Kecamatan Balige memiliki wilayah seluas 91,05 km2.[3] Persentase luasnya mencakup 4,50% dari total luas Kabupaten Toba.[4] Kecamatan Balige berada pada 2°15’- 2°21’ Lintang Utara dan 99°00’ - 99°11’ Bujur Timur.[5] Ketinggian wilayah Kecamatan Balige berkisar antara 905 hingga 1.200 meter di atas permukaan laut.[6]
Balige memiliki iklim hutan hujan tropis (Af) yang berada di ketinggian dengan curah hujan sedang dari Juni hingga Agustus dan curah hujan tinggi di bulan-bulan tersisa.
Wilayah Kecamatan Balige terbagi menjadi 29 desa dan 6 kelurahan.[9] Desa-desa dan kelurahannya terbagi dalam 132 dusun/lingkungan. Kelurahan Napitupulu Bagasan adalah ibukota dan pusat pemerintahan Kecamatan Balige.
Desa Huta Namora merupakan desa dengan wilayah terluas di Kecamatan Balige.[10] Luas wilayahnya yaitu 13,67 km2.[11] Persentase luasnya mencakup 15,01% dari total luas Kecamatan Balige.[butuh rujukan] Sedangkan Desa Tambunan Sunge merupakan desa terkecil di Kecamatan Balige. Luas wilayahnya yaitu 0,30 km2.[12] Persentase luasnya hanya 0,33% dari total luas Kecamatan Balige.
Desa Huta Namora merupakan desa yang paling jauh dari ibukota Kecamatan Balige yaitu berjarak sekitar 13,5 kilometer.
Sejarah Kecamatan
Kecamatan Balige memekarkan Kecamatan Tampahan pada tahun 2006.
Mayoritas penduduk Kecamatan Balige berasal dari suku Batak Toba.
Agama
Mayoritas penduduk Kecamatan Balige memeluk agama Kristen. Data Badan Pusat Statistik Kabupaten Toba tahun 2020 mencatat penduduk kecamatan ini yang menganut agama Kekristenan sebanyak 92,96% (Protestan 87,27% dan Katolik 5,69%), dan selebihnya memeluk agama Islam 6,88%, Buddha 0,07%, Hindu 0,01% dan kepercayaan Parmalim sebanyak 0,08%.[14] Di Kecamatan Balige terdapat 55 sarana ibadah yang terdiri dari 48 bangunan gereja, 4 masjid, dan 3 langgar.
Sarana ibadah menurut desa/kelurahan di Kecamatan Balige
Pada tahun 2015, terdapat 52 bangunan sekolah di Kecamatan Balige yang terdiri dari 31 sekolah SD, 8 sekolah SMP, 4 sekolah SMA, 7 SMK, dan 2 Perguruan Tinggi.[15]
Salah satu Sekolah Menengah Atas yang terkenal di Balige adalah SMA Negeri 2 Balige di Soposurung yang bekerja sama dengan Asrama Yayasan Tunas Bangsa Soposurung Balige. SMA Negeri 2 Balige adalah salah satu SMA terbaik di Provinsi Sumatera Utara.
Sarana Pendidikan Menurut Desa/Kelurahan di Kecamatan Balige
18 unit poskesdes, tersebar secara di 14 desa dan kelurahan.
53 unit posyandu, tersebar secara merata di masing-masing desa dan kelurahan.
Perekonomian
Pertanian dan Peternakan
Sektor pertanian dan perkebunan rakyat merupakan penghasilan utama mayoritas penduduk di Kecamatan Balige. Produk unggulan pertanian dari Kecamatan Balige adalah padi sawah dan jagung.
Jenis ternak besar yang diusahakan di Kecamatan Balige pada umumnya adalah kerbau dan sapi. Sedangkan pada ternak kecil, yang paling dominan diusahakan adalah ternak babi. Untuk pemeliharaan ternak unggas, masyarakat di Kecamatan Balige umumnya memelihara ayam dan itik.
Perdagangan
Kecamatan Balige memiliki 3 unit pasar yang terdiri dari:
1 unit pasar dengan bangunan semi-permanen, terletak di Desa Lumban Pea.
Industri
Perindustrian yang ada di Kecamatan Balige pada umumnya adalah industri mikro. Secara umum, industri yang ada di kecamatan Balige bergerak pada bidang tenun. Ulos dan Sarung motif Balige cukup dikenal penduduk Toba maupun luar kabupaten.
Sarana dan Prasarana
Pariwisata
Beberapa desa di Kecamatan Balige yang berbatasan dengan Danau Toba memiliki potensi sebagai destinasi objek wisata alam, seperti Pantai Lumban Bulbul di Desa Lumban Bulbul maupun Pantai Lumban Silintong di Desa Lumban Silintong.
Di Kecamatan Balige juga terdapat Museum Batak T.B. Silalahi Center yang berisikan barang-barang peninggalan sejarah dari tanah Batak.
Makam Pahlawan Nasional Sisingamangaraja XII yang terletak di Desa Silalahi Pagar Batu juga dijadikan sebagai objek wisata.
^Aritonang, Mangihut (2019). Kecamatan Balige Dalam Angka 2019. Badan Pusat Statistik Kabupaten Toba Samosir. hlm. 5.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)