Islam di Republik Dominika
Islam adalah agama minoritas di negara mayoritas Katolik tersebut. Menurut Círculo Islámico, 4.000 orang dari total populasi Republik Dominika adalah pemeluk Islam. Jumlah tersebut tentunya termasuk mualaf lokal. SejarahSejarahnya dimulai ketika pada tahun 1502, bangsa Spanyol membawa gerombolan orang Afrika ke Republik Dominika untuk dijadikan budak pertanian. Mereka tiba dengan banyak budaya yang terbilang kuno. Akibat buah dari siksaan brutal dan konversi agama secara paksa telah membuat mereka kehilangan Budaya mereka dan agama mereka. Pada tahun 1503, Nicolás de Ovando, gubernur Hispaniola menyarankan untuk dihentikannya budak dikarenakan mereka pandai menguasai Budaya Spanyol dan Budaya Portugis. Mereka juga menjaga hubungan baik dengan Senegambia, Islam dan keduanya. Menurut gubernur tersebut, orang hitam Ladinos adalah sumber masalah.[1] MasjidCírculo Islamico juga mendirikan masjid yang berada di Santo Domingo yang bernama Masjid Al-Noor. Masjid ini tampak sederhana dengan cat putih dan hijau. Menara Masjid berwarna putih sedangkan kubah berwarna hijau. Terdapat pula sebuah masjid yang terletak di San Pedro de Macoris yang dipimpin oleh seorang imam yang merupakan mualaf. Ini membutuhkan waktu setengah jam berkendara dengan mobil dari Masjid Al-Noor. Di Santiago de los Caballeros, terdapat sebuah mushala yang bernama Mushala Al-Hidayah. Di beberapa tempat wisata di Republik Dominika pun telah menyediakan Mushala. Ini menandakan bahwa Islam mendapat respon positif di negara ini. Referensi |