Lambung atau perut (bahasa Inggris: stomach; bahasa Belanda: maag) atau ventrikulus berupa suatu kantong yang terletak di bawah sekat rongga badan.
Fungsi lambung secara umum adalah tempat di mana makanan dicerna dan sejumlah kecil sari-sari makanan diserap.
Struktur
Pada manusia dewasa, volume lambung dalam keadaan santai, hampir kosong, adalah sekitar 75 mililiter.[4] Merupakan organ tubuh yang dapat mengembang (distensible), dapat menampung sampai sekitar satu liter makanan.[5] Lambung bayi manusia yang baru lahir hanya dapat menampung sekitar 30 mililiter.
Daerah
Lambung dapat dibagi menjadi tiga daerah, yaitu daerah
Kardia.
Fundus.
Pilorus.
1. Kardia adalah bagian atas, daerah pintu masuk makanan dari kerongkongan itu sendiri .
2. Fundus adalah bagian tengah, bentuknya membulat.
3. Pilorus adalah bagian bawah, daerah yang berhubungan dengan usus 12 jari atau sering disebut duodenum.
Dinding lambung
Dinding lambung tersusun menjadi empat lapisan, yakni:
Mucosa.
Submucosa.
Muscularis.
Serosa.
1. Mucosa ialah lapisan di mana sel-sel mengeluarkan berbagai jenis cairan, seperti enzim, asam lambung, dan hormon. Lapisan ini berbentuk seperti palung untuk memperbesar perbandingan antara luas dan volume sehingga memperbanyak volume getah lambung yang dapat dikeluarkan.
2. Submucosa ialah lapisan di mana pembuluh darah arteri dan vena dapat ditemukan untuk menyalurkan nutrisi dan oksigen ke sel-sel perut sekaligus untuk membawa nutrisi yang diserap, urea, dan karbon dioksida dari sel-sel tersebut.
3. Muscularis adalah lapisan otot yang membantu perut dalam pencernaan mekanis. Lapisan ini dibagi menjadi 3 lapisan otot, yakni otot melingkar, memanjang, dan menyerong. Kontraksi dan ketiga macam lapisan otot tersebut mengakibatkan
4. gerak peristaltik (gerak menggelombang). Gerak peristaltik menyebabkan makanan di dalam lambung diaduk-aduk. Lapisan terluar yaitu serosa berfungsi sebagai lapisan pelindung perut. Sel-sel di lapisan ini mengeluarkan sejenis cairan untuk mengurangi gaya gesekan yang terjadi antara perut dengan anggota tubuh lainnya.
Kelenjar lambung
Pada manusia terdapat tiga jenis sel pada lapisan-lapisan mukosa atau kelenjar lambung (gastric glands):
1. Sel goblet berfungsi untuk memproduksi mucus atau lendir untuk menjaga lapisan terluar sel agar tidak rusak karena enzim pepsin dan asam lambung.
2. Sel parietal berfungsi untuk memproduksi asam lambung [Hydrochloric acid] yang berguna dalam pengaktifan enzim pepsin. Diperkirakan bahwa sel parietal memproduksi 1.5 mol dm−3 asam lambung yang membuat tingkat keasaman dalam lambung mencapai pH 2.
3. Sel chief berfungsi untuk memproduksi pepsinogen, yaitu enzimpepsin dalam bentuk tidak aktif. Sel chief memproduksi dalam bentuk tidak aktif agar enzim tersebut tidak mencerna protein yang dimiliki oleh sel tersebut yang dapat menyebabkan kematian pada sel tersebut.
Enzim
Di bagian dinding lambung sebelah dalam terdapat kelenjar-kelenjar yang menghasilkan getah lambung. Aroma, bentuk, warna, dan selera terhadap makanan secara refleks akan menimbulkan sekresi getah lambung. Getah lambung mengandung asam lambung (HCI), pepsin, musin, dan renin. Asam lambung berperan sebagai pembunuh mikroorganisme dan mengaktifkan enzim pepsinogen menjadi pepsin.
Pepsin merupakan enzim yang dapat mengubah protein menjadi molekul yang lebih kecil.
Musin merupakan mukosa protein yang melicinkan makanan.
Renin merupakan enzim khusus yang hanya terdapat pada mamalia, berperan sebagai kaseinogen menjadi kasein. Kasein digumpalkan oleh Ca2+ dari susu sehingga dapat dicerna oleh pepsin. Tanpa adanya renim susu yang berwujud cair akan lewat begitu saja di dalam lambuing dan usus tanpa sempat dicerna.
HCl(Asam Klorida) merupakan asam yang berfungsi sebagai enzim, yang berguna untuk membunuh kuman dan bakteri pada makanan.
Kerja enzim dan pelumatan oleh otot lambung mengubah makanan menjadi lembut seperti bubur, disebut chyme (kim) atau bubur makanan. Otot lambung bagian pilorus mengatur pengeluaran kim sedikit demi sedikit dalam duodenum. Caranya, otot pilorus yang mengarah ke lambung akan relaksasi (mengendur) jika tersentuk kim yang bersifat asam.
Sebaliknya, otot pilorus yang mengarah ke duodenum akan berkontraksi (mengerut) jika tersentuh kim. Jadi, misalnya kim yang bersifat asam tiba di pilorus depan, maka pilorus akan membuka, sehingga makanan lewat. Oleh karena makanan asam mengenai pilorus belakang, pilorus menutup. Makanan tersebut dicerna sehingga keasamanya menurun.
Makanan yang bersifat basa di belakang pilorus akan merangsang pilorus untuk membuka. Akibatnya, makanan yang asam dari lambung masuk ke duodenum. Demikian seterusnya. Jadi, makanan melewati pilorus menuju duodenum segumpal demi segumpal agar makanan tersebut dapat tercerna efektif. Setelah 2 sampai 5 jam, lambung kosong kembali.
Pada lambung terdapat kelenjar oksintik (bahasa Inggris: oxyntic gland) yang memproduksi hormonGHS. Hormon lain yang disekresi antara lain adalah GHIH.
Fungsi
Absorpsi
Meskipun absorpsi pada sistem pencernaan manusia terutama merupakan fungsi usus halus, sejumlah absorpsi molekul kecil tertentu terjadi pada lambung melalui pelapisnya.[6]
Hormon gastrin menyebabkan peningkatan sekresi HCl dari sel-sel parietal, dan pepsinogen dari sel-sel chief dalam lambung. Juga menyebabkan peningkatan motilitas lambung. Gastrin dilepaskan oleh sel G dalam lambung sebagai respon terhadap mengembangnya antrum, dan produk pencernaan (terutama jumlah besar protein yang belum dicerna sempurna). Dihambat oleh pH yang secara normal kurang dari 4 (sangat asam), serta hormon somatostatin.
Kolesistokinin (Cholecystokinin; CCK) mempunyai efek terbesar pada kantong empedu, menyebabkan kontraksi kantong empedu, tetapi juga menurunkan pengosongan lambung dan meningkatkan pelepasan cairan pankreas yang bersifat basa dan menetralkan chyme. CCK disintesis oleh sel-I dalam epitelium mukosa usus halus.
Dengan cara yang berbeda dan langka, sekretin, diproduksi dalam usus halus, mempunyai efek terutama dalam pankreas, tetapi juga mengurangi sekresi asam dalam lambung.
Meskipun bentuk dan ukuran lambung berbeda di antara hewan-hewan vertebrata, posisi relatif pintu esofagus dan duodenum tetap relatif konstan. Akibatnya, organ ini selalu agak melengkung ke kiri sebelum melengkung kembali untuk bertemu dengan pyloric sphincter. Namun, lamprey, hagfish, chimaera, lungfish, dan sejumlah ikan teleost tidak mempunyai lambung sama sekali, dengan esofagus langsung terbuka ke anus. Semua hewan ini mengkonsumsi makanan yang hanya membutuhkan sedikit tempat penyimpanan, atau tanpa dicerna terlebih dahulu dengan cairan lambung, atau keduanya.[10]
Gambar tambahan
Greater omentum dan lambung manusia
Lambung manusia
Gambar lebih realistis, menunjukkan celiac artery dan cabang-cabangnya pada manusia; organ hati telah diangkat; lesser omentum dan lapisan anterior greater omentum diambil.
Otopsi lambung manusia. 2012 Instituto Nacional de Cardiología
Lambung manusia
Dinding gastrointestinal pada lambung manusia.
Gambar endoskopi polyposis kelenjar fundus manusia.
Lihat pula
Wikimedia Commons memiliki media mengenai Stomach.