Kota Gifu adalah ibu kota dari Prefektur Gifu, yang juga merupakan kota terbesar di wilayah prefektur ini. Kota-kota penting lainnya yang ada di prefektur ini yaitu Ōgaki, Kakamigahara, dan Tajimi.[3] Prefektur Gifu adalah satu dari delapan prefektur di Jepang yang tak memiliki wilayah pesisir dan menjadi lokasi pusat populasi bagi negara Jepang, yang bertempat di wilayah Kota Seki. Prefektur Gifu telah lama berfungsi sebagai area persimpangan bersejarah Jepang dengan jalan yang menghubungkan timur ke barat, termasuk diantaranya yaitu Jalur Nakasendō, yang merupakan salah satu dari Lima Jalan Zaman Edo.
Prefektur Gifu adalah kediaman dari Oda Nobunaga dan Saitō Dōsan, dua tokoh berpengaruh dalam sejarah Jepang pada periode Sengoku, yang memunculkan frasa populer "kendalikan Gifu dan Anda akan mengendalikan Jepang" di akhir era Abad Pertengahan.[4] Prefektur Gifu terkenal dengan industri kertas Washi tradisionalnya, seperti Lentera Gifu dan Payung Gifu, serta sebagai pusat industri pembuatan pedang dan peralatan makan Jepang. Prefektur Gifu adalah rumah bagi Istana Gifu, tradisi memancing dengan burung kormoran yang telah berusia 1.300 tahun di Sungai Nagara, dan merupakan lokasi dari Pertempuran Sekigahara.
Sejarah
Area tanah yang membentuk Gifu saat ini dahulu merupakan bagian dari Pengadilan Yamato sekitar pertengahan abad keempat. Karena letaknya di tengah-tengah pulau Honshu, area itu telah menjadi tempat banyak pertempuran yang banyak menentukan sejarah Jepang, pertempuran besar tertua adalah Pertempuran Jinshin pada tahun 672, yang mengarah pada membawa Kaisar Tenmu sebagai kaisar ke-40 Jepang.
Prefektur Gifu menempati wilayah yang menurut pembagian provinsi lama Jepang disebut Provinsi Hida dan Mino. Oda Nobunaga memberi nama wilayah ini sebagai "Gifu", dengan aksara kanji "gi" seperti dalam nama Gunung Gi (Gunung Qi) di Tiongkok yang merupakan tempat berdirinya Dinasti Zhou. Gifu sejak dulu merupakan pusat pembuatan benda-benda tajam di Jepang.
Prefektur Gifu menempati wilayah yang menurut pembagian provinsi lama Jepang disebut Provinsi Hida dan Mino, serta sebagian kecil Provinsi Echizen dan Provinsi Shinano.[5] Nama prefektur ini berasal dari nama ibu kotanya, Gifu, yang dinamai oleh Oda Nobunaga selama kampanyenya untuk menyatukan seluruh Jepang pada tahun 1567.[6] Karakter pertama yang digunakan berasal dari Qishan (岐山), gunung legendaris tempat sebagian besar Tiongkok bersatu, sedangkan karakter kedua berasal dari Qufu (曲阜), tempat kelahiran Konfusius.[7] Nobunaga memilih karakter tersebut karena dia ingin menyatukan seluruh Jepang dan dia ingin dipandang sebagai orang yang berpikiran hebat.
Secara historis, prefektur ini terkenal sebagai pusat pembuatan pedang untuk seluruh Jepang, dengan kota Seki yang dikenal sebagai pembuat pedang terbaik di Jepang. Pada tanggal 28 Oktober 1891, yang saat ini merupakan kota Motosu adalah pusat gempa Mino–Owari, gempa bumi terbesar kedua yang pernah melanda Jepang.[8] Gempa yang diperkirakan berkekuatan 8.0 (kekuatan gelombang permukaan) ini meninggalkan bekas patahan yang masih bisa dilihat hingga saat ini.
Geografi
Prefektur Gifu merupakan salah satu dari sedikit prefektur di Jepang yang terkurung daratan. Wilayah dikelilingi 7 prefektur: Aichi, Fukui, Ishikawa, Mie, Nagano, Shiga, dan Toyama. Prefektur Gifu termasuk ke dalam wilayah Chubu, tetapi wilayah bagian selatan juga merupakan wilayah Tokai. Kode pos Jepang semuanya dimulai dengan angka tiga digit, mulai dari 001 hingga 999. Sebagian besar kode pos di wilayah Gifu memiliki awalan 500, yang mencerminkan lokasinya yang berada di pusat negara Jepang. Pusat populasi Jepang saat ini terletak di Kota Seki, Prefektur Gifu. Pusat populasi adalah titik hipotetis di mana suatu negara seimbang sempurna dengan asumsi setiap orang memiliki bobot yang seragam. Spot tersebut dihitung dengan menggunakan sensus 2005.
Per 31 Maret 2019, 18 persen dari total luas wilayah prefektur ini ditetapkan sebagai Taman Nasional, yaitu Taman Nasional Hakusan dan Chūbu-Sangaku, Taman Kuasi Nasional Hida-Kisogawa dan Ibi-Sekigahara-Yōrō, serta lima belas Taman Nasional Prefektural.[9]
Wilayah
Gifu memiliki lima wilayah tidak resmi, yang memungkinkan pemerintah kota setempat bekerja sama untuk mempromosikan wilayah sekitarnya. Lima wilayah tersebut adalah Seinō,[10] Gifu,[11] Chūnō,[12] Tōnō[13] dan Hida.[14] Perbatasan wilayah ditentukan secara longgar, tetapi biasanya dibatasi di antara kota-kota besar.
Wilayah pegunungan Hida terdiri dari Pegunungan Hida, yang disebut sebagai "Pegunungan Alpen Utara", dan Pegunungan Kiso, yang dikenal sebagai "Pegunungan Alpen Tengah" di Jepang. Pegunungan Ryōhaku juga berada di wilayah Hida. Pegunungan utama lainnya adalah seperti Pegunungan Ibuki dan Pegunungan Yōrō.
Sebagian besar wilayah Mino terdiri dari dataran aluvial dari Tiga Sungai Kiso, yaitu Sungai Ibi, Sungai Kiso, dan Sungai Nagara. Sumber dari ketiga sungai tersebut berada di Prefektur Nagano dan akhirnya mengalir melalui prefektur Aichi dan Mie sebelum bermuara ke Teluk Ise. Sungai Nagara merupakan sungai utama yang terkenal dengan airnya yang bersih. Sungai-sungai lain yang mengalir di prefektur ini: Sungai Kiso, Sungai Ibi, Sungai Hida, Sungai Miyagawa, dan Sungai Itadori.
Iklim
Iklim di prefektur Gifu bervariasi dari iklim subtropis basah di selatan, hingga ke iklim kontinen lembab di utara. Karena wilayah Mino dikelilingi oleh pegunungan rendah, suhu di wilayah tersebut bervariasi sepanjang tahun, dari musim panas yang terik hingga musim dingin yang dingin. Kota timur Tajimi, misalnya, sering tercatat suhu terpanas di Jepang setiap tahunya dan dianggap sebagai salah satu kota terpanas di Honshu dengan suhu siang hari rata-rata 34,1 °C (93,4 °F) selama puncak musim panas. Pada 16 Agustus 2007, Tajimi mencetak rekor hari terpanas yang tercatat dalam sejarah Jepang dengan suhu 40,9 °C (105,6 °F).[15] Musim panasnya lebih panas, karena daerah yang terkurung daratan menjadi pulau yang panas, dan suhu naik lebih jauh ketika angin fohn yang panas dan kering bertiup di atas Pegunungan Ibuki dari wilayah Kansai. Wilayah Hida, dengan ketinggian yang lebih tinggi dan berada lebih ke utara, secara signifikan lebih dingin daripada wilayah Mino, meskipun terkadang juga ada hari-hari yang sangat panas di sana. Wilayah Hida lebih terkenal dengan musim dinginnya yang keras, yang membawa hujan salju yang sangat lebat, terutama di wilayah barat laut. Gifu memiliki banyak lokasi ski. Shōkawa-chō, bagian dari kota Takayama, terletak di pegunungan, dan lokasinya telah membuatnya disebut sebagai tempat berpenduduk terdingin di Honshu.
Industri tradisional seperti pembuatan kertas dan pertanian banyak ditemukan di Gifu, tetapi ekonomi prefektur ini didominasi oleh industri manufaktur seperti industri dirgantara dan otomotif, dengan kompleks industri yang membentang dari kawasan Nagoya. Industri manufaktur komponen kecil juga banyak ditemukan di prefektur ini, seperti mesin presisi, pembuatan pewarna dan cetakan, serta pembentukan plastik.
Industri tradisional
Gifu terkenal dengan tradisi memancing dengan burung kormoran, yang memiliki sejarah lebih dari 1.300 tahun. Pertanian juga merupakan industri utama karena dataran Gifu yang luas serta subur. Hutan di utara juga menyediakan bahan untuk pertukangan kayu dan untuk membuat perahu yang digunakan untuk memancing dengan burung kormoran.
Wilayah Mino telah lama dikenal dengan kertas berkualitas tinggi yang disebut Mino washi, yang lebih kuat dan lebih tipis dari kebanyakan kertas lain di Jepang, dan digunakan oleh militer Jepang selama Perang Dunia II.[22] Produk berbasis kertas lainnya seperti Lentera Gifu dan Payung Gifu, dibuat di ibu kota prefektur di Gifu. Barang tradisional lainnya termasuk tembikar mino-yaki di Tajimi, Toki, dan Mizunami, peralatan makan di Seki, dan barang kerajinan lak di Takayama.
Teknologi informasi mendapatkan tempat di prefektur ini dengan berdirinya Softopia Japan di Ōgaki dan VR Techno Jepang (bagian dari Techno Plaza⇒ja:テクノプラザ (岐阜県)) di Kakamigahara. Ibu kota Gifu, yang terletak di antara Ōgaki dan Kakamigahara, juga bekerja untuk memperkuat bidang IT-nya.
Selain sebagai tempat wisata internasional, Gifu juga menjadi tuan rumah bagi banyak acara internasional. Kompleks Acara dan Konvensi Dunia Gifu tersedia untuk berbagai jenis acara. Daerah lain di Gifu juga menghadirkan acara internasional seperti Kejuaraan Dunia Dayung diadakan di kota Kaizu pada tahun 2005, Piala Dunia Snowboard FIS diadakan di kota Gujo pada tahun 2008, serta Pertemuan Tingkat Menteri UKM APEC 2010 diadakan di Kota Gifu.
Sains
Area Kamioka di kota Hida adalah tempat bagi laboratorium bawah tanah Observatorium Kamioka. Terletak 1.000 m di bawah tanah di Tambang Mozumi Kamioka Mining and Smelting Co., eksperimen Super-Kamiokande adalah untuk mencari neutrino dari atmosfer tinggi, matahari, dan supernova, sementara eksperimen KamLAND untuk mencari antineutrino dari reaktor nuklir regional. Super-Kamiokande(ja:スーパーカミオカンデ) terdiri dari tangki baja tahan karat silinder dengan tinggi 41,4 m dan diameter 39,3 m yang menampung 50.000 ton air ultra-murni.
Ukai (pertunjukan menangkap ikan memakai burung kormoran)
Burung kormoran dilatih untuk menangkap ikan dengan paruhnya sambil berenang di sungai. Seorang nelayan mengendalikan beberapa ekor burung kormoran sekaligus yang diikat dengan tali pada lehernya. Pertunjukan yang diadakan di malam musim panas, ditonton dari atas kapal kecil yang melaju diterangi sinar obor. Ikan yang ditangkap burung kormoran tertahan di tenggorokan yang sudah dipasangi gelang.
^自然公園都道府県別面積総括 [General overview of area figures for Natural Parks by prefecture] (PDF) (dalam bahasa Jepang). Ministry of the Environment. 31 March 2019. Diakses tanggal 22 July 2019.