Sampai 6 Januari 1929, kerajaan Yugoslavia berbentuk monarkiparlementer. Namun pada hari yang sama Raja Alexander I menghapus Konstitusi Vidovdan (ditetapkan tahun 1921), menghentikan Majelis Nasional serta menetapkan kediktatoran pribadi yang lebih dikenal dengan istilah Kediktatoran 6 Januari. Raja Alexander juga mengganti nama negara dari Kerajaan Slovenia, Kroasia dan Serbia menjadi Kerajaan Yugoslavia, lalu mulai menjalankan pemerintahan secara monarki absolut secara de facto sampai pembunuhannya di Prancis pada tahun 1934. Setelah pembunuhannya, sistem monarki parlementer kembali menjadi bentuk negara.
Invasi Yugoslavia oleh tentara Jerman pada 17 April 1941 berhasil mengalahkan dan akhirnya menduduki Kerajaan Yugoslavia.
Monarki Yugoslavia dihapus secara resmi pada 17 April 1945. Monarki Yugoslavia semuanya dipimpin oleh Dinasti Karađorđević. Peter I, sebelumnya raja Serbia (sejak 1903), diproklamasikan sebagai raja oleh perwakilan dari Slavia selatan. Keluarga kerajaan Karađorđević selanjutnya dilanjutkan oleh Alexander I dan anaknya Peter II
Setelah invasi Jerman dan terpecah-pecahnya Kerajaan Yugoslavia, kaum partisan membentuk Dewan Anti-Fasis Pembebasan Nasional Yugoslavia pada 1942. Pada akhir 1943 sebuah konferensi AVNOJ memproklamasikan terbentuknya Federal Demokratik Yugoslavia, sementara perundingan-perundingan dengan pemerintahan kerajaan di pengungsian berlanjut. Setelah pembebasan Beograd, pemerintahan yang dipimpin komunis mengumumkan pada 29 November1945 bahwa Raja Peter II digulingkan dan memproklamasikan terbentuknya Republik Rakyat Federal Yugoslavia. Pada 1963, negara ini diubah namanya menjadi Republik Federal Sosialis Yugoslavia.
Sejak 1974, Yugoslavia dipimpin oleh suatu kepresidenan kolektif, yang terdiri atas wakil-wakil dari keenam republik, dua provinsi otonom di Serbia dan (hingga 1988) Presiden Liga Komunis. Kepemimpinan kolektif ini pertama-tama diketuai oleh Tito, yang menjabat sebagai Presiden seumur hidup. Setelah kematiannya pada 1980, seorang anggotanya dipilih setiap tahunnya sebagai Ketua Dewan Kepresidenan dan bertindak sebagai kepala negara.
Republik Federal Yugoslavia dibentuk oleh Republik Serbia dan Republik Montenegro setelah keempat republik lainnya meninggalkan Republik Federal Sosialis Yugoslavia di tengah-tengah ketegangan etnis yang meningkat.