Berikut ini adalah daftar figur pendiri negara dengan keterangan negara dan orang yang dianggap mendirikan negara tersebut. Para pendiri negara biasanya merupakan orang-orang yang memainkan peran berpengaruh dalam pembentukan sistem pemerintahan (seperti bentuk sistem politik pemerintahan, dan konstitusi), dari negara tersebut. Mereka juga dapat berasal dari kalangan pemimpin militer dari sebuah perang kemerdekaan yang berujung pada berdirinya negara tersebut.
Sun Yat-sen disebut sebagai "Bapak Negara" (国父) Republik Tiongkok. Namun, setelah Perang Saudara Tiongkok, Republik Tiongkok terbagi dalam dua negara, Republik Rakyat Tiongkok, dan Republik Tiongkok, yang umumnya disebut sebagai Taiwan. Mao Zedong umumnya dicap sebagai arsitek Republik Rakyat Tiongkok.
Huangdi disebut sebagai pendiri dan inisiator peradaban Tiongkok dalam legenda.
Sukarno dan Mohammad Hatta adalah bapak pendiri Indonesia. Keduanya menandatangani Proklamasi Kemerdekaan yang dibacakan oleh Sukarno dan memproklamasikan kemerdekaan Indonesia dari Belanda pada 17 Agustus 1945. Sehari kemudian, mereka terpilih masing-masing sebagai Presiden dan Wakil Presiden Indonesia Pertama. Meskipun Belanda tak mengakui kemerdekaan tersebut, keduanya merupakan figur menonjol dan dipandang sebagai lambang persatuan bangsa Indonesia untuk berjuang melawan Belanda pada masa Revolusi Nasional dari 1945 sampai 1949. Pada Agustus 1949, Hatta mengepalai seorang delegasi ke Den Haag untuk Konferensi Meja Bundar yang berujung pada pengakuan kemerdekaan Indonesia oleh Belanda pada 27 Desember 1949.[3]
Kaisar Jimmu (神武天皇code: ja is deprecated , Jinmu-tennō) (masa pemerintahan tradisional 18 Februari 660 SM–9 April 585 SM) merupakan Kaisar Jepangpertama,[4] menurut ordo suksesi tradisional.[5] Hari libur nasional Jepang Hari Pendirian Nasional (建国記念の日code: ja is deprecated , Kenkoku Kinen no Hi) dirayakan setiap tahun pada 11 Februari dalam memperingati pendirian negara Jepang dan kenaikan tahta Kaisar Jimmu pada tahta kekaisaran.[6]
^H. J. Van Mook (1949). "Indonesia". Royal Institute of International Affairs. 25 (3): 274–285. JSTOR3016666.; Charles Bidien (5 December 1945). "Independence the Issue". Far Eastern Survey. 14 (24): 345–348. doi:10.1525/as.1945.14.24.01p17062. JSTOR3023219.; Taylor, Jean Gelman (2003). Indonesia: Peoples and History. Yale University Press. hlm. 325. ISBN0-300-10518-5.; Reid (1973), page 30