Lobster lumpur
Lobster lumpur[3] (Linuparus somniosus Berry & George, 1972) adalah sejenis udang karang (suku Palinuridae) yang hidup di laut dalam di tepian Samudra Hindia. Udang karang ini tercatat mulai dari pesisir Afrika selatan hingga Selat Malaka dan pantai selatan Jawa. Nama penunjuk-jenisnya, somniosus, diambil dari perkataan bahasa Latin "somnus" yang berarti "tidur"; merujuk pada gerak-geriknya yang lambat seolah-olah mengantuk.[2] Dalam bahasa Inggris, lobster ini dikenal sebagai African spear lobster.[4] PengenalanKrustasea berukuran sedang sampai besar; panjang karapas hingga 14 cm CL (carapace length), panjang tubuh hingga 35 cm.[4] Panjang karapas spesimen dari pantai selatan Jawa mencapai 182,7 mm.[3] Tubuh bulat memanjang; permukaan atasnya dengan duri-duri kecil.[5] Karapas bersegi agak seperti kotak, dengan lunas di tengah punggung;[5] lekukan alur dekat tepi belakang karapas jauh lebih lebar di bagian tengahnya dibandingkan dengan kedua ujung alur.[2] Sungut luar (antenna) tebal dan kaku seperti tombak, lebih pendek daripada panjang tubuh.[5] Sungut dalam (antennula) dengan ruas ujung serupa bendera (flagellum), yang jauh lebih pendek daripada tangkainya (peduncle).[5] Taju dahi di atas mata berukuran kecil, bersatu di tengah karapas bagian depan.[5] Keping penutup abdomen (abdominal pleura) dengan lebih dari 2 taju gigi yang pendek, namun menonjol pada masing-masing tepinya.[5] Terdapat sepasang 'sisa' kaki renang yang mengecil (vestigial pleopod) pada tepi abdomen pertama hewan betina.[2] Kaki-kaki jalan (pereopods) berukuran hampir sama besar; pasangan kaki yang pertama bukan berupa sapit. Alih-alih, semacam sapit kecil (false pincher) terdapat di ujung kaki yang kelima (terakhir) dari hewan betina.[5] Proporsi panjang ruas penjepit yang dapat digerakkan (ruas penjepit kecil, yakni dactylus) terhadap ruas penjepit besar (propodus), atau terhadap sisi miring propodus (disebut shelf), besarnya berlainan pada spesies Linuparus yang berbeda-beda, sehingga dapat digunakan untuk identifikasi.[3] Pada L. somniosus proporsi panjang dactylus terhadap propodus sekitar 0,10, sementara terhadap shelf antara 0,68-0,72.[3] Agihan dan habitatL. somniosus tercatat menyebar di laut lepas pantai timur Afrika, mulai di wilayah Kenya hingga Afrika Selatan;[2][4] Selat Malaka di wilayah barat daya Thailand;[6] dan pantai selatan Jawa (Palabuhan Ratu, Pameungpeuk).[3] Lobster lumpur, seperti namanya, hidup di dasar laut yang berlumpur dan berpasir. Kedalaman laut tempat hidupnya berbeda-beda; yakni antara 216-375 m di pantai timur Afrika,[2] 155–177 m (97-85 fathoms) di wilayah Selat Malaka,[6] dan antara 20–25 m di pantai selatan Jawa.[3] ManfaatLobster ini dijual untuk konsumsi lokal, dan hingga tahun 1999, hampir tidak ada harganya di wilayah Pameungpeuk, Garut selatan.[3] Di Palabuhan Ratu, lobster ini dijual segar bersama krustasea lain dan ikan-ikan karang pada umumnya. Lobster lumpur ditangkap dengan jaring dasar, sebagai hasil sampingan dari penangkapan udang barong (Panulirus spp.).[3] Catatan kaki
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Linuparus somniosus.
|