Kama Sutra (Sanskerta: काम; kāma, yang berarti keinginan, hasrat, cinta atau nafsu) dan (सूत्र; sūtra, yang berarti benang atau rangkaian; secara harfiah: 'prinsip-prinsip cinta') merupakan teks kuno India dalam bahasa Sanskerta yang membahas tentang seksualitas, erotisme, dan pemenuhan emosi dalam kehidupan. Buku Kama Sutra merupakan hasil karya literatur Sanskerta yang dikarang oleh Vātsyāyana dan banyak dipakai sebagai buku acuan dalam hal percintaan. Secara keseluruhan buku ini terdiri dari 36 bab yang terbagi menjadi 7 bagian, dan telah diterjemahkan ke dalam banyak bahasa, termasuk ke dalam bahasa Inggris (oleh Burton dan Doniger).[1]
Kama Sutra tidak secara eksklusif berisi mengenai panduan posisi seks, tetapi lebih ditulis sebagai panduan untuk seni menjalani hidup dengan baik, sifat cinta, menemukan pasangan hidup, menjaga kehidupan cinta, dan aspek-aspek lain yang berkaitan dengan kepuasan dalam kehidupan manusia. Teks ini berjenis sutra dengan ayat-ayat aforistik yang ringkas yang telah bertahan hingga era modern dengan berbagai bhāṣyas (eksposisi dan komentar). Teks ini merupakan gabungan dari prosa dan puisi bermetrum anustubh. Teks ini mengakui konsep Hindu tentang Purusharthas yang mencantumkan hasrat, seksualitas, dan pemenuhan emosi sebagai salah satu tujuan yang tepat dalam kehidupan. Bab-babnya membahas metode pendekatan, pelatihan dalam seni menjadi sosial, mencari pasangan, permainan cinta, menjaga hubungan dalam kehidupan pernikahan, kapan dan bagaimana berhubungan seksual, posisi seksual, dan topik-topik lainnya. Sebagian besar isi buku ini berkaitan dengan filsafat dan teori cinta, apa yang memicu hasrat, apa yang menjaganya, dan bagaimana dan kapan itu baik atau buruk.[2]
Teks ini adalah salah satu dari banyak teks India tentang Kama Shastra yang diterjemahkan ke berbagai bahasa. Kama Sutra telah mempengaruhi banyak teks sekunder yang muncul setelah abad ke-4 Masehi, serta seni India seperti yang ditunjukkan oleh keberadaan relief dan patung yang berkaitan dengan Kama di kuil-kuil Hindu kuno. Salah satunya, Khajuraho di Madhya Pradesh yang merupakan Situs Warisan Dunia UNESCO. Di antara kuil-kuil yang masih ada di utara India, salah satu kuil di Rajasthan mengukir semua bab utama dan posisi seksual untuk mengilustrasikan Kamasutra. Menurut Wendy Doniger, Kamasutra menjadi "salah satu buku yang paling banyak disalin dalam bahasa Inggris" tidak lama setelah diterbitkan pada tahun 1883 oleh Richard Burton. Edisi Eropa pertama ini oleh Burton tidak dengan setia mencerminkan banyak isi Kamasutra karena dia merevisi terjemahan kolaboratif oleh Bhagavanlal Indrajit dan Shivaram Parashuram Bhide dengan Forster Arbuthnot agar sesuai dengan selera Victoria abad ke-19.[1]