Menteri Luar Negeri, Persemakmuran, dan Pembangunan Britania Raya (bahasa Inggris: Secretary of State for Foreign, Commonwealth and Development Affairs, harfiah: Sekretaris Negara untuk Urusan Luar Negeri, Persemakmuran, dan Pembangunan), biasanya disebut Menteri Luar Negeri (bahasa Inggris: Foreign Secretary), adalah sebuah jabatan senior dalam Pemerintahan Britania Raya dan kepala Kantor Luar Negeri, Persemakmuran, dan Pembangunan. Menlu adalah anggota Kabinet, dan jabatan tersebut dianggap salah satu Jabatan Utama Negara. Jabatan tersebut dianggap merupakan posisi yang sama dengan Menteri Luar Negeri di negara-negara lain. Jabatan Menteri Luar Negeri dipandang sebagai menteri paling senior di dalam pemerintahan, pemegang jabatan ini merupakan anggota kabinet Britania Raya dan berada dalam posisi keempat dalam urutan kementerian dalam kabinet.[2]
Pemegang jabatan melaksanakan tugas dan wewenang bersama dengan para menteri-menteri negara yang ada di dalam Kantor Luar Negeri Britania Raya. Selain itu dalam kabinet bayangan di Britania Raya juga terdapat jabatan Menteri Bayangan Luar Negeri, Persemakmuran, dan Pembangunan. Pelaksanaan tugas dan wewenang jabatan ini diperhatikan langsung oleh Komite Pemilihan Urusan Luar Negeri dalam Parlemen Britania Raya.[3]
Saat ini jabatan Menteri Luar Negeri, Persemakmuran, dan Pembangunan dijabat oleh David Cameron, yang ditunjuk sejak 13 November 2023 mengikuti perombakan kabinet November 2023.
Tugas dan Wewenang
Tugas dan wewenang seorang menteri luar negeri sebagaimana yang diatur dalam undang-undang Kerajaan Britania Raya adalah:
Bertanggung jawab atas urusan hubungan Negara Britania Raya dengan pemerintah negara lain[4];
Menyampaikan dan mempromosikan segala kepentingan negara dikancah internasional[5];
^"Afghanistan: The questions facing Foreign Secretary Dominic Raab". BBC News. 1 September 2021. Diakses tanggal 4 September 2021. Foreign Secretary Dominic Raab will be grilled by the Foreign Affairs Committee over his handling of the UK's withdrawal from Afghanistan.
^"Ministerial responsibility". GCHQ. 23 March 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 July 2018. Diakses tanggal 25 May 2017. Day-to-day ministerial responsibility for GCHQ lies with the Foreign Secretary.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
Bacaan lebih lanjut
Cecil, Algernon. British foreign secretaries, 1807–1916: studies in personality and policy (1927). pp. 89–130. online
Goodman, Sam. The Imperial Premiership: The Role of the Modern Prime Minister in Foreign Policy Making, 1964–2015 (Oxford UP, 2016).
Hughes, Michael. British Foreign Secretaries in an Uncertain World, 1919–1939. (Routledge, 2004).
Johnson, Gaynor. "Introduction: The Foreign Office and British Diplomacy in the Twentieth Century," Contemporary British History, (2004) 18:3, 1–12, DOI: 10.1080/1361946042000259279
Neilson, Keith, and Thomas G. Otte. The permanent under-secretary for foreign affairs, 1854–1946 (Routledge, 2008).
Otte, Thomas G. The Foreign Office Mind: The Making of British Foreign Policy, 1865–1914 (Cambridge UP, 2011).
Seldon, Anthony. The Impossible Office? The History of the British Prime Minister (2021) excerpt major scholarly history. Covers the relations with Prime Minister in Chapter 8.
Steiner, Zara. The Foreign Office and Foreign Policy, 1898–1914 (1986).
Temperley, Harold. "British Secret Diplomacy from Canning to Grey." Cambridge Historical Journal 6.1 (1938): 1–32.
Theakston, Kevin, ed. British foreign secretaries since 1974 (Routledge, 2004).
Wilson, Keith M., ed. British foreign secretaries and foreign policy: from Crimean War to First World War (1987).