Kecamatan Habinsaran memiliki wilayah seluas 408,70 km2. Persentase luasnya adalah 20,21% dari luas keseluruhan Kabupaten Toba.[1] Lokasi Kecamatan Habinsaran berada pada 2°06’- 2°22’ Lintang Utara dan 98°35’ - 99°10’ Bujur Timur.[2] Ketinggian wilayah Kecamatan Habinsaran berada di antara 700 hingga 1.650 meter di atas permukaan laut.[3]
Batas wilayah
WIlayah Kecamatan Habinsaran berbatasan dengan kecamatan-kecamatan berikut:[4]
Kecamatan Habinsaran terdiri dari 21 desa dan 1 kelurahan yang terbagi habis dalam 120 dusun. Kelurahan Parsoburan Tengah adalah ibu kota dan pusat pemerintahan Kecamatan Habinsaran.
Desa Panamparan merupakan desa dengan wilayah terluas di Kecamatan Habinsaran.[5] Luas wilayahnya adalah 58,95 km² atau 14,42% dari total luas Kecamatan Habinsaran, sementara Desa Taonmarisi merupakan desa terkecil yaitu 6,44 km² atau 1,58% dari total luas Kecamatan Habinsaran.
Desa Sibuntuon merupakan desa yang paling jauh dari ibu kota Kecamatan Habinsaran yaitu berjarak sekitar 38 kilometer.[6]
Sejarah Kecamatan
Kecamatan Habinsaran telah menjadi sebuah wilayah dengan status onder distrik pada zaman penjajahan ketika Indonesia masih menjadi Hindia Belanda. Sewaktu Indonesia merdeka, Kecamatan Habinsaran menjadi salah satu kecamatan di Kabupaten Tapanuli Utara. Kecamatan Habinsaran menjadi salah satu kecamatan yang merintis pemekaran Kabupaten Toba Samosir dari Kabupaten Tapanuli Utara pada tahun 1998.
Pada tahun 2015, terdapat 35 bangunan sekolah di Kecamatan Habinsaran yang terdiri dari 27 sekolah SD, 5 sekolah SMP, 2 sekolah SMA dan 1 sekolah SMK.[10]
Sarana pendidikan menurut desa/kelurahan di Kecamatan Habinsaran
13 unit Poskesdes, tersebar secara merata di 12 desa
29 unit Posyandu, tersebar secara merata di masing-masing desa, kecuali Desa Pararungan
Perekonomian
Pertanian & Peternakan
Sumber penghasilan utama penduduk di Kecamatan Habinsaran adalah di sektor pertanian dan perkebunan rakyat. Produk unggulan pertanian dari Kecamatan Habinsaran adalah kopi dan padi sawah.
Pada sektor peternakan, ternak yang paling banyak di Kecamatan Habinsaran adalah ternak babi, sementara unggas yang paling banyak adalah ayam.
Perdagangan
Kecamatan Habinsaran memiliki 5 unit pasar yang terdiri dari:
1 unit pasar dengan bangunan semi-permanen, terletak di Kelurahan Parsoburan Tengah yang beroperasi setiap hari selasa
Perindustrian yang ada di Kecamatan Habinsaran pada umumnya adalah industri mikro. Secara umum, industri yang ada di kecamatan Habinsaran bergerak pada bidang penggilingan padi dan juga penenunan ulos.
Sarana & Prasarana
Untuk sumber penerangan, hampir seluruh perumahan yang ada di Kecamatan Habinsaran sudah dialiri listrik oleh PLN, kecuali beberapa dusun di sebagian desa yang masih belum bisa dijangkau listrik oleh PLN. Terdapat 3 Desa di Kecamatan Habinsaran yang sama sekali belum dialiri listrik PLN, yaitu Desa Pagar Batu, Pararungan dan Sibuntuon.
Komunikasi
Kecamatan Habinsaran hanya memiliki 3 menara BTS yaitu di Desa Lumban Rau Barat, Parsoburan Barat, dan Kelurahan Parsoburan Tengah. Tidak semua wilayah desa di Kecamatan Habinsaran dapat menangkap sinyal seluler, dari 22 wilayah terdapat 4 desa yang belum terjangkau sinyal seluler dikarenakan desa tersebut letaknya berada di dalam kawasan hutan.
Pariwisata
Kecamatan Habinsaran memiliki beberapa wilayah yang potensial untuk dikembangkan menjadi wilayah pariwisata, terutama untuk wisata alam. Contohnya adalah lokasi pemandangan Batu Manumpak dan Air Terjun Vittoria.
^Pardosi, Andre Evendy (2021). Kecamatan Habinsaran Dalam Angka 2021. Badan Pusat Statistik Kabupaten Toba Samosir. hlm. 5.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Pardosi, Andre Evendy (2019). Kecamatan Habinsaran Dalam Angka 2019. Badan Pusat Statistik Kabupaten Toba Samosir. hlm. 13.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Pardosi, Andre Evendy (2018). Kecamatan Habinsaran Dalam Angka 2018. Badan Pusat Statistik Kabupaten Toba Samosir. hlm. 13.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)