Patorani

Perahu yang digunakan orang Makassar untuk mencari teripang.

Perahu Patorani adalah perahu nelayan tradisional Makassar, Indonesia. Perahu ini digunakan oleh orang-orang Makassar untuk memancing, sebagai transportasi, dan untuk perdagangan sejak setidaknya abad ke-17 masehi. Pada zaman dahulu perahu ini digunakan Kesultanan Gowa sebagai perahu perang oleh pasukan Karaeng Galesong. Saat ini, Perahu Patorani banyak digunakan di Galesong, Takalar untuk mencari Ikan terbang hingga perairan Laut Arafura ujung timur Indonesia.

Etimologi

Beberapa Perahu Patorani Sulawesi, salah satunya sedang diluncurkan.

Nama "torani" berarti ikan terbang (Exocoetidae).[1] Patorani berarti "penangkap ikan terbang".[2]:24

Deskripsi

Perahu nelayan patorani memiliki lambung jenis pajala dengan pemasangan kemudi ala Makassar dan tiang tripod. Tiang tripod kedua didukung oleh atap geladaknya. Perahu ini membawa galah kayu sebagai bahan untuk memancing dan juga membawa perangkap ikan berbentuk keranjang.[1] Layarnya biasanya menggunakan layar persegi miring (layar tanja) atau layar lateen. Beberapa dari mereka memiliki tiang cucur, yang dihiasi dengan potongan-potongan wol, liontin, ukiran ikan kayu, dan dekorasi lainnya. Jika tiang cucurnya tidak ada, mereka dipasang di linggi depan yang bengkok.[3]

Desain patorani sebagian besar tetap tidak berubah selama beberapa ratus tahun, tetapi kadang-kadang pada akhir abad ke-19, para pembangun kapal mengadopsi kerangka dan pembuatan lantai asal Eropa. Beberapa rusuknya mencapai di atas dudukan senjata, dan tripod digunakan sebagai poros untuk 3 pancang vertikal yang terhubung ke lantai.[4]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ a b Horridge (2015). p.17
  2. ^ Liebner, Horst H. (2005), "Perahu-Perahu Tradisional Nusantara: Suatu Tinjauan Perkapalan dan Pelayaran", dalam Edi, Sedyawati, Eksplorasi Sumberdaya Budaya Maritim, Jakarta: Pusat Riset Wilayah Laut dan Sumber Daya Nonhayati, Badan Riset Kelautan dan Perikanan; Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Budaya, Universitas Indonesia, hlm. 53–124 
  3. ^ Horridge (2015). p.19
  4. ^ Horridge (2015). p.18

Bacaan lanjutan

  • Horridge, Adrian (2015). Perahu Layar Tradisional Nusantara. Yogyakarta: Penerbit Ombak. Terjemahan bahasa Indonesia dari Horridge, Adrian (1985). The Prahu: Traditional Sailing Boat of Indonesia, second edition. Oxford: Oxford University Press.