Liga 3 2022–2023 Sulawesi Selatan atau Liga 3 2022–2023 Asprov PSSI Sulawesi Selatan adalah edisi kelima dari Liga 3 Sulawesi Selatan yang diselenggarakan oleh Asprov PSSI Sulawesi Selatan. Meskipun Asprov PSSI Sulsel melaksanakan kompetisi ini, namun tetap berpedoman pada regulasi pada PSSI Pusat. Kompetisi ini merupakan kasta ketiga berlabel Liga 3 sejak transisi dari Liga Nusantara ke Liga 3 tahun 2017. Edisi musim ini diikuti oleh 14 klub dari perwakilan 11 kabupaten/kota. Sementara Makassar City FC merupakan tim yang telah berganti nama dari Alesha FC. Gasma Enrekang yang merupakan juara bertahan pada musim 2021 menyatakan tak tampil musim ini. Persibone Bone menjadi juara pada edisi ini setelah berada di puncak klasemen dengan mengumpulkan 9 poin pada putaran final. Persibone Bone dan Makassar City FC yang masing-masing sebagai juara dan runner-up kompetisi ini berhak melaju ke putaran nasional (64 besar) tanpa melewati putaran regional Sulawesi mewakili Provinsi Sulawesi Selatan untuk menuju promosi ke Liga 2.
Perselisihan antara Makassar City FC dan Perslutim
Penolakan Makassar City FC untuk Perslutim sebagai tuan rumah di putaran final
Melalui surat resminya bernomor 046/B/MCFC-MKS/II/2023 tertanggal 21 Februari 2023 yang dikirim kepada Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Sulsel, Makassar City FC sempat mengajukan penolakan bermain di putaran final jika Perslutim terpilih sebagai tuan rumah. Dalam suratnya tersebut juga mengajukan putaran final dilaksanakan di Stadion La Patau, Kabupaten Bone. Pihak Makassar City FC mengungkapkan bahwa timnya menolak bermain di kandang Perslutim karena berbagai alasan. Pertama, fasilitas di Luwu Timur tidak memadai, lapangan kurang bagus, ruang ganti pemain tidak ada. Pemain terpaksa ganti baju di pinggir lapangan. Hal ini sangat dirasakan timnya ketika bermain di putaran kedua beberapa waktu lalu. Kedua, timnya alami insiden buruk pada putaran kedua lalu di Lutim. Staf pelatih Makassar City FC alami pemukulan oleh ofisial Perslutim. Insiden dialami ini membuat Makassar City FC berjanji tidak akan bermain lagi di Luwu Timur untuk kali kedua. Makassar City FC mengaku, pihaknya siap bermain jika lokasi pertandingan dipindahkan ke Bone. Dia menilai, fasilitas di Stadion Lapatau, Bone lebih mendukung. Lapangan bagus dan ada loker room. Namun, Asprov PSSI Sulsel tidak memilih Bone karena salah satunya karena keamanan. Banyak penonton. Makassar City FC pun mengusulkan, jika dipermasalahkan keamanan lebih baik pertandingan tanpa penonton.[3]
Protes Perslutim terhadap dugaan pemalsuan data pemain Persibone
Pada Kamis, 2 Maret 2023, Manajer Perslutim, Kahar Nyiwi didampingi pengacaranya Agus Melas, melaporkan dugaan pemalsuan identitas penjaga gawang Persibone, Ansar Basri alias Reski Ismail di Polres Luwu Timur. Menurut pihak Perslutim, selama Liga 3 zona Sulsel dari putaran pertama hingga ketiga, Reski Ismail bermain untuk Persibone dan menjadi starter. Namun, nama terdaftar bukan nama Reski Ismail melainkan nama Ansar Basri alias Tyson. Dugaan pemalsuan indentitas terjadi di sini.
Reski Ismail pernah main di Liga 3 untuk tim Perspin Pinrang pada tahun 2017 silam dan Porda XVI 2018, ia memakai nama aslinya. Kemudian saat main di Liga 3 untuk tim Persibone tahun 2023, Reski mengatasnamakan Ansar Basri.
Kahar mengatakan, tidak akan berhenti sampai dugaan pelanggaran di tim Persibone, terang benderang. Ia menduga, Persibone sudah mengetahui identitas asli dari Reski Ismail, tetapi tetap saja dimainkan menggunakan identitas Ansar Basri. Ia mengatakan bahwa model tersebut tindakan tidak profesional dan ada dugaan pelanggaran hukum.
Kahar menambahkan, dugaan pelanggaran ini juga telah dilaporkan ke PSSI pusat dan telah diketahui Sekjen PSSI, Yunus Nusi. Diberitakan, Perslutim sudah mengirim surat protes kepada pengawas pertandingan Liga 3 putaran ketiga antara Persibone versus Perslutim. Surat dikirim Manajer Perslutim, Kahar Nyiwi, tertanggal Selasa 28 Februari 2023, usai laga Perslutim versus Persibone yang berakhir 1-2 untuk kemenangan Persibone di putaran ketiga.
Pihak Perslutim menemukan dugaan manipulasi umur yang dilakukan oleh pemain Persibone di Liga 3 Zona Sulsel ini. Kahar Nyiwi mengatakan bahwa keberatan dan protes atas pelaksanaan Liga 3 putaran ketiga (final four) zona Sulsel yang digelar di Lapangan Persesos Sorowako. Persibone diduga memainkan pemain di atas kelahiran 2000 lebih dari tiga orang, yakni Sulkifli, Muhammad Faisal, Ahmad Riqzan Ghulam, dan Ansar Basri. Persibone diduga melanggar pasal 31 aturan PSSI tentang pemain. Surat protes ini juga ditembuskan ke Ketua PSSI Pusat di Jakarta dan Asprov PSSI Sulsel.[4][5]
Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) Asosiasi Provinsi Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia Sulawesi Selatan (Asprov PSSI Sulsel) Asosiasi Sepak Bola Wanita Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan (ASBWI Sulsel)