Kabupaten Sinjai
Kabupaten Sinjai (Makassar: ᨀᨅᨘᨄᨈᨙ ᨔᨗᨍᨕᨗ) kata Sinjai berasal dari bahasa suku Makassar yang artinya “sama banyak”, Sinjai adalah salah satu Daerah Tingkat II di provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Sinjai Utara yang berjarak sekitar 220 km dari Kota Makassar. Kabupaten Sinjai memiliki luas wilayah 819,96 km2 dan memiliki penduduk sebanyak 259.478 jiwa berdasarkan sensus penduduk tahun 2020.[2] GeografiSecara geografis Kabupaten Sinjai terletak pada titik 5°2'56" - 5°21'16" Lintang Selatan dan 119°56'30" - 120°25'33" Bujur Timur. Kabupaten Sinjai terletak di bagian pantai timur Provinsi Sulawesi Selatan yang berjarak sekitar 223 km dari Kota Makassar. Luas wilayahnya berdasarkan data yang ada sekitar 819,96 km2 (81.996 ha). Batas wilayahBatas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:
TopografiKabupaten Sinjai secara geografis terdiri atas wilayah pesisir, dataran rendah dan dataran tinggi dengan ketinggian antara 0–2.871 meter di atas permukaan air laut (mdpl). Wilayahnya termasuk 9 pulau-pulau kecil di Teluk bone yang masuk ke wilayah Kecamatan Pulau Sembilan. Pesisir di Kabupaten Sinjai berada di sepanjang batas sebelah timur dan tergolong sempit meliputi Kecamatan Sinjai Timur, Kecamatan Sinjai Utara dan Kecamatan Tellu Limpoe. Selanjutnya daerah dataran tinggi yang merupakan lereng timur Gunung Lompobattang-Gunung Bawakaraeng meliputi kecamatan Sinjai Barat dan Sinjai Borong. Serta dataran tinggi Pegunungan Bohonglangi meliputi sebagian wilayah Kecamatan Bulupoddo.[2] IklimSepanjang tahun, Kabupaten Sinjai termasuk daerah beriklim sub tropis, yang mengenal dua musim, yaitu musim hujan pada periode April–Oktober, dan musim kemarau yang berlangsung pada periode Oktober–April. Selain itu, menurut Schmidt dan Fergusson ada tiga tipe iklim yang terjadi dan berlangsung di wilayah ini, yaitu iklim tipe B2, C2, D2 dan tipe D3.
Dari keseluruhan type iklim yang ada tersebut, Kabu paten Sinjai mempunyai curah hujan berkisar antara 2.000 - 4.000 mm / tahun, dengan hari hujan yang bervariasi antara 100 – 160 hari hujan / tahun. Kelembaban udara rata-rata, tercatat berkisar antara 64 - 87 persen, dengan suhu udara rata-rata berkisar antara 21,1oC - 32,4oC. DemografiBahasaBahasa resmi instansi pemerintahan di Kabupaten Sinjai adalah bahasa Indonesia. Menurut Statistik Kebahasaan 2019 oleh Badan Bahasa, mayoritas penduduk di Kabupaten Sinjai[7] menggunakan bahasa Bugis (khususnya dialek Sinjai).[8] Bahasa Makassar dialek Konjo dituturkan di Kecamatan Sinjai Barat dan sebagian Sinjai Tengah.https://core.ac.uk/download/pdf/11735285.pdf PemerintahanDaftar Bupati
Dewan Perwakilan
KecamatanKabupaten Sinjai terdiri dari 9 kecamatan, 13 kelurahan, dan 67 desa. Pada tahun 2017, kabupaten ini memiliki luas wilayah 798,96 km² dan jumlah penduduk sebesar 255.853 jiwa dengan sebaran penduduk 320 jiwa/km².[10][11] Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Sinjai, adalah sebagai berikut:
PendudukJumlah penduduk Kabupaten Sinjai tahun 2014 sebanyak 236.497 jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk 3,3 persen dari hasil Sensus Penduduk 2010 yang berjumlah 228.879 jiwa. Sedangkan kepadatan penduduknya 288 jiwa/km² dengan Kecamatan Sinjai Utara merupakan daerah terpadat penduduknya dengan 1.471 jiwa/km² dan Kecamatan Bulupoddo merupakan daerah terjarang penduduknya dengan 158 jiwa/km². Sebanyak 99% penduduk Kabupaten Sinjai memeluk agama Islam. Berikut adalah penduduk Kabupaten Sinjai, per Kecamatan Tahun 2014:
EkonomiPertanianPertanian yang menonjol dari kabupaten Sinjai adalah lada dan coklat. Lada tumbuh hampir di semua kecamatan kecuali di kecamatan Pulau Sembilan. Luas areal tanamnya mencapai 3.249 hektare dengan jumlah produksi 2.380 per tahun. Sedangkan coklat atau kakao tumbuh hampir di semua kecamatan dengan luas area tanam 4.178 hektare dan hasil panen per tahun mencapai 2.129 ton. Sinjai mengkespor coklat-coklat ini ke Eropa.[13] Pariwisata
Media Massa
Referensi
Pranala luar
|