JongkongJongkong adalah jenis kano dugout (yaitu, jenis kano yang dibuat dengan membuat rongga pada sebuah batang pohon) dari kepulauan Melayu. Jongkong adalah perahu paling sederhana dari daerah Riau-Lingga, dapat ditemukan secara luas meskipun dalam jumlah kecil di seluruh wilayah itu. Catatan pertama mengenai jongkong berasal dari Sejarah Melayu (yang ditulis tidak lebih awal dari abad ke-17), yang digunakan oleh kekaisaran Majapahit selama serangan Majapahit pertama di Singapura (1350)[1] dan pada kejatuhan Singapura (1398).[2] EtimologiNamanya berasal dari dua kata, yaitu jong dan kong atau jegong. Jong berarti sebuah perahu atau sampan, tidak peduli besar atau kecil, sedangkan kong atau jegong adalah tempat di mana tiang didirikan untuk menahan layar. Dengan demikian nama tersebut dapat diterjemahkan sebagai perahu layar yang digunakan oleh komunitas pantai.[3] DeskripsiDi wilayah ini, perahu ini pada dasarnya adalah perahu kecil dan jarang dibangun dengan panjang lebih dari 3,7−4,3 m. Ia biasanya diawaki satu orang, dengan panjang 9−10 kaki (2,7−3 m), dengan kedalaman di bagian tengah sekitar 10−12 inci (25,4−30,5 cm). Ia terdiri dari dasar perahu lesung, dengan lambung melebar sedikit, dan sisinya dibangun dengan penambahan papan tunggal.[4] Versi yang lebih besar memiliki layar segitiga kecil, yang lebih kecil biasanya didorong oleh dayung berbilah tunggal atau kadang-kadang dengan dayung berbilah ganda.[5] Lihat pulaReferensi
Bacaan lanjutan
|