Krisis finansial Siprus 2012-2013 adalah krisis ekonomi di Republik Siprus yang diakibatkan oleh pengaruh krisis utang Yunani terhadap bank-bank di Siprus, penurunan status ekonomi Siprus menjadi obligasi sampah, ketidakmampuan negara membayar pengeluaran di pasar internasional[1][2] dan keengganan pemerintah untuk merestrukturisasi sektor finansial Siprus yang bermasalah.[3]
Pada tanggal 25 Maret 2013, Uni Eropa, Bank Sentral Eropa, dan Dana Moneter Internasional akan memberikan bailout senilai €10 miliar kepada Siprus. Akan tetapi, sebagai gantinya, Siprus harus menutup bank terbesar keduanya, Cyprus Popular Bank (juga disebut Laiki Bank), serta memberlakukan haircut terhadap tabungan-tabungan tak terasuransi di bank tersebut.[4][5] Semua tabungan terasuransi yang bernilai 100.000 euro atau lebih rendah tidak akan terpengaruh.[6][7]
Catatan kaki