Compagnie du Mississippi
Compagnie du Mississippi (berarti "Perusahaan Mississippi")[1] adalah sebuah perusahaan yang memegang monopoli perdagangan di jajahan Prancis di Amerika Utara dan Hindia Barat. Pada tahun 1717, Compagnie du Mississippi menerima hibah kerajaan dengan hak dagang eksklusif selama 25 tahun.[2] Kebangkitan dan kejatuhan perusahaan ini terkait dengan kegiatan pemodal dan ekonom Skotlandia bernama John Law yang saat itu menjabat sebagai Pengendali Jenderal Keuangan Kerajaan Prancis. Meskipun perusahaan itu sendiri mulai menguntungkan, dan tetap mampu membayar hingga runtuhnya gelembung,[3] ketika spekulasi di kalangan keuangan Prancis, dan pengembangan lahan di wilayah tersebut menjadi hiruk-pikuk dan terlepas dari fenomena ekonomi yaitu Gelembung Mississippi, merupakan salah satu contoh paling awal dari gelembung ekonomi. SejarahCompagnie du Mississippi awalnya disewa pada tahun 1684 atas permintaan René-Robert Cavelier (de La Salle) yang berlayar pada tahun itu dari Prancis dengan sebuah penjelajahan besar dengan maksud untuk mendirikan jajahan di muara Sungai Mississippi.[4] Penjelajahan itu tidak berhasil mencapai tujuan ini; mereka benar-benar mendirikan permukiman di sekitar daerah yang kini bernama Victoria, tetapi hanya sebentar.[5] Pada Mei 1716, ekonom Skotlandia bernama John Law, yang telah ditunjuk sebagai Pengendali Keuangan Kerajaan Prancis di bawah Adipati Orléans, mendirikan Banque Générale Privée ("Bank Swasta Umum"), yang merupakan salah satu lembaga keuangan Eropa pertama yang mengembangkan penggunaan uang kertas.[6][7][8] Bank tersebut berjenis swasta, tetapi tiga perempat dari modalnya terdiri dari uang kertas tagihan dan uang kertas lainnya yang diterima pemerintah. Pada Agustus 1717, Law membeli Compagnie du Mississippi untuk membantu jajahan Prancis di Louisiana. Pada tahun yang sama, Law menyusun perusahaan perdagangan saham gabungan bernama Compagnie d'Occident (berarti "Perusahaan [di] Barat"). Law ditunjuk sebagai direktur utama perusahaan baru tersebut, yang diberikan monopoli perdagangan di Hindia Barat dan Amerika Utara oleh Pemerintah Kerajaan Prancis.[9] Perusahaan tersebut terlibat dalam perdagangan budak Atlantik, mengimpor budak Afrika ke Louisiana.[10] Banque RoyaleBank ini menjadi banque royale pada tahun 1718, sejenis bank sentral di tanah jajahan, yang berarti uang kertas tersebut dijamin oleh Raja Louis XV. Perusahaan tersebut menyerap Compagnie des Indes Orientales ("Perusahaan Hindia Timur"), Compagnie de Chine ("Perusahaan Tiongkok"), dan perusahaan perdagangan pesaing lainnya, sehingga menjadi Compagnie Perpétuelle des Indes pada 23 Mei 1719 dengan monopoli atas perdagangan Prancis di semua luar daerah Kerajaan Prancis di Eropa. Bersamaan dengan itu, bank mulai mengeluarkan lebih banyak uang kertas daripada yang bisa diwakilinya dalam bentuk koin; hal ini menyebabkan devaluasi mata uang, yang akhirnya diikuti oleh bank run ketika nilai mata uang kertas yang baru dibelah dua.[11] Gelembung MississippiPemerintahan dan perang yang dipimpin oleh Louis XIV yang panjang hampir membuat Kerajaan Prancis bangkrut. Alih-alih mengurangi pengeluaran, Adipati Orléans, wali penguasa Louis XV, mendukung teori moneter pemodal Skotlandia bernama John Law. Pada tahun 1716, Law diberi piagam untuk banque royale di mana utang nasional dialihkan ke bank dengan imbalan hak istimewa yang luar biasa. Kunci perjanjian banque royale adalah bahwa utang negara akan dibayar dari pendapatan yang diperoleh dari pembukaan Lembah Sungai Mississippi. Bank terikat dengan perusahaan berbadan hukum lainnya – Compagnie de l'Occident. dan Compagnie des Indies. Semuanya dikenal sebagai Compagnie du Mississippi. Compagnie du Mississippi memonopoli perdagangan dan kekayaan mineral. Perusahaan meningkat drastis. Law diberi gelar Duc d'Arkansas (Adipati Arkansas). Jajahan Prancis awalPada tahun 1699, Kerajaan Prancis membentuk permukiman Eropa tetap pertama di Louisiana (Prancis Baru), di Fort Maurepas. Mereka berada di bawah arahan Pierre Le Moyne d'Iberville. Ibu kota pertama Prancis Baru dari tahun 1702 hingga 1711 adalah La Mobile, setelah itu ibu kota dipindahkan ke situs Mobile Baru. Pada 1718, hanya ada 700 orang Eropa di Louisiana. Bénard de la Harpe dan rombongannya meninggalkan Nouvelle Orléans pada 1719 untuk menjelajahi Sungai Merah. Pada 1721, dia menjelajahi Sungai Arkansas. Di pemukiman Yazoo di Mississippi dia bergabung dengan Jean Benjamin yang menjadi ilmuwan untuk penjelajahan tersebut. Compagnie du Mississippi mengatur kapal untuk membawa 800 lebih pemukim, yang mendarat di Louisiana pada tahun 1718, menggandakan jumlah penduduk asal Eropa. Law mengajak beberapa orang berbahasa Jerman, termasuk Alsace dan Swiss, untuk beremigrasi. Mereka memberi nama mereka ke Côte des Allemands dan Lac des Allemands di Louisiana. Tahanan dibebaskan di Paris sejak September 1719 dan seterusnya, dan diajak oleh penegak hukum untuk menikahi wanita muda yang direkrut di rumah sakit.[12] Pada Mei 1720, setelah keluhan dari Compagnie du Mississippi dan pemegang izin tentang kelas imigran Prancis tersebut, pemerintah Kerajaan Prancis melarang deportasi semacam itu. Namun, ada pengiriman tahanan ketiga pada tahun 1721.[13] SpekulasiLaw membesar-besarkan kekayaan Louisiana dengan skema pemasaran yang efektif, yang menyebabkan spekulasi liar pada saham perusahaan pada tahun 1719. Skema tersebut menjanjikan kesuksesan bagi Compagnie du Mississippi dengan menggabungkan semangat penanam modal dan kekayaan bakal calon penanam modal Louisiana ke dalam kerjasama perusahaan saham gabungan yang berkelanjutan. Kepopuleran saham perusahaan sedemikian rupa sehingga memicu kebutuhan akan lebih banyak uang kertas bank, dan ketika saham menghasilkan keuntungan, penanam modal dibayar dalam uang kertas bank.[14] Pada tahun 1720, Pada 1720, bank dan perusahaan digabungkan dan Law diangkat oleh Adipati Orléans sebagai wali penguasa Louis XV, menjadi Pengawas Keuangan Umum untuk mengajak para penanam modal.[15] KebangkrutanBank penerbit uang perintis Law berkembang pesat sampai pemerintah Kerajaan Prancis terpaksa mengakui bahwa jumlah uang kertas yang dikeluarkan oleh Banque Royale melebihi nilai jumlah mata uang logam yang dipegangnya.[16] Harga pasar saham perusahaan akhirnya mencapai puncak 10.000 livre. Saat para pemegang saham menjual saham mereka, jumlah uang beredar di Prancis tiba-tiba berlipat ganda, dan inflasi melonjak. Inflasi mencapai tingkat bulanan 23 persen pada Januari 1720.[17] Penentang pemodal berusaha untuk mengubah catatan mereka menjadi mata uang logam (emas dan perak) secara besar-besaran, memaksa bank untuk menghentikan pembayaran pada catatan kertasnya.[18] "Gelembung" meledak pada akhir tahun 1720.[17] Pada bulan September 1720 harga saham di perusahaan tersebut telah turun menjadi 2.000 livre dan menjadi 1.000 pada bulan Desember. Pada September 1721 harga saham telah turun menjadi 500 livre, seperti harga awal. Pada akhir tahun 1720, Adipati Orléans telah memberhentikan Law dari posisinya. Law kemudian melarikan diri dari Prancis ke Brussel, akhirnya pindah ke Venesia, tempat dia hidup dari perjudiannya. Law dimakamkan di gereja San Moisè di Venesia.[11] ReferensiCatatan kaki
Daftar pustaka
Pranala luar
|