Jepara adalah Kabupaten dengan mayoritas masyarakatnya bekerja di sektor industri pengolahan kayu. Produk mebel kayu merupakan lokomotif utama perekonomian masyarakat kabupaten ini. Dan juga sektor pariwisata tentunya yang patut diperhitungkan. Oleh karena itu Persijap Jepara logonya mengusung tema motif ukiran khas Jepara.
Pada tahun 1930-an, di Jepara lahir dua klub sepak bola bentukan Belanda. Yaitu Y.V.C(Yapara Voetball Club) dan Alsides. Dengan demikian cikal bakal sepak bola Jepara sudah berakar sejak penjajahan zaman Belanda. Sepak bola Jepara pada kurun waktu singkat sudah bisa menjadi olahraga rakyat pada umumnya. Di setiap pelosok desa sepak bola sudah dimainkan. Setelah Belanda kalah dan Indonesia di jajah Jepang, dua klub tersebut akhirnya bubar.
Namun, sebagai olahraga yang diminati rakyat, sepak bola semakin terus berkembang. Melihat perkembangan sepak bola di Kabupaten Jepara, Bupati Jepara Sahlan Ridwan (1954) berkeinginan membentuk sebuah kesebelasan milik Kabupaten Jepara. Ide ini dilandasi dengan semakin banyaknya klub-klub yang tumbuh. Tahun itu kemudian dicatat sebagai tahun berdirinya Persijap Jepara tepatnya pada tanggal 11 April 1954.
Persijap didirikan pada tahun 1954. Pada tahun 2001 tim ini berhasil masuk ke jajaran Divisi Utama, sebelum akhirnya kembali ke Divisi Satu Liga Indonesia. Mulai tahun 2005, Persijap Jepara yang dilatih oleh Rudy William Keltjes berhasil kembali ke Divisi Utama. Untuk musim 2006 Persijap Jepara bergabung di Wilayah Barat.
Untuk kelompok pembinaaan Junior, Persijap merupakan klub besar di tanah air. Tim ini sudah tiga kali menjuarai Piala Soeratin (kompetisi junior tertinggi di Indonesia). Kebesaran tim junior Persijap Jepara bahkan menyamai tim-tim Persebaya Surabaya, PSM Makassar, dan klub-klub besar lainnya.
Maskot
Gigga adalah sebutan nama maskot Persijap Jepara yang berupa Elang Laut Dada Putih(Bahasa Inggris: Sea White Eagle).
Elang Laut Dada Putih merupakan fauna identitas Kabupaten Jepara. Elang Laut Dada Putih yang sebagian besar hidup di Laut Jawa dijuluki sebagai mesin terbang karena kecepatan terbangnya yang luar biasa. Oleh karena itu, Persijap Jepara di juluki "Elang Laut Jawa".
Julukan
Julukan Pasukan
Laskar Kalinyamat
Persijap Jepara memiliki julukan yaitu Laskar Kalinyamat karena Laskar/Prajurit/Pasukan Kerajaan Kalinyamat di bawah pimpinan Ratu Kalinyamat adalah pasukan yang sangat kuat pernah melakukan menyerang Portugis 3 kali yaitu dua kali menggusir Portugis dari Malaka dan satu kali mengusir Portugis dari Ambon.
Julukan Fauna
Elang Laut Jawa(Elang Laut Dada Putih)
Elang Laut Dada Putih merupakan fauna identitas Kabupaten Jepara. Elang Laut Dada Putih Laut Jawa di juluki sebagai mesin terbang karena kecepatan terbangnya yang luar biasa. Jepara juga memiliki wilayah "Laut Jawa" yang sangat luas terbukti bahwa Kepulauan Karimunjawa masuk dalam administrasi wilayah Kabupaten Jepara. Oleh karena itu, Persijap Jepara bisa di beri julukan Elang Laut Jawa.
JETMAN(Jepara Tifosi Mania)
adalah supporter dari Persijap Jepara yang berdiri sejak Ligina IV, tepatnya 11 Juni 2001. Markas dan sekretariat JETMAN berada di Stadion Gelora Bumi Kartini. Setiap Selasa dan Jumat merupakan rutinitas JETMAN baik itu pengurus maupun anggota untuk melakukan kegiatan berkumpul bersama membahas perkembangan JETMAN serta laporan-laporan dari setiap bidang kepengurusan. Tidak lupa juga melakukan pendaftaran bagi anggota baru dalam rutinitas tersebut.
BANASPATI(Barisan Suporter Persijap Sejati)
adalah salah satu suporter yang mendukung Persijap Jepara, berdiri tanggal 9 April 2002. BANASPATI yang saat didirikan merupakan sekumpulan pecinta Persijap Jepara yang pada awalnya bergabung dengan PFC (Persijap Fans Club). Mereka berada di tribun timur sisi utara dan tribun selatan.
CNS(Curva Nord Syndicate) / Ultras Persijap
adalah supporter yang berada di tribun utara. Seperti biasanya ultras yang sering mengenakan atribut hitam, dalam beberapa pertandingan terkadang euphoria menyalakan flare, atau mengibarkan giant flag. Ultras Persijap adalah suporter yang terus tak henti-hentinya bernyanyi atau dengan sebutan chant hampir sepanjang pertandingan (90 menit).