Islam di Honduras

Islam di Honduras memiliki sejarah yang panjang. Orang pertama yang menetap di Honduras pertama kali sebelum kedatangan Christopher Columbus yaitu imigran dari Arab dan Afrika. Mereka adalah muslim yang berlindung dari represi Umat Kristen setelah jatuhnya Kerajaan Andalusia. Honduras menerima kedatangan mereka pada tahun 1896 hingga 1918. Banyak imigran dari Arab datang ke Honduras dikarenakan situasi yang bergejolak di Timur Tengah. Populasi mereka dari data resmi pemerintah tahun 2020 kemarindu telah berjumlah 10.000 orang atau 0.12% dari total populasi. Mayoritas mereka bekerja sebagai politisi. Namun, kebanyakan mereka bekerja di bidang perdangangan. Pada tahun 1984, sebuah pusat Islam pertama telah didirikan di San Pedro Sula dan lainnya berada di Cortez.[1]

Hubungan Komunitas Muslim dengan pemerintah dan komunitas muslim lainnya

Muslim Honduras memiliki sebuah komunitas yang diharapkan dapat mengaktifkan pusat Islam di Tegucigalpa. Pusat Islam itu pun diupayakan melalui kegiatan di masjid dan beberapa tempat umum. Asosiasi Muslim Honduras mulai berhubungan dengan komunitas Muslim di Guatemala, El Salvador dan Nikaragua untuk menciptakan kekuatan. Pemerintah Honduras telah menyarankan Muslim disana untuk meninggalkan pekerjaan mereka saat waktu Sholat Jumat tiba. Mereka juga telah diizinkan untuk membangun madrasah untuk mempelajari Al-Quran yang dimana pengajarnya adalah sukarelawan yang dapat memahami Bahasa Arab dan Islam. Asosiasi Muslim disana telah menyewa 3 bangunan untuk sholat berjamaah. Asosiasi tersebut juga bekerja sebagai penerbit buku Islam yang diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Spanyol. Secara umum, mereka dapat menegaskan identitas dan keyakinan mereka agar memiliki sumber daya untuk pembangunan masjid dan sekolah Islam yang layak.[2]

Bacaan lebih lanjut