Prefektur Yamagata
Prefektur Yamagata (山形県 , Yamagata-ken) adalah sebuah prefektur yang terletak di wilayah Tōhoku, di bagian utara Pulau Honshu, Jepang.[1] Ibu kota prefektur ini adalah Yamagata yang juga merupakan kota terbesar dan asal dari nama prefektur ini.[2] Prefektur Yamagata memiliki jumlah penduduk sebesar 1.028.055 jiwa (per 1 Agustus 2023) dan memiliki luas wilayah sebesar 9.325,15 km² (3.600,46 mil²). Prefektur Yamagata berbatasan dengan Prefektur Akita di sebelah utara, Prefektur Miyagi di sebelah timur, Prefektur Fukushima di sebelah selatan, Laut Jepang di sebelah barat, dan Prefektur Niigata yang berada di sebelah barat daya. Kota-kota penting lainnya yang ada di prefektur ini yaitu Tsuruoka, Sakata, dan Yonezawa.[3] Prefektur Yamagata terletak di wilayah pesisir barat Honshu dan perbatasan prefektur ini dengan prefektur tetangganya dibentuk oleh berbagai barisan pegunungan, dengan 17% dari total luas wilayah prefektur ini ditetapkan sebagai cagar alam. Prefektur Yamagata dibentuk dari bagian selatan wilayah bersejarah Provinsi Dewa, yang dengan Prefektur Akita menjadi rumah bagi "Tiga Gunung Dewa", yang meliputi Pagoda Lima Tingkat Haguro, yang diakui sebagai Pusaka Nasional Jepang. SejarahSuku Ezo asli (蝦夷) pernah menghuni daerah yang sekarang dikenal sebagai Yamagata. Yamagata dan Prefektur Akita dahulu dikenal sebagai Provinsi Dewa sampai Restorasi Meiji.[4] Selama periode Heian (794–1185), klan Fujiwara (藤原) memerintah di daerah tersebut. Kota Yamagata semakin berkembang selama periode Edo (1603-1867) karena statusnya sebagai kota benteng dan stasiun pos. Pada tahun 1689, penyair haiku yang terkenal, Matsuo Bashō mengunjungi Yamagata selama perjalanan lima bulan ke daerah utara Jepang. GeografiPrefektur Yamagata terletak di sudut barat daya wilayah Tōhoku yang menghadap ke Laut Jepang. Prefektur ini berbatasan dengan Prefektur Niigata dan Prefektur Fukushima di selatan, Prefektur Miyagi di timur, dan Prefektur Akita di utara. Semua batas ini ditandai oleh pegunungan. Pada 1 April 2012, 17% dari total luas wilayah prefektur ini ditetapkan sebagai Taman Nasional, yaitu Taman Nasional Bandai-Asahi; Taman Quasy-Nasional Chōkai, Kurikoma, dan Zaō; serta enam Taman Alam Prefektur.[5] KotaBerikut tiga belas kota terletak di Prefektur Yamagata:
Kota kecil dan desaBerikut adalah kota kecil dan desa di setiap distriknya:
IklimIklim di Prefektur Yamagata ditandai oleh musim panas yang lembap dan musim salju yang panjang. Namun baik musim semi ataupun musim gugur waktunya cukup pendek, musim semi cukup dingin namun musim gugur hangat, tetapi keduanya cukup kering dan cerah. Prefektur Yamagata, bersama dengan bagian utara Miyagi dan Iwate adalah daerah transisi dari iklim subtropis basah (Koppen Dfa/Dfb) ke iklim kontinen lembab sama seperti di daratan Jepang lainnya. Suhu musim dingin jarang turun di bawah -10 °C, dan bahkan sering naik di atas 30 °C pada bulan Juli dan Agustus. Curah hujan turun sepanjang tahun dan satu atau mungkin dua topan biasanya melewati antara Agustus dan Oktober. Musim dingin dapat dilihat hujan salju lebat terutama di ketinggian yang lebih tinggi, meskipun pantai Laut Jepang lebih ringan dan turun hujan lebih banyak. Salju yang turun di daerah Shinjō adalah tergolong dari daerah pegunungan yang berpenduduk, sedangkan salju yang turun di kota Yamagata yang khas di daerah lembah. Pegunungan tengah di sekitar Gassan dapat dilihat salju setebal 3000 cm dalam satu musim dengan kedalaman hingga 8 meter di ketinggian yang lebih tinggi.
EkonomiBuah-buahanPrefektur Yamagata adalah penghasil ceri dan pir terbesar di Jepang. Sejumlah besar jenis buah-buahan lain seperti anggur, apel, persik, melon, kesemek, dan semangka juga diproduksi di prefektur ini. DemografiPada Oktober 2014, Prefektur Yamagata memiliki populasi 1.131.000.[9] Prefektur ini juga menjadi salah satu populasi dengan penduduk tertua di Jepang. Pada tahun 2004, 12,8% dari populasi prefektur ini berusia di antara 65 dan 74, dan 12,1% berusia di atas 75 (masing-masing tertinggi keempat dan ketiga di Jepang).[10] Lebih dari 40% rumah tangga di Yamagata memiliki satu atau lebih kerabat berusia 65 atau lebih (salah satu dari tiga tertinggi di Jepang).[11] BudayaFestival dan eventPrefektur Yamagata memiliki sejumlah festival dan acara tahunan. Yang terbesar adalah Hanagasa Matsuri (花笠祭り) yang berlangsung di Kota Yamagata pada akhir pekan pertama di bulan agustus, ketika ribuan orang melakukan tarian hanagasa di pusat kota dan menarik hingga 300.000 penonton. Kota Yamagata juga merupakan rumah bagi Festival Film Dokumenter Internasional Yamagata dua tahunan pada bulan Oktober. Pada bulan Februari, festival lentera salju diadakan di kota Yonezawa di Kuil Uesugi. Ratusan lentera yang diterangi lilin berjejer di jalur salju di sekitar kuil tersebut. Yonezawa juga merupakan tempat Festival Uesugi (上杉祭り, uesugi matsuri) di pertengahan musim semi. Festival ini bercerita mengenai Pertempuran Kawanakajima di tepi Sungai Matsukawa. Pada bulan September, Prefektur Yamagata terkenal dengan imoniya, rebusan akar talas yang populer di Jepang Utara selama musim gugur. Serta Imonikai, pesta sup akar taro, yang sangat populer selama musim itu, dan banyak wisatawan datang ke Prefektur Yamagata khusus untuk bergaya khas imoni. SeniMulai tahun 2003, pejabat kota Yamagata dengan bantuan Universitas Seni dan Desain Tohoku memulai proyek tiga tahun di mana seni Buddha di kuil-kuil kota akan di katalog dan dibandingkan dengan seperangkat pedoman untuk mengidentifikasi aset budayanya.[12] Seratus sembilan puluh candi telah diperiksa karya seninya dan beberapa contoh signifikan patung Buddha telah ditemukan. Di Kuil Heisenji, di distrik Hirashimizu, sebuah patung yang sangat langka, patung Buddha duduk Wairocana yang terbuat dari kayu zelkova ditemukan. Karya penting lainnya termasuk patung-patung dari periode Heian (794–1185) dan periode Kamakura (1192–1333) juga telah ditemukan. Museum Seni Yamagata, yang terletak di Kota Yamagata, dibuka pada tahun 1964 melalui upaya yayasan yang dipimpin oleh Yoshio Hattori, presiden Yamagata Shimbun dan Yamagata Broadcasting Co, Ltd. Koleksi permanen terdiri dari tiga jenis seni: Jepang dan Asia, regional, dan Prancis. Pameran khusus diadakan secara berkala. BahasaPrefektur Yamagata terkenal dengan dialek lokalnya yaitu Yamagata-ben, kadang-kadang dialek ini dianggap sebagai suara terbelakang di bagian lain Jepang. Film Swing Girls (スウィング ガールズ) pada tahun 2004 yang ditulis bersama dan disutradarai oleh Shinobu Yaguchi, dibuat di Yamagata dan memanfaatkan Yamagata-ben untuk tujuan komedi. OlahragaBerikut tim olahraga yang berada di Prefektur Yamagata: Sepak bola Bola voli
Bola basket
TransportasiBandar udaraKereta
PariwisataKuil Yama-dera yang berada di lereng gunung di dekat kota Yamagata adalah daya tarik utama pariwisata di prefektur ini. Dewa Sanzan adalah tiga gunung suci yang merupakan tempat ziarah tradisional bagi pengikut cabang Shugendō di agama Shinto. Gojudo (pagoda lima lantai) yang terletak di kaki Gunung Haguro, yang terendah dari tiga gunung tersebut. Gunung Zoa adalah resor ski musim dingin yang terkenal, yang juga dikenal karena monster salju (karena banyak pohon yang tertutup salju) di musim dingin, dan terdapat juga danau kawah Okama, yang juga dikenal sebagai Goshiki Numa (Danau Lima Warna) karena warnanya berubah sesuai dengan cuaca.
MediaSurat kabarTv dan radio
Film
Referensi
Bacaan lanjutan
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Prefektur Yamagata. Wikiwisata memiliki panduan wisata Prefektur Yamagata.
|