasional, parlemen pertama yang dipilihi oleh hak pilih universal, bersidang untuk pertama kalinya dan menunjuk Karl Seitz, sebagai ketuanya pada keesokan harinya. Partai Sosial Kristen menyarankan untuk membentuk Jabatan Presiden dengan Kekuaasaan Eksekutif yang komprehensif, sama seperti Presiden Republik Weimar. Bagaimanapun Partai Pekerja Sosial Demokrat, karena khawatir kekuasaan presiden akan menjadi seperti kaisar sebelumnya, yang pada akhirnya para perumus konstitusi memilih untuk membentuk jabatan Presiden yang terpisah dari legislatif yang bahkan tidak memiliki otoritas nominal
Pada 1 Oktopber, Hukum Konstitusional Federal inti dari Konstitusi baru telah diratifikasi oleh Majelis Nasional dan berlaku efektif pada 10 November membuat Karl Seitz menjadi Pj. Presiden Austria. Pada 9 Desember 1920, Dewan Federal memilih Michael Hainisch unutk menjadi presiden pertama Austria.