Abdomen adalah istilah yang digunakan untuk menyebut bagian batang tubuh yang terletak di antara toraks (dada) dan pelvis (pinggul) pada hewan mamalia dan vertebrata lainnya[1]. Pada arthropoda, abdomen adalah bagian tubuh paling posterior (bawah) yang berada di belakang toraks atau sefalotoraks (cephalothorax).[2] Dalam bahasa Indonesia umum, abdomen sering disebut dengan perut. Bagian yang ditutupi atau dilingkupi oleh abdomen disebut cavitas abdominalis atau rongga perut dan mulut
Vertebrata
Pada vertebrata, abdomen adalah sebuah rongga besar yang dililingkupi oleh otot-otot perut pada bagian ventral dan lateral, serta adanya kolumna spinalis di sebelah dorsal. Bagian atas abdomen berbatasan dengan tulang iga atau costae. Cavitas abdominalis berbatasan dengan rongga dada atau cavitas thorax melalui otot diafragma dan sebelah bawah dengan rongga panggul atau cavitas pelvis.
Cavitas abdominalis dan cavitas pelvis dibatasi dengan membran serosa yang dikenal dengan sebagai peritoneum parietalis. Membran ini juga membungkus organ yang ada di abdomen dan menjadi peritoneum visceralis.[3]
Pada vertebrata, di dalam abdomen terdapat berbagai sistem organ, seperti sebagian besar organ sistem pencernaan dan sistem perkemihan. Berikut adalah organ yang dapat ditemukan di abdomen:
Terdapat pula organ khusus yang khas pada beberapa hewan seperti struktur lambung pada ruminansia yang dibagi menjadi empat ruangan, yaitu rumen, retikulum, omasum, dan abomasum.[4]
Avertebrata
Pada avertebrata, abdomen tersusun atas lempengan atas konkaf yang disebut tergit dan lempeng bawah yang konveks atau sternit. Di dalam abdomen terdapat saluran pencernaan dan organ reproduksi.
Tidak seperti Artropoda lainnya, serangga tidak memiliki kaki di abdomen pada bentuk dewasa, walaupun pada protura terdapat kaki yang rudimenter (tidak berkembang) di tiga segmen abdomen pertama.
Referensi
^Parker, Sybil P (1984). Mcgraw-hill Dictionary of Biology. McGraw-hill Company.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)